People Innovation Excellence
 

Blockchain Technology

Menurut Don & Alex Tapscott, penulis dari Blockchain Revolution (2016) , Blockchain technology adalah sebuah incorruptible digital transaksi ekonomi yang dapat di program untuk merekam bukan hanya transaksi finansial namun semua yang memiliki sebuah nilai.

Blockchain adalah salah satu teknologi yang sedang naik daun di beberapa tahun belakangan ini. Dengan memperbolehkan informasi digital untuk didistsribusikan namun tidak disalin, blockchain technology menciptakan sebuah ‘tulang punggung’ baru untuk internet. Awalnya teknologi ini dirancang berdasarkan mata uang digital, Bitcoin. Lalu komunitas di dunia teknologi menemukan potensi kegunaan lain untuk teknologi tersebut. Bitcoin pernah disebut sebagai ‘emas digital’ karena memang Bitcoin memiliki nilai yang tinggi. Sampai bulan September 2018 kemarin, total nilai dari mata uang tersebut hampir mencapai 112 milyar USD ($112 milyar).

Cara kerja dari blockchain dapat dijelaskan seperti berikut. Bayangkan sebuah spreadsheet yang terduplikasi sebanyak ribuan kali dan tersebar pada jaringan dari banyak komputer. Lalu bayangkan jaringan tersebut didesain untuk selalu memperbaharui spreadsheet tadi secara teratur. Ini adalah pengertian dasar dari blockchain. Informasi yang ada di dalam blockchain ada sebagai sebuah data bersama  dan terus menerus direkonsiliasi. Ini adalah cara menggunakan  jaringan yang memiliki tujuan yang jelas. Database blockchain tidaklah disimpan di satu lokasi tunggal saja, yang artinya arsip yang disimpan benar-benar bersifat publik dan dapat diverifikasi dengan mudah. Tidak ada informasi yang disimpan secara terpusat (tersentralisasi) sehingga tidak ada informasi yang dapat benar-benar dirusak oleh para peretas. Dihosting oleh jutaan komputer secara bersamaan, maka data dapat diakses oleh siapa saja di internet.

Blockchain technology menyimpan blok-blok informasi yang identik di seluruh jaringannya. Oleh karena itu, blockchain tidak dapat :

  1. Di kontrol oleh satu kesatuan tunggal.
  2. Tidak memiliki satu pun titik kegagalan.

Bitcoin sudah ditemukan sejak tahun 2008. Namun sejak saat itu, blockchain Bitcoin telah beroperasi tanpa adanya gangguan yang signifikan (masalah yang ada biasanya berhubungan dengan tindakan peretasan atau kesalahan dalam pengelolaannya. Dengan kata lain, masalah ini muncul dari niat buruk orang jahat dan human error, bukan berasal dari konsep itu sendiri).

Dengan menyimpan data di seluruh jaringannya, blockchain mengeliminasi resiko dan masalah yang muncul dengan penyimpanan data secara terpusat. Jaringan blockchain tidak memiliki titik yang dapat dijadikan sebagai titik pusat yang rawan dari serangan dan eksploit dari para peretas. Keamanan dari blockchain menggunakan metode enkripsi. Dasar dari metode ini adalah yang biasa kita sebut dengan public dan private key. Public key adalah alamat dari pengguna di blockchain. Bitcoins yang dikirim melalui banyak jaringan akan dicatat sebagai milik alamat tersebut. Private key adalah seperti sebuah password atau kata sandi yang memberikan akses ke Bitcoin atau aset digital lainnya kepada pemiliknya. Dengan menyimpan data di dalam blockchain, maka data tersebut tidak dapat dirusak (incorruptible). Walaupun dengan menjaga aset digital juga memerlukan pengamanan terhadap private key anda dengan cara mencetaknya dan menciptakan sesuatu yang disebut sebagai paper wallet.

Percobaan penggunaan dari blockchain banyak datang dari sektor finansial. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Kaspars Zile dan Renate Strazdina pada jurnal Applied Computer Systems, diestimasikan bahwa use case dari blockchain yang berkaitan dengan perbankan dan finansial ada sebesar 30%. Di sektor lain seperti pada pemerintahan ada sebanyak 13%, asuransi 12%, kesehatan 8% (Zile & Strazdina, 2018, p. 15). Penggunaan dari blockchain ini juga masih terus berkembang, karena teknologi ini sendiri baru mulai terkenal di beberapa tahun terakhir ini. Oleh karena itu pula, mungkin kekurangan dan ancaman yang signifikan dari teknologi ini juga masih belum terlihat sampai sekarang.

Author :

  • Kevin Chandra (1901464176)
  • Irene Anindaputri Iswanto, S.Kom., M.Sc.Eng (D5874)

Referensi


Published at : Updated
Written By
Irene Anindaputri Iswanto, S.Kom., M.Sc.Eng
Lecturer Specialist S2 | School of Computer Science

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close