Menyekolahkan anak setinggi-tingginya merupakan impian setiap orang tua. Dengan harapan anak yang disekolahkan akan berhasil dalam hidupnya dimasa yang akan datang. Banyak bidang pendidikan yang ditawarkan sekarang ini, masing-masing menawarkan jaminan bahwa akan ada masa depan yang baik jika mengambil bidang tersebut, benarkah? Saat ini banyak sekolah tinggi yang membuka jurusan game? Apakah jurusan game akan menjanjikan masa depan yang baik?

Anda tahu Angry Birds, sebuah game yang dirilis oleh Rovio, sebuah perusahan dari Findlandia, game ini membuat orang ketagihan ketika memainkannya. Game yang baik bukan hanya Angry Bird akan membuat ketagihan orang yang memainkannya  ini ditujukan dari hasil American Time Use Survey, orang-orang amerika menghabiskan waktu mereka rata-rata 15 menit sehari untuk bermain game, lebih banyak dari waktu rata-rata yang digunakan untuk berjalan, berbelanja, dan mengatur finansial mereka.

China menduduki posisi pertama, disamping jerman, jepang, inggris dan amerika yang mendapatkan dari bidang game. China ditahun 2017 mendapatkan pendapatan tertinggi yang diestimasikan 32,54 miliar dollar amerika atau sekitar sepertiga dari pendapat negara-negara didunia dari bidang game. Merupakan jumlah yang besar bukan.

Bikin ngiler kan? Penghasilan sebesar ini. Tak heran banyak pemuda tanah air dimulai dari kecanduan game, kemudian melirik profesi sebagai pengembang game, atau berkerja diperusahaan game diluar negeri.

Sebuah perusahan bernama AGATE merupakan perusahaan anak muda dalam industri game. Hasil kolaborasi belasan orang yang miliki passion yang sama. Tahun 2007 mereka bertemu, tanpa modal membuat game sederhana. Dengan pengalaman ini mereka menggikuti perlombaan Microsoft Dream Build Play dengan aplikasi mereka berjudul Ponporon, hasil mereka dipamerkan dalam Indonesia Game Show tahun 2008. Hal ini menjadikan mereka semangat

Dengan pengalaman ini mereka membuat sebuah game untuk kompetisi for Microsoft’s Dream Build Play,dengan judul Ponporon. Judul ini dipamerkan di Indonesia Game Show tahun 2008 dan menjadikan mereka makin semangat.

Akhirnya pada 2009 bersepakat untuk membuat sebuah perusahaan di bandung, selaras dengan berjalannya waktu mereka banyak membuat flash-flash game, dan saat ini mereka banyak membuat produk-produk game promosi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Unilever, Garuda Food, Ford Indonesia, dan Sony Music BMG. Mereka juga bekerja sama dengan Telkom, Telkomsel, berbagai media, dan universitas ternama.

Menurut artikel yang dimuat di koran online bernas tanggal 1 desember 2016 akan ada jurusan yang akan Berjaya dimasa yang akan datang, jurusan-jurusan tersebut adalah: Game design and development, Information Technology engineering in telecommunications, Mechatronics, Nanotechnology, System software development dan Artificial intelligence.

Jurusan Game design and development mendidik mahasiswanya untuk menjadi specialist dibidang game design dan pembuatannya, meraka akan diajarkan untuk bagaimana membuat game yang baik, disamping itu juga diperkenalkan pada perangkat lunak dan teknologi.

Melihat kenyataan diatas masihkan anda ragu untuk mengambil jurusan dibidang game development. Perguruan tinggi yang membuka jurusan game development belum banyak, apalagi di Indonesia. Namun jangan kuatir, sebuah universitas swasta di Jakarta barat membuka sebuah program studi S1 dibidang game, Program Studi tersebut bernama Game Application and Technology (GAT), pada tahun 2011.

Bapak Andry Chowanda, S.Kom., MM, MBCS adalah yang menjabat sebagai ketua program studi Game Application and Technology (GAT), jangan ragu untuk bertanya, silahkan datang ke BINUS, tanyakan apa yang ingin ditanyakan, atau datang saja ke info session yang sering diadakan oleh binus untuk siswa-siswa SMA dan orang-tuanya.