Desain interaksi pada umumny adalah proses merancang produk interaktif untuk mendukung cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan.

Desain interaksi yang sukses adalah bagaimana kemampuan desainer dalam menggunakan teknologi dan prinsip-prinsip komunikasi yang baik untuk menciptakan User Experience(UX) yang diinginkan.

Menurut John Kolko, “Desain Interaksi adalah suatu penciptaan dialog antara seseorang dengan produk, sistem, atau layanan. Dialog ini bersifat fisik dan emosional dan dimanifestasikan dalam interaksi antara bentuk, fungsi, dan teknologi seperti yang dialami seiring waktu. ”

Pekerjaan dari desainer untuk mendesain interaksi melibatkan 5 dimensi yaitu kata-kata (1D), representasi visual (2D), objek/ruang fisik (3D), waktu (4D) dan perilaku (5D).

Lima dimensi IxD pertama kali dibuat oleh seorang profesor di Royal College of Art London, Gillian Crampton Smith, dan seorang senior desainer interaksi, Kevin Silver. Dimensi mewakili aspek yang dipertimbangkan oleh desainer interaksi saat mendesain interaksi.

  1. Kata-kata (1D) mencakup teks, seperti label tombol, yang membantu menyampaikan jumlah informasi yang tepat kepada pengguna.
  2. Representasi visual (2D) adalah elemen grafis seperti gambar, tipografi dan ikon yang membantu dalam interaksi pengguna.
  3. Objek fisik / ruang (3D) melibatkan media tempat pengguna berinteraksi dengan produk atau layanan — misalnya, laptop melalui mouse, atau ponsel melalui jari.
  4. Waktu (4D) berhubungan dengan media yang berubah seiring waktu, seperti animasi, video, dan suara.
  5. Behavior (5D) berkaitan dengan bagaimana empat dimensi sebelumnya menentukan interaksi yang diberikan suatu produk — misalnya, bagaimana pengguna dapat melakukan tindakan di situs web, atau bagaimana pengguna dapat mengoperasikan mobil. Perilaku juga merujuk pada bagaimana produk bereaksi terhadap input pengguna dan memberikan umpan balik.

Istilah “desain interaksi” terkadang digunakan secara bergantian dengan “desain UX”. Hal itu dikarenakan desain interaksi adalah bagian penting dari desain UX. Memang, desain UX mensyaratkan harus adanya terbentuk pengalaman menggunakan suatu produk, dan sebagian besar dari pengalaman itu melibatkan interaksi yang diperlukan antara pengguna dan produk.

Namun, desain UX jauh melampaui itu. Dunia kerja desainer UX mementingkan seluruh proses dari pengguna, termasuk aspek branding, desain, kegunaan, dan fungsi. Sebaliknya, peran sentral “desainer interaksi” menargetkan saat penggunaan dan bagaimana meningkatkan pengalaman interaktif. Dengan demikian, desain interaksi, atau IxD, sangat penting dalam bidang UX.

Daftar Pustaka

https://designmodo.com/interaction-design/
https://www.interaction-design.org/literature/topics/interaction-design
Interaction Design, Beyond Human-Computer Interaction (2019)