Multimedia : Interaksi Emosional
Emosional interaksi
Pada umumnya emosional interaksi adalah bagaimana gambaran emosi yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Emosi dapat menambah besar atau meredekan emosi yang berlebihan. Ketika emosi berapi-api maka dapat mempengaruhi emosi rekan lainnya dan hal seperti ini disebut interaksi emosional.
Interaksi emosional terletak pada interaksi intrapersonal, interpersonal ataupun interaksi antara manusia dan komputer yang diperlukan untuk pembelajaran yang efisien, efektif dan afektif. Hal ini merujuk pada proses komponen penilaian emosional dan penilaian ulang interaksi untuk menjaga hubungan yang erat dalam pembelajaran.
Desain Emosional
Desain emosional berusaha menciptakan produk untuk menghasilkan emosi yang tepat, guna menciptakan pengalaman positif bagi pengguna. Untuk melakukannya, desainer mempertimbangkan koneksi yang dapat terbentuk antara pengguna dan objek yang mereka gunakan, dan emosi yang dapat timbul dari mereka. Emosi yang dihasilkan suatu produk dapat sangat memengaruhi persepsi pengguna terhadapnya.
Emosi memainkan peran sentral dalam kemampuan manusia untuk memahami dan belajar tentang dunia. Pengalaman positif membangkitkan keingintahuan kita, dan pengalaman negatif melindungi kita dari kesalahan yang berulang.
Manusia membentuk hubungan emosional dengan objek-objek pada tiga tingkatan: tingkat visceral, perilaku, dan reflektif. Seorang desainer harus membahas kemampuan kognitif manusia di setiap tingkat — untuk memperoleh emosi yang tepat sehingga memberikan pengalaman positif. Pengalaman positif dapat mencakup emosi positif (mis. Kesenangan, kepercayaan), atau emosi negatif (mis., Ketakutan, kecemasan), tergantung pada konteksnya (misalnya, permainan komputer bertema horor).
Desain emosional visceral adalah reaksi emosional tertarik pertama kita ketika menemukan suatu produk. Ini terutama berkaitan dengan estetika dan kualitas yang dirasakan dari sekadar tampilan dan rasa, dan keterlibatan indra. Di sini, kita memeriksa apa yang dikatakan reaksi batiniah tentang suatu benda.
Desain emosional perilaku mengacu pada kegunaan produk, penilaian pengguna tentang seberapa baik produk melakukan fungsi yang diinginkan, dan seberapa mudah kita dapat belajar bagaimana menggunakannya. Pada tahap ini, kita akan membentuk opini yang masuk akal atas item tersebut.
Desain emosional reflektif berkaitan dengan kemampuan kita untuk memproyeksikan dampak produk pada kehidupan kita setelah kita menggunakannya — mis., Bagaimana perasaan kita ketika tidak memegangnya. Di sinilah desainer ingin memaksimalkan keinginan pengguna untuk memiliki item tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.igi-global.com/dictionary/cognitive-appraisal-based-approach-emotional/9720
https://www.interaction-design.org/literature/topics/emotional-design