Aplikasi “DOMPETKU” adalah aplikasi yang bergerak pada bidang finan-   sial ekonomi, karena aplikasi “DOMPETKU” di bangun dengan tujuan un- tuk membantu para pengguna dalam hal pengelolaan keuangan dan fianasial planning, sehingga pengguna dapat memeperkirakan pengeluaran keuangan supaya tidak lebih besar dari pemasukan bahkan bisa terjadi surplus pada pemasukan yang didapat.

Aplikasi ini berbasis mobile dan dibangun menggunakan framework ionic dan SQLite untuk databasenya. “DOMPETKU” dikembangankan menggu- nakan metode scrum. Aplikasi ini sangat membantu bagi para penggunanya khususnya bagi para pemuda yang ingin memenejemen keuangannya dengan baik suapaya tujuan dimasa depan dapat tercapai. Aplikasi ini mempunyai inovasi berupa pengingat/ reminder bagi para penggunanya.

Aplikasi ini mempunyai system akun menggunakan google dimana den- gan satu akun dapat digunakan dibanyak perangkat, ketika pengguna sudah login sesuai dengan username/ email dan passwordnya masing-masing maka muncul tampilan berupa taransaksi sesuai dengan waktunya yang dapat di scroll ke samping (tanggal, last month, this month, dan future). Pada bagian atas tampilan terdapat fitur baranda yang berisi tampilan akun dan fitur pengaturan untuk aplikasinya sendiri. Pada bagian konten this month dan last month terdapat tampilan overview, jumlah pemasukan, jumlah pen- geluaran yang dihitung kemudian hasil net income atau loss ditampilkan  pada bagian atas tengah interfaces aplikasi. Pada bagian future merupakan fitur untuk transaksi yang akan datang yang belum kita lakukan.

Dengan kinerja aplikasi yang disediakan maka aplikasi ini selain berman- faat untuk pengelolaan keuangan tapi juga memberikan motivasi tersendiri bagi para calon pengguna untuk mau belajar mengelola keuangan sehingga  di masa yang akan datang aplikasi ini dapat berperan dalam  kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia.

Kata kunci: Finansial, Pemasukan, Pengeluaran, Motivasi, Teknologi, Generasi Muda.

Latar Belakang Masalah

Teknologi di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dimana dengan adanya globalisasi tersebut membuat teknologi dengan cepat merambah ke semua sudut negara tidak terkecuali negara Indonesia. Perkem- bangan teknologi juga dapat di buktikan dengan terciptanya berbagai ap- likasi baik berbasis web maupun mobile yang mempercepat dalam  per- tukaran informasi yang mengikuti perkembangan zaman.

Dengan adanya globalisasi selain memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi, globalisasi ini juga mempunyai dampak negative, salah satunya  adalah  meningkatnya  sikap  konsumtif  masyarakat  Indone- sia. Sikap konsumtif yang tinggi akhir-akhir ini pada masyarakat Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa dan generasi muda lainnya, menyebabkan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang tidak mudah. Selain dari sikap tersebut, beberapa penelitian menunjukan  bahwa  generasi  muda  banyak yang belum memiliki pengetahuan dalam pengelolaan keuangan. Jika gen- erasi muda belum memiliki pengetahuan dalam mengelola keuangan pribadi, maka mereka tidak dapat merencanakan dan mengendalikan penggunaan uang untuk pencapain tujuan individu mereka.

Kemudian terdapat survey yang menjelaskan pola hidup masyarakat In- donesia yang berakibat pada kondisi keuangan atau ekonomi individu. sur- vey tersebut dilakukan oleh Lembaga Kadence Internasional Indonesia, yang menjelaskan bahwa  dari 3.000 responden yang ada di 12 kota di Indone-     sia, 33% masuk kategori hampir bangkrut (on edge). Mereka cuma bisa menabung  maksimal  Rp  1  juta  dari  pendapatan  bulanannya.  Sedangkan yang bisa menabung (deep pocket) 50% dari gaji, terdapat 21% dari total responden. Golongan tengah-tengah, yang tidak irit ataupun tidak boros, jumlahnya 17%. Dari analisanya berdasarkan hasil survei, kebanyakan kelom- pok masyarakat yang boros karena mereka ingin merasakan pola hidup kelas atas.  Banyak pengeluaran tersier, terutama makanan mahal, pakaian, sam- pai jalan-jalan ke tempat wisata. Sehingga dapat dinilai lebih dari 50% masyarakat  Indonesia boros.

Selanjutnya menanggapi masalah tersebut jika kita melihat metode kon- vensional dimana manajemen keuangan dilakukan secara manual menggu- nakan jurnal keuangan, hal ini dirasa tidak efisien karena jurnal tersebut  sulit untuk dibawa kemanapun dan dimanapun pengguna berada, Apalagi jurnal tersebut tidak dapat secara cepat mencatat pengeluaran yang  kita lakukan saat itu juga, sehingga terkadang kita lupa akan pengeluaran kecil yang kita lakukan.

Kemudian untuk mengajarkan menejemen keuangan dalam bentuk fo- rum atau seminar tentu kurang memberikan kesan secara mendalam, hal    itu dikarenakan tidak adanya bentuk aplikasi secara langsung untuk men- gaplikasikan ilmu yang telah disampaikan. Manajemen keuangan pribadi sangatlah penting dalam mendukung terwujudnya tujuan-tujuan individu. Dengan melakukan pengelolaan terhadap keuangan pribadi, maka setiap individu dapat mengetahui tujuan yang ingin dicapai, dan memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mengoptimalkan pengelolaan keuangan pribadi, maka in- dividu secara bertanggung jawab mampu merencanakan dan mewujudkan masa depannya.

Dengan melihat kesulitan dalam mengajarkan dan menerapkan budaya mene- jemen keuangan kepada masyarakat Indonesia, ada kalanya kita dapat mema- sukan solusi tersebut kedalam pola hidup masyarakat secara modern yang berketergantungan dengan berbagai teknologi baru seperti Smartphone, gad- get, PC dan sebagainya.

Pada zaman sekarang hampir semua masyarakat sudah tidak asing lagi dengan smartphone, computer dan internet, khususnya bagi generasi muda hal ini dibuktikan dengan survey berikut:

Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan In- ternet  Indonesia  (APJII)  menjelaskan bahwa: 

  • 67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan
  • 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari
  • 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari
Figure 1: Hasil riset oleh IDC WorldWide Mobile Phone Tracker

Terdapat bebarapa platform untuk mobile seperti Android, iOS,  Windows phone dsb. Melalui Riset yang dilakukan oleh IDC Worldwide Mobile Phone Tracker pada May 2015, menunjukan bahwa platform Android dan platform iOS lebih mendominasi dibanding platform lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian diatas baik segi basis maupun platform- nya maka penulis mencoba mengembangkan teknologi aplikasi mobille yang berbasis Android dan iOS dengan membuat suatu aplikasi managemen keuan- gan yaitu “DOMPETKU”.   Aplikasi  ini  merupakan  aplikasi  yang  didesain sebagai wujud pemecahan masalah sikap konsumtif dan kesulitan dalam menejemen keuangan.

Dengan adanya aplikasi ini, para pengguna lebih mudah memanajemen keuangannya, sehingga pemasukkan dan pengeluaran keuangan dapat di- monitor setiap saat dengan tepat.

Perumusan  Masalah

  1. Bagaimana membuat aplikasi yang mengatasi sikap konsumtif?
  2. Bagaimana membuat aplikasi yang memudahkan manusia dalam memene- jemen keuangan?
  3. Bagaimana membuat aplikasi yang mampu memotivasi manusia untuk perencanaan masa depan?

Tujuan

Membuat aplikasi management keuangan yang mudah digunakan, tepat dan cepat, tidak terbatas oleh waktu dan tempat, memiliki fitur pengingat bagi para penggunanya serta kompatible pada Android dan iOS.

Luaran  yang Diharapkan 

  1. Target utama aplikasi ini adalah semua orang yang mempunyai arus keuangan.
  2. Bersifat casual dan readability
  3. Mudah digunakan dimanapun, kapanpun karena dibuat dengan basis mobile
  4. Fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi “DOMPETKU” :
    1. Mengatur alur keuangan
    2. Mengatur utang dan piutang
    3. Backup dan restore
    4. Membuat laporan yang dapat diatur beserta diagram
    5. Perkiraan perencanaan pengeluaran
    6. Tampilan dapat diatur sendiri
    7. Satu akun untuk banyak perangkat
    8. Aplikasi berjalan pada sistem operasi berbasis Android dan
  1. Aplikasi mempunyai remainder sebagai pengingat bagi user secara in- dividu.
  2. Aplikasi mempunyai tampilan interface yang menarik dan
  3. Aplikasi akan di bangun menggunakan Ionic dan SQLite untuk

Kegunaan

  1. Meminimalisir resiko kehilangan uang
  2. Mengatur keuangan sehingga pengeluaran tidak lebih besar daripada pemasukan
  3. Pengingat tagihan yang harus dibayar
  4. Membantu untuk  financial planning
  5. Membantu untuk  melakukan penghematan
  6. Pencatatan pengeluaran yang telah dilakukan
  7. Memberikan pembelajaran mengenai pentingnya menejemen keuan- gan.
  8. Sebagai bentuk pemberian motivasi untuk merencanakan masa

Daftar Pustaka

  1. Hasil riset oleh IDC WorldWide Mobile Phone Tracker. https://www.idc.com/tracker/showproductinfo.jsp?prodid = 37

Author : Difa Sanditya Alifian, Fitriono, Martinus, Nicholas Kurniawan,
Supervisor : Hanry Ham