Block Chain Menggunakan Solidity
Blockchain lebih umum disebut sebagai decentralized apps (DApps), adalah aplikasi yang memanfaatkan teknologi blockchain. Yang membedakan Dapps dengan aplikasi pada umumnya adalah di konsep centralized vs decentralized. Intinya, saat kita membuat DApps, aplikasi kita berada di network Blockchain yang dapat diakses siapapun, ketimbang berada di server yang terpusat dan dikontrol oleh pihak tertentu.
Solidity merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berbasis Etherium digunakan untuk membuat SMART CONTRACT ,kita membuatnya seperti OOP . Sebuah Contract dibuat seperti sebuah class yang nantinya akan di deploy ke network Etherium
Solidity dapat di jalankan pada Remix.org yakni IDE Online untuk Solidity , remix sendiri hanya digunakan untuk membuat dan mencoba menjalankan Smart Contract pada test server. Setelah Smart contract bisa di jalankan di remix, makadapat di lanjutkanmenggunakan visual studio code untuk menambahkan front end seperti react sebagai tampilan depan dari smart contract itu sendiri dan menggunakan web3.js sebagai penghubungnya
Blockchain juga memiliki beberapa Kelebihan yakni
- Terdistribusi
Dikarenakan data dalam blockchain disimpan dalam ribuan perangkat dalam node jaringan tersebar, sistem dan datanya sangatlah kuat terhadap kegagalan teknis dan serangan jahat. Setiap node jaringan dapat mereplika dan menyimpan sebuah salinan database tersebut, dan dikarenakan hal ini tidak ada sebuah titik lemah untuk kegagalan: sebuah node menjadi offline tidak akan mengganggu ketersediaan atau keamanan jaringan.Sedangkan, banyak database konvensional bergantung kepada sebuah atau beberapa server dan sangat rentan terhadap kegagalan teknis dan serangan cyber.
- Stabilitas
Blok yang terkonfirmasi tidak mungkin untuk diputarbalikkan, ini berarti jika sebuah data sudah dimasukkan kedalam blockchain, sangatlah susah untuk menghilangkan atau merubahnya. Ini membuat blockchain sebuah teknologi yang sangat baik untuk menyimpan riwayat finan lain dimana jejak audit dibutuhkan dikarenakan setiap perubahan dapat terlacak dan secara permanen disimpan dalam sebuah buku kas terdistribusi dan publik.Sebagai contoh, sebuah bisnis dapat menggunakan teknologi blockchain untuk mencegah tindakan penipuan dari karyawan. Dalam skenario ini, blockchain dapat menyediakan sebuah riwayat untuk semua transaksi finansial yang aman dan stabil yang terjadi dalam perusahaan itu. Ini membuat sangat sulit untuk karyawan untuk menyembunyikan transaksi mencurigakan.
- Sistem tanpa asas percaya
Dalam kebanyakan sistem pembayaran tradisional, transaksi tidak hanya bergantung dengan kedua pihak yang bertransaksi, akan tetapi juga kepada pihak ketiga – seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau penyedia layanan. Pada saat menggunakan teknologi blockchain, ini tidak lagi diperlukan, dikarenakan jaringan node tersebar memverifikasi transaksi tersebut melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penambangan. Dikarenakan alasan ini, blockchain sering disebut sebagai sebuah sistem “tanpa asas percaya”.Maka dari itu, sistem blockchain menghilangkan resiko untuk mempercayai sebuah organisasi dan juga mengurangi biaya secara keseluruhan dan biaya transaksi dengan meniadakan orang tengah dan pihak ketiga.
Tapi dengan kelebihan ada juga kekurangan yang dimiliki blockchain
Serangan 51%
Algiritma Konsensus Proof of Work yang melindungi blockchain Bitcoin sudah terbukti sangat efisien dalam beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi, ada beberapa potensi serangan yang dapat menyerang jaringan blockchain, dan serangan 51% adalah salah satunya. Serangan seperti ini dapat terjadi jika sebuah entitas berhasil mengontrol lebih dari 50% tenaga hash jaringan, yang mengizinkan mereka untuk mengacau jaringan dengan sengaja mengeluarkan atau memodifikasi urutan transaksi.
Walaupun secara teoritis adalah mungkin, tidak pernah ada serangan 51% yang berhasil menyerang blockchain Bitcoin. Dikarenakan seiring bertambah besarnya jaringan, bertambah besar pula keamanannya, dan hampir tidak mungkin ada penambang yang akan menginvestasikan sejumlah uang dan sumber daya yang besar untuk menyerang Bitcoin dikarenakan penambang yang jujur dapat menerima upah yang lebih baik. Terlebih lagi, sebuah serangan 51% yang berhasil hanya dapat memodifikasi beberapa transaksi terbaru untuk sebuah jangka waktu yang sangat singkat, dikarenakan blok-blok tersebut terhubung dengan bukti cryptography (merubah blok berumur membutuhkan sebuah tenaga komputasi yang tak terhingga). Dan juga, blockchain Bitcoin sangat tahan dan dapat secara cepat meresponi serangan.
Modifikasi Data
Satu kelemahan lagi dari sistem blockchain adalah setelah data ditambahkan kedalam blockchain, sangatlah sulit untuk merubahnya. Walaupun stabilitas adalah salah satu kelebihan dari blockchain, ini tidaklah selalu baik. Merubah data atau kode blockchain biasanya sangat menuntut dan seringkali membutuhkan sebuah hard fork, dimana satu rantai ditinggalkan, dan beralih menggunakan rantai yang baru.
Kunci Pribadi
Blockchain menggunakan cryptography public-key (kunci publik) atau asimetrik untuk memberikan pengguna sebuah kepemilikan dari unit mata uang digital (atau data blockchain lainnya). Setiap akun blockchain (atau alamat) memiliki dua buah kunci yang sesuai: sebuah kunci publik (yang dapat dibagikan) dan sebuah kunci pribadi (harus dirahasiakan). Pengguna membutuhkan kunci pribadi untuk mengakses dana mereka, yang berarti bahwa mereka berlaku sebagai bank mereka sendiri. Jika seorang pengguna kehilangan kunci pribadi mereka, secara otomatis uang tersebut hilang, dan tidak ada yang dapat melakukan apa-apa mengenai hal itu.
Inefisiensi
Blockchain, terutama yang menggunakan Proof of Work, sangatlah tidak efisien. Dikarenakan penambangan sangatlah kompetitif dan hanya ada satu pemenang setiap sepuluh menitnya, pekerjaan setiap penambang lainnya akan menjadi sia-sia. Penambang akan selalu mencoba untuk meningkatkan tenaga komputasi mereka, sehingga mereka dapat mendapatkan peluang uang lebih besar untuk menemukan sebuah hash blok yang valid, sumber daya yang digunakan oleh jaringan Bitcoin telah meningkat secara pesat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, dan sekarang ini mengkonsumsi lebih banyak energi dibandingkan dengan banyak negara seperti Denmark, Irlandia, dan Nigeria.
Penyimpanan
Buku kas blockchain dapat berkembang menjadi sangat besar. Blockchain Bitcoin sekarang ini membutuhkan sekitar 200GB tempat penyimpanan. Rasio perkembangan ukuran blockchain terlihat seperti lebih cepat dibandingkan perkembangan harddisk dan jaringan meresikokan kehilangan node jika buku kas menjadi terlalu besar untuk seorang individu mengunduh dan menyimpannya.
Sumber :
https://www.binance.vision/id/blockchain/positives-and-negatives-of-blockchain
https://remix.ethereum.org/#optimize=false&evmVersion=null
Author : Martinus Gai Bara Lira Parera (2001563132)
Supervisor : Hanry Ham., S.Kom., M.Eng