Zaman sekarang, sudah banyak aplikasi yang memiliki berbagai macam fungsi dimulai dari aplikasi fintech, transportasi online, dan jaminan sosial teknologi (JAMSOSTEK). Sebelum aplikasi ini disebarkan atau dipakai secara umum oleh orang – orang (USER), banyak developer – developer atau pembuat aplikasi tersebut melakukan sebuah testing atau uji coba sebelum mereka menlaunching atau mempublish aplikasi yang telah mereka buat. Dengan begitu aplikasi yang akan dipakai oleh user tidak akan mengalami suatu masalah atau gangguan pada pemakaiannya.

Setelah aplikasi tersebut diselesaikan oleh para developer, maka akan dilakukan sebuah testing. Testing tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu Alpha dan Beta testing. Alpha testing merupakan sebuah pengecekan terhadap suatu project berupa aplikasi yang dimana testing tersebut, dilakukan oleh sekumpulan para end user yang dimana mereka akan mencatat letak error ataupun kesalahan yang terjadi pada aplikasi project tersebut dan nantinya mereka akan memberitahukan kepada developer pembuat project tersebut. Disini end user tersebut masih memiliki hubungan dengan developer, yang artinya mereka adalah rekan setim dari tim project tersebut. Dan juga Alpha testing sendiri biasanya dilakukan di lingkungan yang terkendali atau masih berada dibawah pengawasan developer project itu sendiri.

Alpha testing adalah pengujian yang dilakukan oleh user pada lingkungan pengembangan. Pengujian alpha berlangsung di situs pengembang oleh tim internal, sebelum rilis kepada pelanggan eksternal. Agar nantinya ketika pelanggan menggunakan system ini tidak kecewa karena masalah cacat atau kegagalan aplikasi. Pengujian ini dilakukan tanpa keterlibatan tim pengembangan. Selain itu , alpha testing sering digunakan untuk software sebagai bentuk testing penerimaan internal sebelum software menuju beta testing.

Beta testing merupakan metode untuk memeriksa dan mengesahkan suatu software. Beta testing digunakan untuk menggambarkan proses testing external dimana software dapat diedarkan kepada orang lain seperti user yang berpotensi menggunakan software untuk kehidupan sehari-hari. Beta testing biasanya berpengaruh pada tahap akhir pengembangan software dan biasanya menjadi suatu pengesahan bahwa software sudah siap untuk digunakan oleh user. Tujuan dari beta testing dapat beraneka ragam, seperti kesempatan media pers untuk menuliskan masukkan dari user untuk mengatasi bugs dan kesalahan yang ada.

Beta testing merupakan sebuah testing yang dimana sebuah perusahaan memberikan sebuah akses kepada user – user untuk memakainya dan juga banyak dari perusahaan tidak memberikan akses secara umum kepada user, melainkan perusahaan membayar user tersebut dalam artian kontrak selama lebih 1 bulan maupun setahun. Beta testing juga dilakukan untuk agar para user yang memakainya dapat memberikan info mengenai kerusakan ataupun error yang terjadi pada aplikasi yang dibuat oleh developer tersebut sehingga, dan juga laporan mengenari error atau kerusakan tersebut akan diterima selama kurang lebih sampai selesainya beta testing. Dengan begitu masalah yang terjadi pada aplikasi tersebut akan diperbaiki.

References Journal :

https://ideatech.stts.edu/proceeding2015/367%20-%20Suhatati%20Tjandra.pdf

http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti/article/download/95/91

References Ebook :

RPL-7th_ed_software_engineering_a_practitioners_approach_by_roger_s._pressman_

Author : Andre Antolis, Andhika Ramadhan Putra, Farabela Putri D. H., Hany Alexandra Philemon, Marcelina Prayangga, Michelle William Tanoto
Supervised by : Irma Kartika W, S.Kom., M.T.I