Siapa yang pernah membayangkan bahwa menggabungkan Assassin dan Pirate menjadi 1 karakter yang memiliki nilai lebih dari suatu game ? Inilah yang dilakukan Ubisoft sebagai developer dan publisher dari sekuel Assassin’s Creed. Game yang dirilis Oktober 2013 ini merupakan kejutan bagi para gamer yang telah menantikan sekuel Assassin’s Creed, terutama fans dari franchise tersebut. Assassin’s Creed Black Flag memiliki setting waktu pada abad ke-18, dimana masa kejayaan bajak laut sedang pada puncaknya. Kita diperkenalkan oleh Edward Kenway, seorang pelaut yang bekerja untuk Royal Navy kerajaan Inggris. Biasanya dari sekuel-sekuel Assassin’s Creed sebelumnya, Edward mulanya bukanlah Assassin seperti di sekuel sebelumnya. Ini bermula ketika kapal tempat Edward bekerja diserang oleh seorang Assassin yang berkhianat kepada Templar, musuh abadi Assassin. Dengan harapan bisa membawa emas dan harta yang lebih banyak, Edward melawan Assassin pembelot tersebut dan tanpa ia sadari, bahwa Edward telah memasuki konflik Templar-Assassin yang telah berlangsung berabad-abad dan sebuah misteri yang sedang dicari Templar dengan sebutan “Observatory” , yang dapat mengetahui lokasi siapapun hanya bisa dibuka oleh seorang “Sage”.

Story – Edward Kenway

Edward Kenway, mulanya adalah pelaut yang bekerja untuk Royal Navy hingga suatu saat ada pembelot dari Assassin menyerang kapalnya. Keduanya bersama-sama terdampar di suatu pulau dan keserakahan Edward akan harta membuatnya mengejar dan membunuh Assassin tersebut, tetapi yang ada hanyalah surat mengenai sebagian dari kunci menuju “Observatory”. Tanpa petunjuk apapun, dia mencoba mencari apapun itu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibawa oleh Assassin yang membelot tersebut.

Tak lama sampai di Havana, Edward bertemu dengan Templar dengan harapan uang dan masih mencari tahu apa saja yang dimaksud dari surat yang dibawa oleh Asssassin pembelot tersebut. Tak lama, perburuan sang “Sage” membuat identitasnya ketahuan, tetapi ia tetap nekad mencari “Observatory” dengan apapun yang dia punya.

Seiring perjalannya dan perburuannya, dia bertemu dengan banyak bajak laut ternama seperti Blackbeard, Charles Vane, Mary Read a.k.a James Kidd, Anne Bonny, dan masih banyak lagi yang menjadi rekan seperjuangan dalam pencarian yang dilakukan Edward. Edward sendiri juga memancing perhatian persaudaraan Assassin yang ada di laut Karibia. Apakah Edward bisa menjalani perannya sebagai Assassin dan mendapatkan apa yang ia cari ?

Game Mechanic and System

Tidak ada yang terlalu baru disini. Yah, karena beberapa sistem seperti sistem parkour di Black Flag ini mempertahankan sistem parkour di Assassin’s Creed 3 dimana kita bisa memanjat gedung-gedung dan pohon. Juga untuk membuka map, tetap saja kita harus memanjat ke tempat tinggi untuk membuka map dan point of interest. Hanya saja, sistem notorierity atau buronan ini dibuat lebih dinamis, dimana player tidak perlu merobak poster dirimu lagi untuk menurunkan status notorierity dan hanya perlu bersembunyi hingga musuh tak mencari lagi. Sistem hunting pun masih dilanjutkan di seri ini, hasil hunting yang kamu dapatkan bisa digunakan untuk crafting dan upgrade armor dan pouch inventory.

Mission and Combat

Gameplay Assassin’s Creed Black Flag ini hampir serupa dengan pendahulu-pendahulunya. Banyak misi yang bisa ditemukan baik main story quest, side quest,dan tambahan baru berupa quick time event. Misi-misi yang diberikan di seri ini banyak yang mengharuskan player untuk melakukan stealth baik stealth kill atau full-stealth *spoiler alert : Sequence 4 is the most challenging xD* . Ditambah pula oleh Eagle Vision yang menjadi salah satu ciri khas franchise Assassin’s Creed yang telah diupgrade dengan penambahan mark atau penandaan musuh yang bisa menembus dinding sangat membantu dalam hal stealth maupun assassination. Senjata yang dipakai oleh Edward pun sangatlah ikonik. Ya, Dual Cutlass dan 4-wielded pistol yang memberi kesan badass seorang bajak laut dan tentunya, lebih banyak kill hehehe. Untuk senjata yang lebih senyap, kita diberikan Dartpipe yang memiliki 2 jenis panah, Sleep dan Berserk yang memiliki kegunaannya masing-masing. Dan tak lupa, Hidden Blade yang menjadi ciri khas franchise game ini. Combat system game ini mirip dengan sekuel sebelumnya dimana kita bisa melakukan counter, defense break, execute bahkan multi-kill execution.

Naval Combat and Exploration

Selain bertarung dan berkeliling di darat, kita juga bisa melakukannya di perairan lho. Sistem baru berupa free roam dengan kapal Jackdaw yang direbut Edward membuat kita bisa berexplorasi keeksotisan laut Karibia dengan bebas. Di lautan, kita dapat melakukan beberapa hal. Mulai dari membajak kapal lain untuk mendapatkan resource. Resource ini menjadi bahan untuk upgrade. Ada juga explorasi bawah laut dimana Edward akan menyelam ke perairan untuk mencari resource dan blueprint yang sangat penting untuk menaikkan level Jackdaw ke level maksimal. Bagaimana dengan resource udara saat menyelam ? Tenang, disana terdapat beberapa tong udara untuk mengisi nafas dan ada beberapa bagian terbuka seperti smuggler den’s yang bisa menjadi sumber penghasilan dan resource Edward.

Masih ingat dengan seri trilogi Ezio ? Ya, Black Flag menghidupkan kembali mode capture the fort. Mode ini dibagi dalam 2 phase, Naval attack dan Raid. Naval attack adalah phase dimana Jackdaw akan melemahkan terlebih dahulu defense dari benteng-benteng yang ada. Kemudian, Edward akan masuk dan melakukan beberapa quest seperti membunuh pemimpin benteng tersebut dan lain-lainnya. Dengan membebaskan benteng tersebut dari pengaruh Templar, berarti player mendapat akses lebih seperti fast travel, shop, dan tentunya mengamankan perjalananmu hehehe. Tapi bukan berarti kamu aman karena terdapat sistem notorierity terpisah untuk kapalmu. Jadi, watch your back lads !

Explorasi dan combat dengan kapal ini memiliki “rasa” tersendiri, dimana kita dapat mengatur speed sail kita, scouting kapal musuh dan pulau, bahkan kita bisa hunting hewan-hewan di laut yang biasa disebut dengan harpooning. Efek visual di perairan cukuplah nyata, baik dari cuaca, arah angin, dan ombak memberikan detail yang dapat memuaskan mata kita.

Modern World ?

Bagaimana dengan dunia modern ? Kini kita bukan lagi menjadi Desmond Miles lagi, melainkan seorang karyawan Abstergo Entertainment yang bertugas untuk mereview memori salah satu Ancestor Desmond melalui mesin Animus. Disini kita dihadapkan pada sudut pandang Abstergo yang menjadi “topeng” dari Templar saat ini. Di luar Animus, kita dapat menjelajahi kantor Abstergo Entertainment dan mencari note-note dan menghack komputer Abstergo yang bisa jadi memiliki rujukan-rujukan terhadap seri Assassin’s Creed sebelumnya.

Overall

Game ini memiliki eksekusi gameplay yang bagus pada pandangan pertama. Hanya saja seiring waktu, kita akan merasa bosan dengan gameplay yang repetitif. Mulai dari stalking dan stealth mission yang terkesan repetitif, hingga membajak kapal demi resource untuk upgrade yang membuat game ini terasa membosankan. Tapi kekurangan tesebut dapat terobati melalui eksekusi story yang mantap, eksekusi gerakan Edward yang sangat berbeda dan badass, juga dengan tampilan grafik environment perairan Karibia yang sangat memanjakan mata mengobati rasa repetitif Assassin’s Creed Black Flag.

Sumber:

https://store.steampowered.com/app/242050/Assassins_Creed_IV_Black_Flag/

Penulis:

  • Yogi Udjaja, S.Kom., M.T.I
  • Michael Aditya Prasetion