IGRS: Indonesia Game Rating System
Gambar 1. Indonesia Game rating system (https://kominfo.kuburaya.go.id/igrs-panduan-baru-orang-tua-di-dunia-game-digital)
Industri game di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dan memunculkan kebutuhan regulasi yang lebih jelas terkait klasifikasi usia dan konten. Sebagai respon, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KomDigi) memperkuat kerangka nasional untuk klasifikasi game melalui IGRS. Sistem ini membantu pengembang/distributor game serta masyarakat (termasuk orang tua) dalam memahami kelayakan usia dan konten game yang beredar di Indonesia.
Apa itu IGRS?
Indonesia Game Rating System (IGRS) adalah sebuah platform yang dikembangkan oleh Kementrian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KomDigi) untuk memastikan game digital dapat menargetkan ke umur yang sesuai dengan kontennya. IGRS pertama kali diresmikan di acara Indonesia Game Developer Expo (IGDX) 2025 oleh Meutia Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia. IGRS bertujuan untuk mengklasifikasi game yang akan rilis di Indonesia baik dari developer lokal maupun luar negeri. IGRS sendiri akan resmi digunakan di tahun 2026.

Gambar 2. Peresmian IGRS di IGDX 2025 (https://thelazy.media/2025/10/11/indonesia-game-rating-system-11102025/)
Klasifikasi Usia dan Konten
IGRS sendiri dibagi menjadi 5 klasifikasi yaitu 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+. Game yang diklasifikasikan dalam kelompok 3+ dan 7+ haruslah memenuhi kriteria berupa konten-konten yang ramah anak dan tidak menampilkan kekerasan, rokok, dan zat adiktif serta game tidak memiliki fasilitas interaksi online berupa percakapan. Untuk klasifikasi 13+ sendiri masih bisa menampilkan kekerasan namun tidak dapat menampilkan mutilasi, namun masih dapat menampulkan unsur darah, tidak mengandung humor dewasa, tidak adanya konten yang menyebabkan kengerian seperti horror dan masih dapat diadakannya fitur komunikasi melalui jaringan online. Kelompok klasifikasi 15+ dapat menampilkan kekerasan hanya terbatas pada tokoh animasi yang dapat menyerupai manusia, memiliki fasilitas interaksi online berupa percakapan namun masih memiliki sistem sensor untuk ucapan kasar dan mengandung unsur seksual. Kellompok klasifikasi yang paling tinggi adalah kelompok klasifikasi 18+ yang dimana game tersebut bebas untuk menampilkan berbagai konten seperti rokok, minuman berakohol, kekarasan yang mengandung unsur darah, mutilasi, humor dewasa yang berkonotasi seksual, menampilkan horor, dan memiliki fasilitas interaksi online yang dapat berupa percakapan.
Untuk game yang tidak dapat diklasifikasikan sendiri akan diberi label RC. Game-game yang berpotensi memiliki label RC adalah game game yang menampilkan konten pornografi. Apabila konten didalam game merupakan aktifitas berjudi yang menggunakan alat pembayaran yang sah, seperti judi online, maka game tersebut memiliki rating RC. Game-game yang telah memiliki label RC, game tersebut tidak diperbolehkan untuk beredar di Indonesia.
Prosedur dan Kewajiban
Game-game yang akan beredar di Indonesia perlu menghubungi pihak dari IGRS yang nantinya akan mengisi formulir untuk yang nantinya akan direview oleh pihak IGRS. Setelah game yang ada dikurasi, game tersebut akan memiliki rating yang nantinya rating tersebut menjadi panduan bagi para orang tua untuk memilih game yang tepat bagi anak-anaknya. Nantinya seluruh game yang beredar di Indonesia haruslah memiliki rating dari IGRS. Target implementasi IGRS ini akan dijalankan paling lambat tahun 2026.

Gambar 3. IGDX 2025 (https://inet.detik.com/games-news/d-8155899/rekor-4-000-orang-padati-igdx-2025-bali-bukti-industri-game-ri-melesat)
Kesimpulan
IGRS adalah kerangka regulasi penting dalam klasifikasi game di Indonesia yang mulai diberlakukan resmi pada tahun 2026. Pemahaman implementasi yang baik dari semua pihak baik developer, publisher, orang tua serta para pemain, akan sangat menentukan efektifitas sistem ini dalam menciptakan ekosistem yang aman, teratur, dan sesuai dengan nilai – nilai budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulis
Daniel Kevin Jhon Feko Wahyudi, S.Kom – FDP Scholar
Referensi
- Liks Suara. (2025, Januari 25). Stop Jadikan Game Kambing Hitam! Pahami Pentingnya Rating Usia. Retrieved from https://liks.suara.com/read/2025/01/25/110000/stop-jadikan-game-kambing-hitam-pahami-pentingnya-rating-usia
- ANTARA News. (2025, July 4). Minister asks game industry to protect children from violent content. Retrieved from https://en.antaranews.com/news/364469/minister-asks-game-industry-to-protect-children-from-violent-content
- The Lazy Media. (2025, Oktober 11). Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai Klasifikasi Gim Sesuai Usia di Indonesia, Buat Apa?. Retrieved from https://thelazy.media/2025/10/11/indonesia‐game‐rating‐system‐11102025/
- Ferdano, J. (2024, April 18). Inilah Peraturan Menteri Mengenai Rating Game Tahun 2024! Gamebrott. https://gamebrott.com/inilah-peraturan-menteri-mengenai-rating-game-2024/?utm_source=chatgpt.com
- The Lazy Monday. (2025, Oktober 13). Apakah GTA 6 DILARANG di Indonesia karena IGRS? | Podcast IGDX 2025 Eps 3 [Video]. YouTube. https://youtu.be/adCyw7OlLlY?si=9A38uFaqK2XAnkEm
Last updated :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...