Capacity building Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) di Samarinda, Kalimantan Timur

Pelaksanaan kegiatan capacity building Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) yang ketiga telah dilaksanakan di Samarinda pada tanggal 22 November yang bertempat di Ruang Tulip, Swiss-bel Hotel Jl. Mulawarman No.6, Pelabuhan, Samarinda. Kegiatan dimulai tepat pukul 10.00 WITA dengan empat narasumber secara berurutan yaitu Bapak Dr. Fadjar Pambudhi selaku Ketua POKJA Mitigasi Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D selaku Assistant Professor, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Bapak Muhamad Hamsani, ST., MSI., selaku Perencana Ahli Muda Sub Koordinator Analisis Data Dan Informasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Kaltim, dan Bapak Hafiidh Alfian Affandi sebagai Solution Specialist dari Esri Indonesia. Kegiatan capacity building  ini dikoordinasikan secara umum oleh Dr. Ir. Edy Irwansyah, ST., M.Si., IPM., ASEAN Eng selaku Ketua Peneliti Hibah Matching Fund Kedaireka Tahun 2022. Adapun peserta yang hadir sejumlah 15 orang yang berasal dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda dan Perwakilan Bank Indonesia, Perwakilan Bappeda, dan Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Propinsi Papua yang sedang melakukan visitasi terkait dengan Pengurangan Emisi Karbon di Kalimantan Timur.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dalam berbagi pakai data dan informasi geospasial antara pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan Papua, Universitas, maupun Industri penyedia jasa layanan informasi geospasial, terkait dengan penghitungan stok karbon dan CO2 ekuivalen, ataupun pengurangan emisi karbon.

Sesi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Fadjar Pambudhi selaku Ketua POKJA Mitigasi Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Provinsi Kalimantan Timur dengan topik  Upaya Penurunan Emisi Karbon di Propinsi Kalimantan Timur.  Hal ini terkait dengan terpilihnya Kalimantan Timur sebagai provinsi di  Indonesia untuk pengimplementasian Program FCPF-Carbon Fund di October 2015.  Program FCPF Carbon Fund adalah program  REDD+ (pengurangan deforestasi dan degradasi  hutan), dengan perolehan insentif berbasis  kinerja, dilaksanakan secara yurisdiksional di  Kaltim, selama 5 tahun (2020-2024). Untuk mengetahui capaian program penurunan emisi, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi Monev dilakukan masing-masing SKPD sesuai dengan tugasnya, dibawah kordinasi Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Timur. Kegiatan Monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai dengan pedoman PEP (Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan) serta MRV (Monitoring, Reporting dan Verification). Hasil MRV digunakan sebagai dasar pemberian insentif oleh Bank Dunia melalui program ini. Adapun karena keberhasilan pengurangan emisi karbon ini, Propinsi Kalimantan Timur berhasil mendapatkan insentif termin pertamanya sebesar kurang lebih Rp. 2 Triliun. Berkaitan dengan pengurangan emisi karbon, didalam, masyarakat dapat mengaksesnya pada laman https://mrv.kaltimprov.go.id/.

Sesi kedua disampaikan oleh Bapak Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D selaku Assistant Professor, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman. Beliau menyampaikan topik terkait dengan Peran Informasi Geospasial dalam Perhitungan Karbon di Provinsi Kalimantan Timur. Diawali dengan pengenalan Informasi geospasial, tugas dan inovasinya di di daerah, beliau kemudian menyampaikan bahwa Penginderaan Jauh Satelit merupakan data yang paling efektif dengan tingkat akurasi yang cukup dalam melakukan pemetaan karbon untuk keperluan Program FCPF Carbon Fund. Informasi Geospasial Dasar yang digunakan adalah Peta Tutupan Lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) skala 1:250.000 yang kemudian dilakukan penyesuaian. Dengan perhitungan factor emisi di berbagai tutupan lahan di Indonesia menurut  KLHK, bisa didapatkan potensi Stok Karbon maupun CO2 ekuivalen yang cukup akurat. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran akademisi melalui Universitas Mulawarman yang menjadi salah satu ujung tombak kegiatan ini, khususnya dalam pengolahan data dan informasi geospasial, serta perumusan Emission Reduction Monitoring Report atau Laporan Hasil Penurunan Emisi yang menjadi dasar dari pemberian insentif.

Setelah dilakukan istirahat untuk santap siang, diskusi kembali diawali dengan sesi ketiga yang disampaikan oleh Bapak Muhamad Hamsani, ST., MSI., selaku Perencana Ahli Muda Sub Koordinator Analisis Data Dan Informasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Kalimantan Timur terkait dengan pengembangan pusat data dan informasi geospasial melalui geoportal dan webGIS yang terintegrasi antar kabupaten/ kota dalam Geoportal One Data One Map Provinsi Kalimantan Timur, dimana layanan ini dapat diakses melalui laman https://onedataonemap.kaltimprov.go.id.  Masyarakat luas dapat mengakses informasi geospasial dasar dan tematik yang dibatasi dalam bentuk gambar. Sementara untuk kebutuhan pengolahan spasial lnajut dalam bentuk shapefile ataupun data citra penginderaan jauh lain, dapat langsung bersurat ke Bappeda Provinsi Kaltim secara langsung.

Acara Capacity Building ini ditutup dengan paparan teknis mengenai geoportal and ArcGIS server yang dimiliki oleh Esri Indonesia, yang dibawakan oleh Bapak Hafiidh Alfian Affandi sebagai Solution Specialist dari Esri Indonesia. Beliau banyak menerangkan mengenai produk eksisting maupung pengembangan yang bisa dilakukan terkait dengan geoportal untuk pemerintah daerah, industri, maupun universitas. Hampir seluruh server geoportal yang dimiliki oleh kabupaten/ kota dan provinsi di Kalimantan Timur ini dibangun oleh Esri Indonesia, meskipun memiliki digital touchpoint ataupun front-end yang berbeda, sehingga antar pemda maupun pemprov akan mudah untuk melakukan integrasi apabila ada kebutuhan di masa yang akan datang. Selain itu, beberapa penggunaan AI untuk aplikasi dalam industru perkebunan dan analisis kehutanan juga disampaikan secara umum. Dalam sesi ini juga dilakukan sedikit technical coaching untuk membantu mahasiswa Universitas Mulawarman terkait dengan keamanan data-data spasial yang dimiliki dan kini sedang dilakukan pengolahan data atau geoanalisis menggunakan ArcGIS Online.