Suatu warna direpresentasikan sebagai kombinasi dari beberapa warna primer yang memiliki intensitas yang beragam. Setiap model warna menggunakan cara yang berbeda dalam merepresentasikan warna. Model-model warna yang umumya digunakan adalah model warna RGB, CMYK, HSB, dan CIE – XYZ. Pada Model Warna RGB (Red, Green, Blue) adalah sebuah model warna additive warna yang dihasilkan dari pengabungan warna merah, hijau dan biru.

Warna merah yang bercampur dengan warna hijau akan menghasilkan warna kuning; hijau dan biru akan menghasilkan warna sian; sedangkan biru dan merah akan menghasilkan warna magenta. Gabungan antara warna biru, merah, dan hijau dalam intensitas penuh akan menghasilkan warna putih. Model ini sangat cocok dengan psikologi mata manusia yang memiliki reseptor terhadap tiga warna utama ini. Layar monitor telah dirancang sehingga warna-warna yang ditampilkan pada pixel computer merupakan gabungan dari cahaya merah, hijau, dan biru.

Komputer memiliki sistem warna “Additive Color System”, yaitu apabila semakin banyak tingkatan cahaya warna yang digabungkan, maka semakin tinggi intensitas cahaya yang dihasilkan. Pada umumnya, program-program untuk mengedit gambar digital menyediakan model warna RGB 24-bit yang menyediakan nilai warna dari 0 hingga 255 untuk setiap warna-warna primer (merah, hijau, biru). Setiap warna primer ini disebut juga sebagai “channel” dan setiap “channel” ini memiliki nilai 8 bits.

Model Warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Dalam model warna CMYK, warna-warna primer yang digunakan bukanlah merah, hijau, dan biru melainkan sian, magenta, dan kuning. Warna CMYK merupakan “Subtractive Color Model” karena apabila warna-warna yang digabungkan semakin banyak atau semakin tinggi intensitasnya, maka semakin sedikit intensitas cahaya yang dihasilkan. Oleh karena itu, penggabungan warna-warna primer yang memiliki intensitas yang sama akan menghasilkan warna hitam.

Model Warna HSB (Hue, Saturation, Brightness). “Hue” merupakan warna dasar yang terdapat di dalam urutan warna pelangi. “Saturation” merupakan intensitas ataupun kejenuhan dari suatu warna. Semakin rendah intensitas suatu warna, warna tersebut akan terlihat semakin memudar sehingga mendekati warna abu-abu. “Brightness” merupakan tingkat kecerahan dari suatu warna. Semakin rendah tingkat kecerahan suatu warna, warna tersebut akan menjadi semakin mendekati hitam.

Model Warna CIE – XYZ. Sistem ini menggunakan tiga poin yang sebenarnya yang dilambangkan sebagai X, Y, dan Z. Tiga poin ini bukanlah warna nyata. Dengan tiga poin ini sebagai dasarnya, kita dapat menggambarkan “color gamut” yang dapat mencakup seluruh warna yang ada. “Color gamut” ini merupakan suatu cakupan warna yang dapat dihasilkan ataupun dibaca oleh suatu sistem. Saat ini, model warna CIE telah berkembang menjadi berbagai jenis model warna. Namun, model warna ini tetaplah menjadi standar model warna karena kemampuannya dalam mencakup seluruh warna yang dapat dilihat oleh mata manusia.

Berikut ini adalah perbandingan “Color gamut” antara model warna RGB dan CMYK. Seperti yang dapat dilihat pada gambar ini. Model warna CMYK memiliki “Color gamut” yang lebih kecil dibandingkan model warna RGB. Hal ini dapat menyebabkan warna-warna pada hasil proses percetakan menjadi tidak setajam pada warna-warna yang terdapat pada layar monitor computer kita. Namun, mesin percetakan yang memiliki semakin banyak varian warna dapat memiliki “Color gamut” yang semakin besar pula sehingga warna yang dicetak dapat menjadi semakin tajam.

Author: BASTOMAN ADIGUNA PARASIAN BUTAR 1801441215
Supervisi: Hady Pranoto