User Experience atau biasa disebut UX merupakan pengalaman, sebuah emosi dan intuisi, dan koneksi yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan situs atau produk.

Istilah user experience pertama kali digunakan oleh Don Norman sang akademisi bidang cognitive science, design and usability engineering dan mantan vice president Apple Inc yang menetapkan bahwa user-centered design merupakan pendekatan design yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan pengguna serta produk yang berteknologi sekaligus fungsional tapi juga mampu memberi pengalaman (experience) yang menyenangkan, mudah pemanfaatannya, sehingga memiliki user engagement tinggi yang diukur oleh lamanya waktu yang dihabiskan oleh pengguna di produk tersebut sehingga bisa disimpulkan bahwa user experience suatu produk atau layanan ditentukan oleh bagaimana kita memandang atau merasakan interaksi pengguna dengan produk atau layanan tersebut serta lebih berfokus pada user-centered design.

Selanjutnya, mobile experience merupakan segala sesuatu yang terjadi pada seseorang setelah mereka mengetahui tentang aplikasi baru.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat user experience yang baik adalah:

1.    Content Prioritization

Beberapa detik pertama pada saat aplikasi dibuka ini membuatnya sangat penting untuk menarik perhatian pengguna dalam berinteraksi dengan produk kita. Untuk itu, buatlah design seminimal dan sesederhana mungkin karena akan membuat pengguna lebih nyaman dengan produk kita.

Konten sekunder harus tersedia melalui menu. Daftar menu, harus dibuat sesederhana mungkin dan mudah dimengerti agar tidak membingungkan pengguna. Serta untuk mempermudah pengguna, maka akan lebih baik untuk menggunakan icon dibandingkan teks sebisa mungkin.

Prioritaskan konten dan juga perlu dipastikan bahwa pemberitahuan untuk konten baru akan muncul tanpa mengganggu konten utama.

2.    Intuitive Navigation

Pengguna harus secara intuitif dapat menavigasi melalui aplikasi melalui jalur yang jelas dan dapat menyelesaikan semua tugas utama tanpa memerlukan penjelasan apa pun. Design yang dibuat, harus dapat digunakan seefektif mungkin karena biasanya pengguna tidak memiliki cukup kesabaran untuk melakukan langkah-langkah kompleks untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika perlu terlalu banyak waktu atau upaya untuk menemukan cara menavigasi produk Anda, kemungkinan kita hanya akan kehilangan pengguna.

Perjalanan pengguna harus cukup logis sehingga tugas diselesaikan dalam satu aplikasi. Jangan membuat pengguna harus beralih antara halaman dan aplikasi untuk menyelesaikan sesuatu. Sederhanakan proses dan miliki semua informasi yang diperlukan dengan mudah serta saat menavigasi melalui aplikasi, pengguna harus selalu tahu di mana mereka berada tanpa bertanya-tanya bagaimana mereka sampai di sana, atau apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

3.    Touchscreen Target Sizes

Sebagian besar pengguna menggunakan ibu jari dalam menggunakan smartphone mereka maka dari itu target sentuhan yang kecil tersebut membutuhkan akurasi dan rentan terhadap kesalahan. Pedoman Human Interface iPhone Apple menyarankan ukuran target minimum sebesar 44 pixel lebar x 44 pixel. Dalam Panduan design dan Interaksi UI Windows Phone, Microsoft menyarankan ukuran target sentuh 9mm/ 34px dengan ukuran target sentuh minimum 7mm / 26px.

Perhatikan juga jarak antara target karena jika tombol tindakan terlalu dekat satu sama lain, maka akan pengguna akan lebih berisiko untuk membuat tindakan yang tidak dikehendaki. Sangat penting untuk memberi jarak pada beberapa tombol tindakan yang saling bertentangan, seperti tombol save dan delete untuk menghindari kesalahan. Bahkan kesalahan kadang masih terjadi walau jarak yang diberikan sudah benar, maka menyediakan tombol undo dalam sebuah design akan menyelamatkan banyak pengguna ketika kesalahan dibuat.

4.    Provide User Control

Izinkan pengguna untuk membuat keputusan untuk mempersonalisasi dan mengontrol akun mereka seperti mengubah pengaturan, mengontrol pemberitahuan, dan membatalkan tindakan.

Ketika pengguna perlu tahu apa yang terjadi, beritahu mereka! Integrasikan status dan jenis feedback lainnya ke interface tanpa mengganggu alur kerja pengguna. Jika aplikasi memerlukan pendaftaran seperti sign up, berikan demo terlebih dahulu atau lanjutkan sebagai tamu untuk mencoba aplikasi tersebut sebelum membuat keputusan untuk berkomitmen. Hal ini akan memberi pengguna rasa kebebasan dan transparansi.

5.    Text Legibility

Buat design text yang jelas dan mudah dibaca serta tata letak yang jelas dan sederhana akan menyampaikan pesan Anda dengan mudah.

Strategi untuk tipografi mobile yang optimal adalah keseimbangan antara ukuran text dan ukuran halaman yang tersedia. Umumnya, apa pun yang lebih kecil dari

16 pixel (atau 11 poin) lebih sulit untuk dibaca untuk layar apapun. Namun, ukuran font besar yang terlalu besar juga akan membuat kurang nyaman dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dibaca.

Dalam mengakses jumlah informasi yang sama dari desktop di smartphone akan membutuhkan biaya interaksi yang lebih tinggi dikarenakan ukuran layar yang kecil. Konten harus diakomodasikan untuk layar yang lebih kecil namun tetap mempertahankan semua informasi yang diperlukan. Tulisan yang terlalu padat di dalam ruang yang kecil akan membuatnya sulit untuk dibaca pengguna. Oleh karena itu,disarankan untuk menggunakan 30–40 karakter per baris untuk layar smartphone.

Penspasian dan tata letak juga penting untuk meningkatkan kelebaan. Menambahkan ruang di antara teks membantu pengguna dalam membaca dan menciptakan perasaan bahwa tidak ada begitu banyak informasi untuk diambil.

6.    Clear Visibility in All Lights

Orang-orang menggunakan ponsel mereka di mana-mana. Di dalam ruangan, di luar ruangan, di pesawat, kereta api, bus, mobil, bawah tanah.

Penting untuk memiliki kontras yang cukup antara konten dan latar belakang dalam design sehingga dapat terbaca, dalam situasi apapun, bahkan di luar di bawah sinar matahari. Meskipun begitu, mendapatkan jumlah kontras yang tepat tidak selalu mudah. Pedoman Accessibility Konten Web WC3 memberikan rekomendasi rasio kontras untuk gambar dan teks. Bagian terpenting dalam memilih teks dan latar belakang Anda adalah dengan mengujinya dengan pengguna.

7.    Hand Position Controls

Posisi tangan pengguna dalam menggunakan smartphone sangatlah penting. Penelitian menemukan bahwa 49% orang mengandalkan hanya satu jempol untuk berinteraksi dengan smartphone. Statistik ini akan sangat berguna untuk merancang design untuk mengakomodasi zona jangkauan ibu jari.

Fitur yang umum harus ditempatkan di tempat yang mudah diakses, sementara tindakan seperti tombol delete harus dibuat lebih sulit dijangkau untuk menghindari kesalahan. Fitur perilaku aksesibilitas harus disediakan bagi pengguna untuk mempermudah navigasi.

Seperti contohnya, Apple menawarkan beberapa fitur aksesibilitas seperti double tap yang menyeret seluruh layar ke zona jangkauan yang lebih mudah.

Memberikan UX mobile yang hebat perlu mempertimbangkan semua jenis pengguna yang berbeda. Mengingat pengguna yang menggunakan tangan kanan dan kiri juga merupakan fitur design untuk dipertimbangkan.

8.    Minimize Data Input/Motor Load

Mengetik pada perangkat kecil tentunya sangat mengganggu dan sayangnya belum ada solusi langsung untuk itu, selain autocorrect dan hal ini juga belum akurat. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah dengan meminimalkan kebutuhan untuk memasukkan data di dalam design.

Pengguna selalu mencari cara yang efisien dan cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk itu, kita dapat membantu mereka mengurangi pengetikan yang diperlukan dengan mempersingkat formulir, menghapus kolom yang tidak perlu dan menggunakan opsi ‘remember me‘ untuk penggunaan di masa mendatang. Lalu bisa juga dengan menyediakan autocomplete, search history, serta location detection untuk mengurangi dan mempercepat pemasukan data.

Tampilkan variasi keyboard tergantung pada data yang diperlukan, misalnya untuk nomor telepon kita perlu menyediakan keypad numerik untuk input yang lebih cepat. Semua perubahan ini dapat membuat pengguna lebih nyaman dengan design kita.

9.    Seamless Experience

Seamless experience ini tidak terlihat, biasanya pengguna tidak menyadarinya, tetapi alirannya adalah proses alami dan pengguna merasa ‘benar’ menggunakannya. Design mobile yang fungsional, fleksibel, dan responsif adalah apa yang diharapkan pengguna saat ini.

Fokus pada sasaran pengguna utama dengan mengurangi gesekan, meminimalkan langkah-langkah dan pemuatan halaman untuk mengurangi waktu interaksi. Buat konten dapat diakses bahkan tanpa koneksi online dan sediakan jalur alternatif untuk menghindari jalan buntu. Manfaatkan fitur ponsel, seperti kamera untuk scan barcode, GPS untuk mengidentifikasi lokasi dan touch ID sebagai tempat kode sandi untuk menyederhanakan perjalanan. Pengguna akan sangat menghargai interaksi yang lancar dengan design dan puas ketika kebutuhan mereka terpenuhi dengan mudah.

Sinkronisasi di seluruh perangkat adalah prioritas utama untuk menciptakan seamless experience. Hal itu membuat pengguna merasa bahwa alur kerja mereka tidak terganggu dan tidak terbebani karena harus melakukan upaya transfer data. Tidak lupa juga untuk berkomunikasi dengan pengguna karena akan sangat efektif untuk memahami apa yang mereka butuhkan, dan mewujudkannya.

10. Test Your Design

Test design lebih awal dan sesering mungkin karena kunci dari setiap produk yang berhasil adalah terus menguji dan mengoptimalkan design yang ada.

Pengujian berbagai fitur, tata letak, dan variasi design untuk melihat apa yang paling cocok digunakan. Bangun produk Anda dengan pendekatan user-centered dengan pengujian dengan pengguna sungguhan. Dengan setiap pengujian, maka kita akan menemukan cara baru untuk meningkatkan design kita untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Semakin awal kita menemukan masalah, maka akan semakin mudah dan murah untuk memperbaikinya.

User Experience pada Aplikasi Mobile merupakan hal penting karena:

1.    Kemudahan Bagi Pengguna

Aplikasi yang menerapkan User Experience yang bagus akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna

2.    Menaikkan Kepercayaan Pengguna

User Experience yang baik dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah seperti kebingungan pengguna saat menggunakan aplikasi, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pengguna pada aplikasi yang digunakan.

  1. Menaikan Conversion Rate

Semakin baik User Experience maka semakin sering juga pengguna akan mengunjungi aplikasi tersebut.

Meremehkan User Experience dapat berdampak buruk terhadap kualitas aplikasi maupun bisnisnya. Berikut akibatnya jika sebuah aplikasi memiliki User Experience yang buruk:

1.    Pengguna akan meninggalkan produk

Jika pengguna mengeluh karena sulit mendapatkan tujuan dalam sebuah aplikasi, maka pengguna akan merasa bosan dan meninggalkan aplikasi bahkan mencari aplikasi lain sebagai penggantinya.

2.    Merusak reputasi

Jika seseorang mereview bahwa aplikasi tersebut memiliki user experience yang buruk, maka orang tersebut tidak akan merekomendasikan aplikasi ke yang lain atau parahnya memberitahu ke public bahwa aplikasi ini memiliki UX yang buruk.

3.    Menghambur-hamburkan uang

Jika aplikasi memiliki UX yang di review buruk sejak aplikasi dirilis, maka modal akan digunakan untuk memperbaiki UX tersebut karena permintaan customer. Modal yang seharusnya bisa untuk pengembangan aplikasi malah terhamburkan hanya untuk memperbaiki UX yang buruk.

4.    Bisnis merugi

Jika ketiga hal diatas terjadi maka para customer tidak akan percaya lagi dengan produk atau jasa bisnisnya. Kehilangan customer adalah fatal dan menjadi masalah utama penyebab bisnis menjadi rugi, padahal masalah awalnya adalah buruknya user experience sebuah aplikasi.

Jadi, User Experience merupakan salah satu aspek penting dalam pembuatan suatu aplikasi. Hal ini dikarenakan User Experience berbanding lurus dengan tingkat kepuasan pengguna dimana User Experience yang menarik akan mengundang pengguna untuk mengunjungi kembali aplikasi tersebut dan mungkin akan merekomendasikannya kepada pengguna lain.

Referensi

U ser Experience (UX): Pengertian dan Tips Penerapannya untuk Pemula. S ekilas Tentang User Experience Aplikasi Mobile

Author : Tiffany C , Nelly Helim , Septatrivanto Wandy , Aurel Sondakh , Teofilus Natanael S
Supervised by : Irma Kartika Wairooy, S.Kom., M.T.I