A. PENDAHULUAN
Animasi sendiri berasal dari kata “anima” (Latin) yang berarti jiwa, hidup, semangat. Animasi adalah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan ilusi pergerakan.

Jenis-Jenis Animasi
Dilihat dari teknik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Animasi Stop-motion (Stop Motion Animation)
2. Animasi Tradisional (Traditional Animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)

Software Animasi
Dari sisi fungsi penggunaan software animasi dapat dikelompokkan menjadi:
1. Software Animasi 2 Dimensi
Contoh dari Software Animasi 2D ini antara lain: Macromedia Flash, Adobe Flash, Macromedia Director, ToonBoom Studio,Adobe ImageReady, Corel RaVe, Swish Max, Adobe After Effect

2. Software Animasi 3 Dimensi
Contoh dari Software Animasi 3D ini antara lain: 3D Studio Max, Maya, Poser (figure animation), Bryce (landscape animation), Vue (landscape animation), Cinema 4D, Blender (gratis), Daz3D (gratis)

B. CELL ANIMATION
Kata “cell” berasal dari kata “celluloid”, yang merupakan material yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak. Sekarang, material film dibuat dari asetat(acetate), bukan celluloid. Celluloid yang sebenarnya terdiri dari selulosa nitrat dan kapur barus yang digunakan pertama kali pada pertengahan abad ke 20, tapi karena mudah terbakar dan dimensi yang tidak stabil lalu digantikan oleh selulosa asetat. Potongan animasi dibuat pada sebuah potongan asetat atau sel (cell). Disebut cell animation karena teknik pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent. Sel animasi biasanya merupakan lembaran-lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal.

Teknik Celluloid (kadang-kadang disebut cell saja) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar menjadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer ke atas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Department. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.

Objek utama yang mengeksploitasi gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.

Sel animasi merupakan sel yang terpisah dari lembaran latar belakang dan sebuah sel untuk masing-masing objek yang bergerak secara mandiri di atas latar belakang. Lembaran-lembaran ini memungkinkan animator untuk memisahkan dan menggambar kembali bagian-bagian gambar yang berubah antara frame yang berurutan.Sebuah frame terdiri dari sel latar belakang dan sel di atasnya. Misalnya seorang animator ingin membuat karakter yang berjalan, pertama-tama dia menggambar lembaran latar belakang, kemudian membuat karakter akan berjalan pada lembaran berikutnya, selanjutnya membuat membuat karakter ketika kaki diangkat dan akhirnya membuat karakter kaki dilangkahkan. Di antara lembaran-lembaran (frame-frame) dapat disisipi efek animasi agar karakter berjalan itu mulus. Frame-frame yang digunakan untuk menyisipi celah-celah tersebut disebut keyframe. Selain dengan keyframe proses animasi sel dengan layering dan tweening dapat dibuat dengan animasi komputer. Disebut Cell Animation karena teknik pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent. Proses pembuatan animasi 2D dengan teknik cell animation terdiri dari:

Pra-produksi :
○ Konsep,
○ Skenario,
○ Pembentukan karakter,
○ Storyboard,
○ Dubbing awal,
○ Musik dan sound FX
● Produksi :
○ Lay out (Tata letak),
○ Key motion (Gerakan kunci/ inti),
○ In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang
lain)
○ Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
○ Background (Gambar latar belakang),
○ Celluloid (Ditransfer ke atas plastik transparan)
○ Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
● Post-produksi :
○ Composite ,
○ Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame
demi frame),
○ Editing ,
○ Rendering ,
○ Pemindahan film ke dalam roll film.

C. DIGITAL ANIMATION
Digital animation adalah animasi karakter imajinasi yang dibuat dari hasil proses kerja komputer. Sebelum menggunakan komputer, animasi diselesaikan dengan membuat film dari gambar tangan atau urutan-urutan gambar di atas plastik atau kertas (yang disebut dengan cells), satu frame untuk 1/60 detik. Komputer pertama kali digunakan untuk mengontrol pergerakan dari karakter.

Digital animation dapat juga digunakan untuk membuat special effects dan simulasi gambar yang hampir tidak mungkin dilakukan dengan cell animation, seperti animasi solar flare pada matahari. Digital animation juga dapat digunakan untuk merekonstruksi ulang suatu kejadian.

Animasi Digital juga merupakan representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Hasil ini kadang kala ditampilkan secara waktu nyata (real time) untuk keperluan simulasi. Secara umum prinsip yang dipakai adalah mirip dengan grafika komputer 2D, dalam hal: penggunaan algoritma, grafika vektor, model frame kawat (wire frame model), dan grafika rasternya.

Grafika komputer 3D sering disebut sebagai model 3D. Namun, model 3D ini lebih menekankan pada representasi matematis untuk objek 3 dimensi. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Proses penampilan suatu model matematis ke bentuk citra 2D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.

Proses pembuatan animasi 2D digital terdiri dari:

● Pra-produksi :
○ Konsep,
○ Skenario,
○ Pembentukan karakter,
○ Storyboard,
○ Dubbing awal,
○ Musik dan sound FX
● Produksi :
○ Layout ,
○ Key motion ,
○ In Between ,
○ Background ,
○ Scanning
○ Coloring .
● Post-produksi :
○ Composite ,
○ Editing ,
○ Rendering ,
○ Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD , DVD , VHS dan lainnya.

Beberapa peran komputer dalam animasi:
1. Pembuatan gambar (drawings)
2. Pembuatan gerakan-gerakan in the creation of motion
3. Pewarnaan (coloring)
4. Dalam shooting
5. Dalam Post-produksi

Proses pembuatan animasi 3D digital terdiri dari :
● Motion Capture Model 2D : merekam gerakan manusia yang nantinya akan direpresentasikan dalam bentuk 2D
● Model 3D : pembuatan model 3D suatu objek atau benda dengan menggunakan komputer untuk membuat objek terlihat lebih hidup dan sesuai dengan objek aslinya. Metode yang diterapkan dalam tahap ini :
1. Box Modelling : membuat objek atau benda yang ingin dimodelkan dari bentuk awal seperti kubus, bola, atau bangun ruang lainnya kemudian dipotong dan dibentuk sehingga setiap titik membentuk surface model yang sesuai dengan model.
2. Edge atau Contouring Model : metode ini memiliki 4 tahapan yaitu extrusion, subdividing, bevels/chamfers dan refining atau shaping.
3. Rendering : proses akhir pemodelan berupa output model yang telah di data-data yang menyerupai bentuk aslinya. Macam-macam teknik rendering :
● Wireframe Rendering : teknik ini tidak memerlukan waktu yang cukup lama namun hasilnya tidak memperlihatkan permukaan dari objek model yang dibuat sehingga sulit membedakan antara sisi satu dengan yang sisi lainnya.
● Hidden Line Rendering : hasil dari teknik ini memperlihatkan bentuk objek model dengan garis- garis permukaan dimana terdapat permukaan yang tertutupi dengan permukaan lainnya
● Shaded Rendering : hasil terlihat lebih realistik dengan adanya pencahayaan, tekstur atau karakteristik permukaan dan bayangan namun teknik ini membutuhkan waktu yang cukup lama
● Image dan Display
● Texture Information

Author : Natashia Virnilia, Joan Christina Bahagiono, Frandi Rianto, Ni Putu Eka Saraswati Astawa, Marissa Leviani

Supervised : Irma Kartika Wairooy, S.Kom., MTI