Berawal dari kesukaannya pada game, mengantarkan William ke gerbang kesuksesan. William baru saja menyelesaikan studinya dari jurusan Teknik Informatika BINUS University pada tahun ini dan kini tengah merintis usahanya untuk membangun Silverpoint Game (developer game).

William sangat menyukai game sehingga ia memilih untuk masuk Jurusan Teknik Informatika di BINUS University. Pada tahun 2012 saat menjalani semester 2, William dan 4 temannya, Jonas, Darian, Caesario dan Josua mulai membuat game pertama untuk tugas mata kuliah entrepreneur. Game yang dihasilkan masih belum bisa dikatakan berhasil, karena mendapatkan kesulitan dari game maker yang digunakan untuk publikasi. Meski begitu, mereka terus berusaha untuk berkembang dalam pembuatan game.

Berbagai tantangan dan rintangan pun datang silih berganti. Sempat membeli lisensi untuk publish di iOS store, namun gagal untuk publikasi, mengalami perubahan anggota menjadi William, Darian, Jonas, Ardi karena kesibukan beberapa anggota sebelumnya. Namun William bersama team Silverpoint tidak menyerah karena mereka ingin menjadi mahasiswa yang produktif dan memiliki prestasi dibidang game.

Keinginan dan keyakinan mereka membuat mereka terus berkarya dengan belajar dari setiap pengalaman yang didapatkan. Akhirnya pada Agustus 2014, untuk pertama kalinya Silverpoint merilis game mereka di market Android yaitu game Need For Car. Setelah itu mereka mulai memperhatikan market, mempelajari game apa yang diminati, dan bagaimana membuat game yang diminati.Selain men-develop game, mereka juga mulai berfikir’Bagaimana agar nama Silverpoint Game semakin dikenal?’.Satu cara yang terpikirkan adalah dengan berpartisipasi dalam lomba-lomba game.

Mengikuti lomba HACKATHON yang diselenggarakan oleh Startup Tech In Asia pada akhir tahun 2014, Silverpoint berhasil memenangkan challenge dari Jalan Tikus dan mendapatkan hadiah handphone serta kontrak kerjasama dengan Jalan Tikus. Keberhasilan ini menjadikan semangat yang sudah tinggi menjadi semakin berkobar dan semakin ingin untuk belajar agar dapat menghasilkan game yang lebih baik lagi.

Silverpoint memenangkan Jalan Tikus Challenge pada lomba yang diadakan oleh TECHINASIA

Pengembangan game untuk publikasi sempat terhenti karena harus memfokuskan diri untuk tugas akhir. Setelah menyelesaikan tugas akhir, anggota Silverpoint bertambah Yoanto dan mereka langsung berpartipasi untuk lomba Imagine Cup 2015. Dalam waktu kurang dari 2 minggu Silverpoint membuat game untuk diikutsertakan ke Imagine Cup dan tak disangka game Trans-path-ation masuk ke semi final, menjadi 9 besar.

silverpoint 2
Presentasi SILVERPOINT pada final Imagine Cup Microsoft Indonesia

Trans-path-ation terus dikembangkan dan proses Imagine Cup terus berjalan hingga Silverpoint lolos ke Final. Setelah lolos ke final, perbaikan dan pengembangan pun terus dilakukan. Ekspektasi mereka semakin tinggi sehingga jadilah game Trans-path-ation menjadi game yang paling ready dari seluruh game yang dihasilkan oleh Silverpoint. Harapan akan memenangkan Imagine cup semakin tinggi namun harapan tersebut belum terkabul.

Pada saat mendengar kegagalan mereka untuk menang Imagine Cup mereka merasa cukup sedih,namun mereka merasa sayang jika berhenti sampai disitu karena sudah melakukan usaha yang lebih untuk game Trans-path-ation dan menargetkan agar game ini bisa sukses. Akhirnya mereka menghubungi TOUCHTEN, salah satu perusahaan game di Jakarta, yang mereka temui di event Prototype Day Bandung. Dan akhirnya Silverpoint mendapatkan kerjasama dengan TOUCHTEN untuk mempublish game mereka.

silverpoint 3
SILVERPOINT berpartisipasi pada Casual Connect Asia

Selain mencoba bekerja sama, mereka juga mencoba mempromosikan game mereka ke luar Indonesia melalui CASUAL CONNECT Singapore. Dari 2 game yang di submit, hanya Trans-path-ation yang lolos untuk pameran di Casual Connect.Hadir di Casual Connect mereka dapat semakin luas dan semakin tahu tentang dunia game. Banyak hal yang baru mereka ketahui disana, banyak pula game-game bagus yang mereka temui disana, dan koneksi didalama dunia game pun semakin luas. Silverpoint pulang dari Casual Connect membawa penghargaan sebagai 10 game terbaik versi Duniaku.

Pada Cassual Connect mereka juga mendapat informasi tentang incubator dari Eropa, GAME FOUNDERS, dan mengikuti seleksinya. Setelah melewati seleksi, SILVERPOINT mendapatkan kesempatan untuk mengikuti inkubasi dan training di Malaysia selama 3 bulan. Peluang untuk membuat studio bagi tim development mereka pun semakin besar.

Jalan Silverpoint sudah semakin terbuka lebar setelah melalui berbagai rintangan dan tantangan, namun bukan berarti tantangan itu sudah berakhir. Mereka harus menghadapi rintangan lain, Jonas salah satu programmer mereka memilih untuk bekerja di Jepang. Selain itu, saat melihat teman–temannya mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap sempat membuat goyah dan menjadi tantangan terbesar. Tapi, dengan semangat dan keyakinan setiap dari maereka bahwa Silverpoint akan sukses pada waktunya, menjadikan tantangan tersebut dapat dilalui.

“Kerjakan apa yang kalian suka, dengan kekuatan passion lemburpun bukan jadi sebuah halangan dan paksaan. Dan juga ingatlah bahwa pada saat gagal bukan berarti kita tidak dapat sukses, kita disebut tidak sukses pada saat berhenti membuat product,” pesan dari Silverpoint. Jadi buat para mahasiswa, jangan pernah menyerah dengan apa yang kalian kerjakan, karena jika niat tersebut memang sudah ada dan kalian tidak meyerah, maka jalan pun akan terbuka. Mungkin kesuksesan tidak akan langsung datang menghampiri kalian, namun jika kalian terus berjalan maka kalian akan sampai kepada kesuksesan itu.(NA)