Metode wawancara user merupakan teknik pengumpulan data yang mana melibatkan interaksi lebih personal dengan pengguna dari target utama pengguna. Umumnya wawancara dilakukan pada untuk 12 orang dalam waktu 2-4 minggu.

Dalam proyek HCI (Human Computer Interaction) metode wawancara tidak hanya dilakukan pada saat tahap awal pengumpulan kebutuhan User, namun juga dilakukan pada saat evaluasi prototipe ataupun evaluasi pada saat produk akhir sudah selesai. Untuk mengetahui kebutuhan pengguna pada saat mengembangkan fitur baru atau aplikasi baru lebih baik menggunakan metode wawancara user untuk mendapatkan informasi yang lebih berharga.

Pertanyaan yang diajukan dalam metode wawancara User dapat bersifat close-question, open-question dan exploratory. Pertanyaan Close-Question sudah memberikan piihan jawaban pada User . Sebagai contoh : Berapa lama Anda menggunakan internet dalam satu hari ? Dan alternative jawaban sudah diberikan dalam bentuk beberapa pilihan. Pertanyaan bersifat Open Question memberikan kebebasan menjawab misalnya apa yang dibutuhkan agar lebih mudah dalam memilih menu makanan pada saat mau pesan secara online. Sedangkan pertanyaan yang bersifat Exploratory merupakan pertanyaan yang menanyakan secara detil apa kendala yang dihadapi pengguna dan pertanyaan yang diajukan besifat investigasi. Umumnya exploratory dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam dari target user. Contoh pertanyaan yang bersifat exploratory dalam kaitannya mengembangkan aplikasi pembelian makanan secara daring:

  • Apa yang dilakukan terlebih dahulu jika mau memilih rumah makan ?
  • Apakah yang dicari rumah makan yang menawarkan promo ?
  • Apakah perlu ada rating pada rumah makan ?
  • Di mana lokasi rumah makan yang lebih disukai ?

Dalam memilih calon User yang akan diwawancara tergantung dari tujuan wawancara yang dilakukan. Jika untuk mendapatkan informasi mengenai pro dan kontra dari fitur yang dikembangkan maka perlu memilih user dari berbagai kategori yang masih termasuk dalam target utama user.

Strategi dalam melakukan wawancara dengan User terdiri dari terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Untuk strategi terstruktur, pertanyaan sudah disusun sedemikian rupa sehingga user diinvestigasi sesuai pertanyaan yang sudah disusun. Pertanyaan yang digunakan cenderung bersifat close-question yang mana pilihan jawaban sudah disediakan , user hanya menjawab sesuai pilihan jawaban yang tersedia.  Sedangkan tidak terstruktur pertanyaan tidak disusun secara langsung dan lebih bersifat open-question. Pertanyaan dimulai dengan pertanyaan awal yang menanyakan hal yang umum terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan pertanyaan lebih detil.

Metode wawancara dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan user, namun dapat juga melalui fasilitas online , maupun telepon. Untuk mempermudah analisa wawancara, selama sesi wawancara dapat melakukan rekaman percakapan dengan persetujuan dengan user.

Hasil wawancara kemudian dianalisa secara detil. Lebih mudah menganalisa hasil interview yang sifatnya terstruktur dibandingkan yang tidak terstruktur. Metode analisa yang umumnya digunakan adalah Content Analysis. Metode ini menganalisa struktur teks dari hasil wawancara, mencari pola dari istilah yang sering muncul dalam sesi wawancara, mencari keterkaitan antar pola – pola yang muncul dari hasil analisa.

Metode wawancara ini lebih tepat digunakan untuk mengetahui karakteristik target user lebih dalam, atau ingin mengetahui kendala atau kebutuhan user lebih detil. Wawancara dapat dilakukan pada awal tahap pengumpulan kebutuhan maupun saat evaluasi kepuasan user. Cara melakukan analisa hasil wawancara disesuikan dengan strategi wawancara yang dilakukan.

Referensi

Jonathan Lazar, Jinjuan Heidi Feng and Harry Hochheiser, “Research Method in Human Computer Interaction”,2010, Wiley , A Jon Wiley and Sons,Ltd Publication.

Russ Unger and Carolyn Chandler,”A Project Guide to UX Design: for User Experience Designers in the Fieldor in The Making” , Second Edition, New Riders.ISBN: 978-0-321-81538-5.