Workshop Pengembangan Model AI untuk Kegiatan Tematik dan FDG Keilmuan Geodesi dan Geomatika oleh Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia

Pada tanggal 21-23 Oktober 2024, Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik, Kementerian ATR/BPN RI mengadakan Acara Workshop Pengembangan Model AI untuk Kegiatan Tematik, di Swiss-Belhotel Serpong, Tangerang, Banten. Acara ini mengundang perwakilan dari berbagai pemegang kepentingan antara lain Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana; Pelaku usaha PT. Deira Sygisindo; dan akademisi dari Research Interest Group (RIG) GeoEco-AI, BINUS University. Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan serta merumuskan berbagai upaya Pengembangan Model AI dalam Pembuatan Peta Tematik (Land Use/ Land Cover Detection dan Potensi Lahan) berbagai tema.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Bapak Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc. dan dilanjutkan oleh paparan dari Direktur Survei dan Pemetaan Tematik, Bapak Hesekiel Sijabat,S.T.. Paparan berikutnya disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Tematik Kawasan, Dr. Andri Supriatna, S.T., M. Sc. dan Kepala Subdirektorat IGT Multiguna, Ibu Bintang Aulia Pradnya Paramita., S.Si., M.Sc. terkait dengan implementasi Geo-AI di berbagai kasus yang telah selama ini dilakukan oleh Subdirektorat terkait. Beberapa Topik yang disampaikan adalah Sinkronisasi Hak Atas Tanah dengan Kawasan Hutan Berbasis AI, Penggunaan Data NIK dalam Rangka Integrasi Data Pertanahan dan Kependudukan, Aspek Teknis dan Legal dalam Rangka Integrasi Data Pertanahan dan Perpajakan, Pemanfaatan Peta Tematik dalam Rangka Mendukung Pengembangan Kawasan Permukiman, Aspek Teknis dan Legal dalam Rangka Integrasi Data Pertanahan dan Kebencanaan,  Pengembangan Model AI Potensi Lahan berbasis tekstual dan spasial, dan Pengembangan Model AI Land Use Detection untuk Percepatan Pembuatan Peta Penggunaan Tanah yang di sampaikan oleh Bapak Fabian Surya Pramudya, Ph.D sebagai perwakilan akademisi dari Research Interest Group (RIG) GeoEco-AI, BINUS University.

Kegiatan ini di akhiri dengan penyampaian hasil capaian sementara dan diskusi teknis dari Pilot Project Land Use Detection menggunakan model-model Deep Learning dengan target capaian akurasi sebesar 80% di tahun yang akan datang. Dalam hasil tersebut, sesuai dengan keilmuan Sains Data Spasial dan Kecerdasan Buatan, beberapa optimasi dapat dilakukan sebagai berikut

  1. Pemisahan antara metodologi klasifikasi tutupan lahan dan tata guna lahan. Dimana klasifikasi bertingkat untuk beberapa kelas tutupan lahan yang seragam untuk mencapai 11 kelas tutupan lahan, dan dilanjutkan dengan klasifikasi guna lahan tematik menggunakan data spasial multi sumber
  2. Penggunaan data augmentasi untuk mencapai kelas yang seimbang, serta beberapa opsi model Deep Learning yang lebih sesuai dan tidak memakan sumber daya komputasi yang terlalu tinggi.
  3. Pengembangan algoritma secara mandiri diluar piranti lunak GIS yang ada seperti ArcGIS Pro, dan lain sebagainya.

Perwakilan RIG GeoEco-AI, BINUS University juga turut hadir dalam kegiatan lanjutan, yaitu Focus Group Discussion (FGD) tentang Kebijakan, Industri, dan Keilmuan Geodesi dan Geomatika yang di prakarsai oleh Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Bapak Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc. dan Direktur Survei dan Pemetaan Tematik, Bapak Hesekiel Sijabat,S.T.. Kegiatan ini dihadiri berbagai perwakilan stakeholder, antara lain Asosiasi Perusahaan Survei Pemetaan dan Informasi Geospasial (APSPIG), Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI), Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), Ikatan Alumni Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (IAGD-ITB), Program Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional (ITENAS), serta RIG GeoEco-AI, BINUS University. Meskipun beberapa undangan dari instansi, perwakilan asosiasi, universitas, masih belum dapat menghadiri kegiatan ini, kegiatan ini merupakan titik awal dimana pembuat kebijakan, akademisi,  pelaku industri dan asosiasi profesi bisa duduk bersama untuk membahas berbagai peran strategis para stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan di dunia survey pemetaan dan ketertinggalan yang masih ada, disamping perkembangan teknologi yang eksponensial.

Beberapa pokok penting yang dibahas dalam kegiatan FGD ini antara lain

  1. Kebutuhan pembaharuan SKKNI Bidang Kadastral yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 295 Tahun 2019 untuk mengakomodir kebutuhan Industri dan Keilmuan yang berkembang
  2. Participatory Mapping untuk efisiensi dan percepatan updating informasi Geospasial dalam peta menggunakan jejaring masyarakat melalui Kementerian ATR/BPN. Dalam hal ini berkaitan dengan Informasi Geospasial berbasis bidang yang hampir selesai dan bisa bermanfaat sampai dengan tingkat personal user
  3. Pengembangan Kurikulum Teknik Geodesi dan Geomatika berbasis AI di Universitas, berserta denga peluang dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai pihak dalam kaitannya dengan ekspektasi publik dan realitas keilmuan AI dari perspektif Computer Science dan Data Science.
  4. Pengaruh besar dari Pembuat Kebijakan dan pemberi pekerjaan, dalam hal ini berbagai Kementerian terkait, yang sangat sangat berdampak bagi ekosistem Industri Informasi Geospasial. Secara lebih dalam dibahas tentang bagaimana keilmuan ini dapat mengambil peran strategis dalam jangka waktu yang panjang, sehingga dapat memberikan kepastian arah industri dan menunjang efektivitas investasi yang dilakukan oleh Industri.
  5. Rencana Sosialisasi Program 5 tahunan sesuai dengan program prioritas Presiden terpilih, yang akan di inisiasi oleh Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan kepada stakeholder terkait