MikroTik dalam bahasa Lavia berarti “Network Kecil” adalah produk perusahaan MikroTikls yang merupakan sebuah Operating System (OS) atau Software yang awalnya bertujuan untuk Jasa Layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless.

Label MikroTik saat ini cukup terkenal dan penggunanya pun banyak. Tentu saja kedua hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. MikroTik memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pesaingnya. MikroTik dibuat dengan mengembangkan Core LINUX yang membuat produk dari MikroTik menjadi lebih murah dibandingkan dengan produk dari perusahaan lainnya seperti Cisco. MikroTik juga membantu user untuk pengoperasiannya agar lebih mudah dengan membuat sebuah software untuk pengaturan administrator yang disebut WinBox. Kelebihan lainnya yang tak kalah penting adalah Router OS milik MikroTik ini dapat mendeteksi ethernet card (LAN Card) berbagai macam dari banyak vendor yang ada.

Namun tentu saja setiap perusahaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. MikroTik masih dinilai kurang sempurna jika digunakan untuk menangani jaringan berskala besar karena dukungan hardware MikroTik yang masih belum maksimal. Sertifikasi router dari MikroTik juga masih kurang terkenal dibanding dengan perusahaan lain seperti Cisco yang sudah diakui secara internasional.

Produk – produk yang saat ini digemari oleh masyarakat adalah softwarenya yaitu Router OS yang merupakan OS yang bisa menjadikan PC biasa berfungsi layaknya router dan RouterOS ini juga merupakan produk andalan MikroTik. Sedangkan produk hardware yang banyak dipakai adalah RouterBoardnya.

Ada 4 cara untuk melakukan konfigurasi mikrotik yaitu:

  • Melalui serial interface (DB9)

Merupakan konfigurasi dengan cara menghubungkan serial port computer dengan serial port mikrotik dengan menggunakan kabel serial.

  • Melalui Webbox

Merupakan antarmuka grafis berbasis web yang memungkinkan kita untuk bisa melakukan pengaturan melalui web browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer) dengan mengetikkan alamat IP Mikrotik di addres bar browser

  • Melalui SSH/Telnet

Untuk konfigurasi ini kita menggunakan protokol TCP/IP. Telnet mengirim data dari PC ke Mikrotik dalam bentuk teks biasa dan tidak dienkripsi) sedangkan SSH meng-enskripsikan data yang akan dikomunikasikan. Konfigurasi hanya bisa dilakukan secara command line,yaitu mengetikkan perintah satu persatu.

  • Melalui Winbox GUI

Cara keempat adalah menggunakan Winbox yang merupakan aplikasi yang dapat dijalankan di Sistem Operasi Windows. User Interface atau antar muka penggunanya sangat mudah. Untuk Mikrotik yang belum memiliki IP address pun bisa dikoneksikan menggunakan scan MAC address.

Hingga saat ini, Mikrotik masih terus berinovasi dan peminatnya pun sangat aktif dalam mengembangkan MikroTik untuk menjadi lebih maju lagi baik itu melalui forum maupun event-event seperti MikroTik User Meeting (MUM) yang selalu diselenggarakan di berbagai negara.