Bercerita Dengan Data
Secara alamiah kita tidak pandai bercerita dengan data, pada saat sekolah kita belajar tentang bahasa dan matematika. Ketika mempelajari bahasa kita memperlajari bagaimana menyusun kata-kata kedalam sebuah kalimat, dan kalimat kedalam cerita. Dengan matematika kita belajar memahami angka. Namun jarang sekali kita diajarkan untuk menceritakan kisah dengan angka, dan sangat jarang sekali orang yang memiliki kemampuan keduanya sekaligus, dan jarang pula yang mengajarkan bagaimana merangkai cerita dari angka-angka.
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk mengumpulkan data lebih banyak dan besar, serta ada pertumbuhan yang menyertainya, keinginan kita untuk untuk memahami semua data ini. Mampu memvisualisasikan data dan menceritakan kisah dengannya adalah kunci untuk memahami informasi itu. Pada dunia bisnis, kemampuan membaca informasi dengan baik akan menolong untuk mengambil keputusan yang baik. Tanpa keterampilan untuk menvisualisasikan semuanya tidak akan berhasil. Siapapun dapat memasukkan data kedalam excel dan membuat grafik, itu adalah hal yang baik, tapi apakah memilik kemampuan untuk memilih grafik yang tepat, memilih informasi yang diinginkan dan tata letak yang baik, belum tentu semua orang memilikinya. Bagaimana membuat grafik untuk ilmuwan, tentang jumlah penjualan untuk para sales, dan banyak hal lainnya.
Terdapat sebuah cerita dalam data anda, tapi tools tidak tahu bagaimana membuat cerita tersebut. Perlu bagi anda seorang analis atau komunikator informasi untuk dapat menvisualisasi cerita dan kontek yang berkenaan dengan data kedalam kehidupan nyata
Berikut ini adalah panduan praktik yang dapat kamu gunakan segera agar lebih baik mengkomunikasikan secara visual dengan data. Ada enam kunci yang harus diterapkan:
- Mengerti konteks dari data
Mengerti situasional konteks akan mereduksi pengulangan dan membawa kepada kesuksesan dalam visualisasi data
- Memilih visualisasi yang cocok
Setiap konteks data yang berbeda membutuhkan tipe graph yang berbeda, pemilihan graph yang tepat akan memudahkan data divisualisasikan.
- Menghilangkan kompleksitas
Setiap hal yang ditambahkan kedalam halaman ada akan menambah cognitive load (kerja otak yang lebih berat) dari audien anda, kita perlu melakukan pemeriksaan terhadap graph yang kita buat, dan membuang elemen yang tidak diperlukan.
- Fokus kepada yang kamu inginkan
Secara strategis untuk membantu mengarahkan perhatian audiens Anda ke tempat Anda ingin mereka fokus dan membuat hierarki visual komponen untuk membantu mengarahkan audiens Anda melalui informasi yang ingin Anda komunikasikan dengan cara yang Anda inginkan agar mereka memprosesnya.
- Berpikir sebagai desainer
Jelajahi jangkauan, aksesibilitas, dan estetika, memanfaatkan sejumlah konsep, memandangnya melalui lensa yang sedikit berbeda. , pikirkan strategi untuk mendapatkan penerimaan audiens atas desain visual Anda.
- Bercerita
Bagian terpenting yang paling akhir adalah bercerita, cerita yang anda kemukakan akan menambah pengertian bagi audien anda.
Author : Hady Pranoto, S.Kom, M.T.I.