Pengenalan Activity dan Data Transform di Pegasystems 7
Pega adalah tools yang dikembangkan untuk membangun perangkat lunak yang berbasis Custumer Relationship Management (CRM) dan Business Process Management (BPM). CRM merupakan rangkaian aktivitas sistematik yang terkelola sebagai usaha untuk memahami perhatian dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi operasional, optimalisasi penjualan dan pelayanan sehingga mengurangi resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow. Sedangkan BPM adalah metodologi untuk mengelola proses dan alur kerja dalam suatu organisasi, tujuannya untuk meningkatkan efiensi, kinerja dan ketangkasan dalam operasional bisnis sehari-hari (Tanone, 2018, p. 230).
Teknologi Pegasystems 7 memberikan kemudahan dalam membangun aplikasi bisnis, karena pegasystems menyediakan platform yang low-code dengan inovasi jalur cepat dan meningkatkan produktivitas dengan low-code yang intuitif. Kemudian menggunakan visual models dan agile methodology untuk membangun aplikasi yang selalu up to date, mudah di ubah dan siap digunakan dimanapun. Selain itu juga open architecture yang berarti berintegrasikan dengan mudah menggunakan API (Application Programming interface) (Pega Platform). API adalah sebuah software yang menyediakan layanan seperti fungsi – fungsi spesifik yang dapat dipanggil melalui web oleh berbagai jenis software. (Darmadi, 2018).
Activity merupakan kumpulan-kumpulan perintah / method yang akan digunakan ketika pengguna melakukan action seperti action klik tombol atau terdapat di bagian flow action yang berada di pre processing dan post processing, pre processing di flow action bertujuan untuk memberikan method sebelum fitur dalam aplikasi ini dibuka sedangkan post processing adalah suatu method yang akan dijalankan setelah fitur aplikasi ini selesai dijalankan. Method yang berada di activity dibuat secara berurutan sesuai dengan nomor step yang ada.
Pada gambar 1, merupakan halaman activity yang digunakan untuk memberikan method / perintah ke dalam suatu step. Di bagian gambar 1 terdapat label yang berguna untuk memberikan identifikasi untuk suatu step dan bersifat optional, loop memberikan pengulangan di dalam elemen value list, page list dan value group, dalam loop juga bisa membuat child step pada step tersebut, selain itu loop bersifat optional, when berguna untuk memberikan kondisi pada suatu step, sebelum suatu step berjalan, kondisi akan dievaluasi terlebih dahulu apakah step tersebut dijalankan atau dilewati, when sendiri bersifat optional. Method berisikan perintah – perintah yang akan dijalankan pada suatu step,bersifat optional. Step page berguna untuk memberikan identifikasi halaman yang akan digunakan sebagai konteks untuk properti dalam suatu step,step page dapat ditambahkan dalam kolom page & classes . Description berisikan teks yang menjelaskan kepada developer lain, tindakan apa yang akan dilakukan pada step tersebut. Jump bersifat optional dan berfungsi memberikan kondisi pada step, sebelum step berjalan, kondisi akan dievaluasi terlebih dahulu apakah activity dapat melompat maju ke step bernomor lebih tinggi atau berakhir.
Berdasarkan gambar 2 merupakan contoh penggunaan activity dalam peng-inputan data, pada gambar 2 menampilkan kolom parameter yang digunakan untuk memasukkan property yang akan digunakan ketika melakukan peng-inputan data.
Gambar 3 merupakan contoh step-step yang digunakan untuk melakukan peng-inputan data, pada step 1 di bagian method ialah property set yang memberikan perintah untuk memasukan nilai satu atau lebih pada properti sesuai yang diinginkan developer, step page terisi PcatalogRest.request.query_Post yang berguna untuk menggunakan property pada halaman tersebut. Pada bagian step page, developer bisa menambahkannya dengan ke bagian kolom pages & classes, terus memasukkan nama page dan class yang digunakan untuk property tersebut. Bagian isi step 1 pada properties name berisikan property yang digunakan dalam memasukkan data, properties name sendiri hanya mengikuti property yang terdapat pada step page. properties value adalah nilai yang akan di input kedalam property.pada step 2 hampir sama dengan step 1 namun pada properties value yang dimasukkan adalah property yang berada di kolom parameters. Dalam penggunaan parameter di activity biasanya terdapat field pada bagian action tombol, field tersebut akan menjadi field yang menampung data parameter yang berada di activity. Pada step 3 merupakan method connect-rest yang berisikan connector untuk REST connection . bagian isi step 3 berisikan service name adalah integration-connector name untuk connect REST nya, method name berisikan perintah – perintah REST seperti get, post, put dan delete. Pada step 4 merupakan method show-page yang berguna untuk representasi XML output dari suatu halaman.
Gambar 4 merupakan contoh tampilan ketika developer melakukan run pada activity dan menampilkan field untuk peng-inputan data. Ketika semua field sudah terisi maka dapat dilanjutkan dengan menekan tombol run untuk melihat XML output dari activity. XML output memperlihatkan apakah berhasil atau tidaknya pemasukkan data.
Data transform didefinisikan dengan cara mengubah data yang ada dalam suatu format dan class menjadi data dari format dan class yang lain. Data transform memiliki urutan action yang terstruktur. Ketika sistem memanggil data transform, maka action berjalan secara bergantian dan mengikuti urutan yang didefinisikan dalam bentuk data transform record form. Data transform juga dapat digunakan untuk normalisasi data untuk digunakan di data page dan menetapkan, copy atau memetakan/memperlihatkan data dengan activity seperti copy halaman clipboard untuk membuat halaman baru, memetakan / memperlihatkan property dan isinya pada satu halaman ke halaman lain , memetakan / memperlihatkan property dan nilainya pada satu halaman ke halaman baru dan menetapkan isi pada property dalam suatu action seperti menekan tombol (Pega Community Data Transform, 2019). Data Transform dapat disimpan pada bagian action seperti menekan tombol, dibagian activity atau flow action pada pre processing dan post processing.
Gambar 5 merupakan tampilan data transform, ditampilan tersebut terdapat kolom action yang berisi berbagai tindakan untuk mendukung pemrosesan data, target berisikan page atau property sesuai dengan action yang diambil, relation berfungsi untuk memberikan relasi dari target ke source seperti data target sama dengan data di source, source berisikan page atau property sesuai dengan action yang diambil. Dalam kolom action memiliki tindakan yang berbeda satu sama lain.
Referensi :
- Revian Palpialy, Radius Tanone. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Perancangan Alternatif Penawaran Plan Small Medium Enterprise Menggunakan Pegasystems 7 (Studi Kasus : PT. Asuransi Sinarmas). Vol 4 nomor 2 Agustus 2018 dalam https://www.researchgate.net/publication/326929800_Perancangan_Alternatif_Penawaran_Plan_Small_Medium_Enterprise_Menggunakan_Pegasystems_7_Studi_Kasus_PT_Asuransi_Sinarmas
- Pega Platform(Online). Pega. Dalam https://www.pega.com/products/pega-platform
- Pega Community. Introduction to Activities. 23 October 2018. Dalam https://community.pega.com/knowledgebase/articles/java-and-activities/introduction-activities
- Call Rest Service in Pega 7 With Connect Rest Rule. Pegaxchange web site. 16 October 2016. Dalam https://www.pegaxchange.com/2016/10/16/pega-7-connect-rest/
- Pega Community. Data Transforms(Models). Dalam https://community.pega.com/knowledgebase/articles/data-transforms-models
Author : Calvin (2001589390)
Supervised By : Hanry Ham, S.Kom., M.Eng