Capacity Building Bagi Pemerintah Daerah (PEMDA) di Jakarta
Pelaksanaan kegiatan capacity building Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) yang keempat dilaksanakan secara daring Pada tanggal 8 Desember 2022. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber secara berutuan yaitu Dr. Lin Yola S.T. M.SC., selaku Dosen Perencanaan Perkotaan untuk Paska Sarjana di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Ibu Tenty Melvianti Legarias, S.Kom., M.Si., selaku Kepala Sub bagian Pusat Data dan Informasi Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta dan Bapak Indika Aries Pratama, selaku Customer Success manager dari Esri Indonesia. Kegiatan capacity building ini dikoordinasikan secara umum oleh Dr. Ir. Edy Irwansyah, ST., M.Si., IPM., ASEAN Eng selaku Ketua Peneliti Hibah Matching Fund Kedaireka Tahun 2022 dan di moderatori oleh Fabian Surya Pramudya, S.T., M.T., Ph.D.. Adapun peserta yang hadir sejumlah 33 orang yang berasal dari bebagai Dinas antara lain Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta, dan Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta.
Kegiatan Capacity Building dimulai pada pukul 09.30 – 14.00 WIB dan dibuka oleh Dr. Fredy Purnomo S.Kom, M.Kom selaku Dekan School of Computer Science, Bina Nusantara University.
Narasumber pertama dalam Capacity Building ini adalah Dr. Lin Yola S.T. M.SC., Arsitek dan Dosen Perencanaan Perkotaan untuk Paska Sarjana di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan ketua dari Center for Spatial Data and Analysis (CSDA). Melalui pemeparannya, beliau banyak membahas mengenai solusi perkotaan yang diberikan untuk mengatasi masalah Flash Flood (Banjir Bandang) dan tingkat kenyamanan masyarakat dari segi temperature dan kualitas udara. Berangkat dari kajian social dan teknologi yang terus dilakukan, real-time early warning system berbasis satelit adalah solusi yang dapat digunakan untuk kota besar seperti Jakarta. Saat ini sedang dilakukan kerja sama antara Universitas Indonesia dengan Tokyo University dan Tokyo University of Marine Science and Technology untuk mengintegrasikan Sistem Satelit Navigasi QZSS dengan berbagai satellite receiver dan sensor yang ada dilapangan, untuk dapat mengirimkan informasi ketinggian muka air laut, sungai, dan danau, serta informasi kenyamanan masyarakat seperti suhu dan polusi udara. Paparan beliau ditutup dengan pentingna integrasi antara peneliti di dalam dan luar negeri dengan pemerintah daerah dan industri.
Narasumber kedua dalam Capacity Building ini adalah Ibu Tenty Melvianti Legarias, S.Kom., M.Si., Kepala Sub bagian Pusat Data dan Informasi Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta. Melalui paparannya, beliau banyak membahas mengenaik aplikasi data spasial 3 dimensi di Propinsi DKI Jakarta untuk pembuatan Urban Digital Twin di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dan Smart RDTR. Dalam akhir paparannya beliau menyampaikan juga pentingan peran akademisi dalam mengisi knowledge gap yang dimiliki oleh pemerintah dan industry, dimana setiap pihak memiliki peran nya masing-masing. Knowledge gap sulit diisi oleh pemerintah dan industry yang kerap disibukkan dengan kegiatan administratif. Melalui presentasi ini, Ibu Melvi membuka kerja sama dengan para akademisi, dimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat berperan sebagai pemberi data dan lisensi untuk penggunakan berbagai teknologi spasial guna menunjang kegiatan penelitian.
Narasumber ketiga dan sekaligus menutup acara Capacity Building ini adalah Bapak Indika Aries Pratama, selaku Customer Success manager dari Esri Indonesia. Melalui paparannya, beliau menyampaikan kolaborasi antara system pengolahan data spasial 3 dimensi yang dimiliki oleh Esri yaitu ArcGIS Pro, ArcGIS Urban (ArcGIS Online), dan City Engine. Ketiga aplikasi ini apabila digunakan secara sinergis akan mampu melengkapi seluruh kebutuhan hilirisasi data dan pemutahiran aplikasi Digital Twin di Pemerintah Daerah, khususnya DKI Jakarta sebagai salah satu wilayah dengan kapabilitas pemanfaatan data spasial yang terbaik di Indonesia. Selain pengenalan produk secara teknik, beliau juga menyampaikan kebutuhan dari Esri Indonesia sendiri untuk terus berpartner dengan Akademisi untuk mencari solusi dari berbagai studi kasus di wilayah perkotaan, khususnya dalam pembuatan Digital Twin dan simulasi berbagai masalah perkotaan.