Ketika suatu stakeholder ingin melaksanakan project , setelah membentuk tim project yang akan melaksanakan project tersebut  maka tim tersebut bisa mendiskusikan dalam rapat pertama untuk menetukan metode pengembangan apa yang ingin dipilih dalam melaksanakan project tersebut.Dalam Ilmu Software Engineering  banyak metode process model yang ada dalam mengembangkan suatu produk software , jika kita pernah mempelajari Software Engineering pasti kita pernah mendengar istilah waterfall. Waterfall adalah metode process model yang cara kerjanya masih tradisional . Mengapa demikian ? Karena  seperti yang kita ketahui tahapan SDLC ( Software Development Life Cycle) terdiri dari 5 tahap yaitu Requirement Analysis, Design,Implementation,Testing, dan Evolution.Dari kelima tahap tersebut dalam metode waterfall maka untuk setiap tahapnya harus diselesaikan secara keseluruhan atau 100% apabila ingin lanjut ke step selanjutnya ,tentun metode ini kurang efektif bagi stakeholder yang menjalankan suatu project karena dalam suatu project pasti akan ada evaluasi berkala mengenai progress yang dikerjakan oleh tim setiap harinya kemudian ada requirement tambahan dari user yang biasanya ditambahkan dalam dokumentasi project ketika project tersebut sedang dilaksanakan pada tahap tertentu .Oleh Karena itu , banyak perusahaan yang meninggalkan cara metode process waterfall dan beralih kearah Agile Software Development dalam menjalankan project mereka. Untuk lebih jelasnya mengenai konsep kerja dari Agile Software Development  kita dapat lihat pada poin penjelasan 1.1 dibawah ini.

Agile Software Development

Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak. Konsep ini adalah konsep model proses yang berbeda dari konsep model-model proses yang sudah ada sebelumnya. Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan membantu orang lain membangunnya bersamaan. Agile Development dapat diterapkan pada proses software  apa pun. Agile Software Development merupakan jenis pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembangan terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Kelebihan Agile Software Development antara lain :

  • Pembangunan sistem dapat lebih cepat.
  • Mengurangi resiko gagal implementasi software dari segi non-teknis.
  • Mengurangi kerugian dari segi materi apabila terjadi kegagalan saat pembangunan system
  • Sistem kerja lebih efektif karena adanya daily report yang berisi laporan progress pengerjaan dari masing-masing divisi secara berkala dan update.

Scrum Model

Scrum adalah salah satu metode dari  Agile Software Development yang dikembangkan oleh Jeff Sutherland dan tim pengembangnya pada awal tahun 1990an. Scrum adalah salah satu metode rekayasa Software yang menggunakan perinsip Agile, yang mengacu kepada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mencapai tujuan/produk. Scrum merupakan sebuah kerangka kerja yang menggunakan bermacam proses dan Teknik. Scrum mengurangi ketidakefektifan dari manajemen produk dan Teknik kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja produk, tim, dan lingkungan kerja.

Master Scrum adalah orang yang membuat kelompok Scrum dapat bekerja secara efektif dan progress Scrum selalu berjalan dengan baik hingga mencapai goals atau tujuan yang diinginkan jika terjadi sebuah hambatan dalam proses pengerjaan, master scrum bertindak untuk  penengah kemudian memberikan solusi dan memutuskan solusi yang akan digunakan untukmenyelesaikan permasalahan yang ada.

Product Owner merupakan orang yang bertanggung jawab dan memastikan tim scrum menghasilkan sebuah produk yang bisa di presentasikan di depan client.

Product Backlog adalah daftar  keinginan user berupa harapan saat projek ini telah selesai dibuat, disini juga kita bisa terus memantau apakah projek yang kita buat sudah sesuai dengan keinginan user atau belum.

Sprint Backlog adalah adalah hasil irisan/pecahan dari Product Backlog di mana kita berpikir apa yang harus kita kembangkan,yang harus kita selesaikan terlebih dahulu dan bagaimana cara melakukannya agar tercapai projek yang kita buat sesuai dengan keinginan user yang ada pada Product Backlog.

User Story adalah hasil dari wawancara kita dengan user yang kemudian di dokumentasikan dari kebutuhan pada software kita yang digunakan dalam metode agile,Salah satu kelebihan dari user story adalah mudah untuk beradaptasi sesuai dengan kebutuhan software kita, dan juga user story di deskripsikan dengan Bahasa yang sangat natural agar orang yang tidak memiliki background IT dapat memahami software kita.

Resources

Pressman, Roger S.(2010). Software engineering : a practitioner’s approach,   7th ed.

Rizaldi,Taufiq.,Sarwo S,Dwi Putro.,&Yufit R,Hendra.(2016).Implementasi Metodologi SCRUM dalam Pengembangan Sistem Pembayaran Elektronik Pada Usaha Mikro Kecil Menengah.Seminar Hasil Penelitian dan Pengabidan Masyarakat Dana BOPN Tahun 2016,168-172

Author : Ihsan Lutfi, Sulton Khak, Muhammad Rafli Rosliana, Daniel Ignasius Gosjen, Naufal Al Akram
Supervised by : Irma Kartika Wairooy, S.Kom., M.T.I