Javascript atau JS secara umum diketahui sebagai dynamic programming language, merupakan high-level dan prototype-based language. Javascript banyak digunakan untuk membangun web interaktif dan men-support online program seperti video games. Di era sekarang ini, mempelajari Javascript merupakan keharusan jika seseorang ingin mengembangkan web baik untuk pengembang front-end dan back-end. Selainitu, javascript juga diperluas untuk mengembangkan aplikasi mobile, desktop, dan games. Popularitas javascript terus meningkat dan pada tahun 2017 berdasarkan dari IBM javascript merupakan salah satu Bahasa pemograman terbaik. Javascript dapat digunakan untuk client dan server side dimana terdapat banyak fitur yang dapat digunakan.

Javascript  framework merupakan framework aplikasi yang di code menggunakan javascript. Terdapat banyak javascript framework yang dapat digunakan sehingga membuat developer kesulitan dalam menentukan framework mana yang tepat untuk sebuah project. Demikian adalah framework javascript terpopuler.

  1. JS
    React adalah sebuah framework yang dibuat dan dimaintain oleh Facebook. React.js merupakan framework yang dipilih dan disukai jika aplikasi berkinerja tinggi perlu disampaikan ke user. Ini didukung oleh user interface seperti Instagram dan facebook. Adopsi JSX memungkinkan untuk penataan komponen kemudian akan dikompilasi menjadi JS React, ketika berjalan pada server, dapat membuat halaman web lebih ramah SEO dibandingkan framework Javascript lainnya, karena satu-satunya yang dilihat oleh client pada saat itu adalah halaman HTML yang dihasilkan.  ReactJS merupakan pilihan developer untuk membangun aplikasi web yang dinamis dan memiliki traffic yang tinggi. (reactjs.org)

  1. JS
    AngularJS adalah open source yang mentransfer semua kontendari server ke browser Bersama dengan memuat seluruh web pages secara bersamaan. Framework ini hadir dengan fitur lengkap yang menyediakan development language, build tool chain, state management and data fetching. Angular membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dengan dynamic rendering dengan JSON berdasarkan kemampuan processing dan rendering. Angular menggunakan Typescript, yang merupakan superset javascript yang dapat dikompilasi ke vanilla javascript. Pre-rendering konten pada server dapat memungkinkan untuk SEO yang lebih baik. Angular 2 dibangun dengan banyak fitur bermanfaat seperti dependency injection, templates, form, dan lainnya. Developer dengan kemampuan teknologi front-end seperti HTML5 dan javascript dapat dengan mudah mempelajari AngularJS. (angularjs.org)

  1. JS
    Vue.JS merupakan framework yang lightweight yang mendapat konsep dari ReactJS dan AngularJS. Vue memiliki ukuran file yang sangat kecil, sehingga mudah untuk dimasukkan dalam proyek dan tidak memperlambat kinerja. Keuntungan dari memilih framework Vue adalah component dependency dapat di-track secara otomatis pada saat rendering. Dengan demikian, system dapat mengenali komponen mana yang perlu di-render ketika suatu state berubah. Vue menggunakan syntax HTML dan memungkinkan developer untuk menulis komponen dengan cepat dan mudah. Vue juga mudah untuk diintegrasikan keaplikasi lain, contohnya vue.js dengan Laravel dapat menghasilkan front-end untuk aplikasi Laravel. (Vuejs.org)

  1. JS
    Backbone.js memberikan struktur ke web application dengan mem-provide model sebagai key-value binding dan custom event, collections dengan API, view dengan event handling dan menghubungkan semuanya ke API melalui RESTful JSON interface. Backbone memiliki dependency dengan underscore yang memungkinkannya menjadi pilihan termudah untuk templating. (backbonejs.org)