Source : Unity (https://unity.com/) 

Dalam industri game yang begitu luas, Unity telah menjadi salah satu game engine paling berpengaruh sejak perilisannya pada tahun 2005. Diciptakan oleh Unity Technologies, engine ini hadir dengan visi utama: “mendemokrasikan pembuatan game”, yang memungkinkan siapapun untuk menciptakan pengalaman interaktif tanpa perlu sumber daya sebesar studio AAA. Pada kesempatan kali ini, berbagai seluk-beluk mengenai Unity akan dibahas, mulai dari sejarah dan perkembangan, hingga perannya dalam membangun industri game di dunia. 

Sejarah dan Perkembangan Unity 

Pada awal peluncurannya, Unity versi 1.0 hanya tersedia untuk MacOS. Namun seiring waktu, engine ini berkembang pesat dan kini telah mencapai versi 6, mendukung lebih dari 25 platform berbeda, mulai dari Windows, Android, iOS, hingga konsol seperti PlayStation, Xbox, dan Nintendo Switch. 

Selama hampir dua dekade, Unity menjadi pilihan utama dalam pengembangan game mobile, AR/VR, dan simulasi interaktif. Judul-judul populer seperti Among Us, Hollow Knight, Subnautica, Cuphead, dan Pokémon GO merupakan contoh sukses yang dibangun menggunakan Unity. 

Teknologi dalam Unity 

Unity menggunakan bahasa pemrograman C# dengan basis runtime .NET/Mono. Hal ini membuatnya lebih ramah bagi pemula, karena banyak developer sudah familiar dengan syntax dan konsep object-oriented programming dari C#.

Scriptable Render Pipeline (SRP) 

Untuk mendukung kebutuhan visual yang beragam, Unity memperkenalkan dua sistem utama dalam SRP: 

  • URP (Universal Render Pipeline): Fokus pada performa tinggi di berbagai perangkat, terutama mobile.  
  • HDRP (High-Definition Render Pipeline): Dirancang untuk visual realistis di PC dan konsol generasi terbaru. 

DOTS (Data-Oriented Technology Stack) 

Untuk menghadapi tuntutan performa modern, Unity memperkenalkan DOTS, yang mencakup: 

  • Entity Component System (ECS) 
  • Job System 
  • Burst Compiler 

Ketiganya bekerja bersama untuk mengoptimalkan pemrosesan paralel pada CPU multicore. Dengan DOTS, simulasi kompleks seperti ribuan karakter atau objek fisik dapat dijalankan jauh lebih efisien dibanding sistem berbasis GameObject tradisional. 

Kekuatan Editor dan Ekosistem Unity 

Keunggulan utama Unity terletak pada editor dan tools visual yang sangat intuitif. Fitur seperti: 

  • Cinemachine dan Timeline memudahkan pembuatan cutscene.
  • Shader Graph dan VFX Graph memungkinkan seniman membuat efek visual kompleks tanpa harus menulis kode shader. 

 

Source: Unity Asset Store (https://assetstore.unity.com/) 

Selain itu, Asset Store berperan besar dalam mempercepat proses pengembangan. Ribuan aset, plugin, dan template dapat langsung diunduh, membuat proses prototyping dan produksi jauh lebih cepat.  

Unity juga menyediakan layanan berbasis cloud seperti Unity Ads, Cloud Build, dan Multiplayer Services yang mendukung pengembang dari tahap pengembangan hingga publikasi.

 

Source: Unity (https://unity.com/products) 

Lisensi dan Model Bisnis Unity 

Unity menawarkan beberapa tingkatan lisensi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembang: 

  1. Unity Personal
    • Gratis untuk individu atau studio dengan pendapatan di bawah USD 200.000 per tahun. 
    • Memiliki semua fitur inti, namun menampilkan splash screen “Made with Unity”.
  2. Unity Plus (Dihentikan sejak 2023)
    • Sebelumnya merupakan versi berbayar dengan batas pendapatan lebih tinggi, kini digabung ke dalam tier Pro.
  3. Unity Pro
    • Ditujukan bagi perusahaan atau tim profesional dengan pendapatan di atas USD 200.000 per tahun.
    • Menyediakan fitur lanjutan, dukungan teknis prioritas, dan opsi menghapus splash screen.
  4. Unity Enterprise
    • Dirancang untuk organisasi besar atau proyek industri seperti otomotif, arsitektur, dan simulasi.
    • Menawarkan dukungan penuh, integrasi sistem besar, serta opsi deployment khusus.

Berbekal konsep object-oriented programming yang ditawarkan, Unity dapat dipelajari dengan mudah oleh berbagai orang yang ingin terjun dalam dunia pengembangan game. Unity sendiri menjadi game engine yang utama dalam materi perkuliahan di program Game Application & Technology BINUS, dengan penggunaannya dicakup pada mata kuliah Object-Oriented Game Programming dan Game Programming.  

Kontroversi “Runtime Fee” 

Pada tahun 2023, Unity sempat menuai kritik karena memperkenalkan kebijakan Runtime Fee, yaitu biaya tambahan berdasarkan jumlah instalasi game. Namun setelah penolakan luas dari komunitas, kebijakan ini dibatalkan pada September 2024, digantikan oleh model langganan yang lebih transparan. 

Peran dan Pengaruh Unity di Industri 

Kini, Unity tidak hanya digunakan di dunia hiburan, tetapi juga dalam pendidikan, arsitektur, otomotif, hingga simulasi industri. Kemudahan penggunaan, dokumentasi lengkap, serta komunitas global yang aktif membuat Unity tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang, baik pemula maupun profesional. 

Meskipun sempat menghadapi kontroversi, respon cepat Unity dalam menyesuaikan kebijakan menunjukkan komitmen mereka untuk tetap berpihak pada pengembang. Dengan inovasi berkelanjutan seperti DOTS, SRP, dan integrasi AI, Unity terus berperan penting dalam membentuk masa depan dunia pengembangan interaktif. 

Referensi:
Unity Technologies. (2024). Unity Manual & API Documentation.
https://docs.unity3d.com
Unity Technologies. (2024). Unity DOTS (Data-Oriented Technology Stack).
https://unity.com/dots
Unity Technologies. (2024). Entity Component System (ECS).
https://unity.com/ecs
Unity Technologies. (2024). Unity Render Pipelines: URP and HDRP.
https://unity.com/srp
Unity Technologies. (2024). Unity Pricing and Subscription Tiers.
https://unity.com/products/pricing
Reuters. (2024, September 12). Unity Software scraps runtime fee pricing policy, introduces price hikes.
https://www.reuters.com/technology/unity-software-scraps-runtime-fee-pricing-policy-introduces-price-hikes-2024-09-12
Unity Support. (2024). Cancellation of the Runtime Fee and Pricing Changes.
https://support.unity.com/hc/en-us/articles/30322080156692
Wikipedia. (2024). Unity (game engine).
https://en.wikipedia.org/wiki/Unity_(game_engine)
Blog S. Schoener. (2024). How Burst Compiler Boosts Game Performance.
https://blog.s-schoener.com/2024-12-12-burst-kernel-theory-game-performance

Daniel Suryanto

Author

Student @BINUS Game Application & Technology

 

Alexander Rafudi

Author

Student @BINUS Game Application & Technology

 

Mikael Louis Vigo

Author

Student @BINUS Game Application & Technology

Galih Dea Pratama

Editor

Lecturer @BINUS Game Application Technology