Figure 1. Ilustrasi penggunaan CLI dalam Github (https://github.blog/news-insights/product-news/supercharge-your-command-line-experience-github-cli-is-now-in-beta/)
Dulu, layar hitam dengan teks hijau itu identik dengan dunia hacker di film-film lama. Padahal, bagi banyak developer, Command Line Interface (CLI) justru adalah tempat paling produktif, sederhana, dan menenangkan.

CLI bukan sekadar alat mengetik perintah, tapi ruang kerja digital tempat developer mengontrol seluruh sistem hanya dengan keyboard. Dan menariknya, di era GUI (Graphical User Interface) yang serba visual, CLI malah mengalami comeback berkat alat-alat modern yang membuatnya lebih cepat, pintar, dan bahkan indah dilihat.

Dari Terminal Jadul ke CLI Modern

Sejak era UNIX di tahun 1970-an, terminal sudah menjadi jantung interaksi dengan komputer. Tapi seiring berkembangnya GUI, banyak orang beralih ke antarmuka klik. Namun, dunia software modern menuntut otomatisasi dan efisiensi tinggi, dan di situlah CLI bersinar lagi.

CLI memungkinkan developer:

  1. Menjalankan perintah berulang hanya dengan satu skrip.
  2. Mengelola server, kontainer, dan kode tanpa membuka banyak jendela.
  3. Mengotomatiskan build, deploy, dan testing lewat pipeline.

Di sinilah muncul generasi baru alat CLI yang benar-benar “mengubah hidup” para developer.

CLI Tools yang Wajib Dikenal Developer Modern

Kategori Tool Fungsi Utama
Version Control Git Mengelola versi kode, kolaborasi global.
Productivity fzf, ripgrep Pencarian file dan teks super cepat.
Package Management npm, pip, cargo Instalasi dan manajemen dependensi.
Cloud & Infra kubectl, aws-cli, gcloud Mengatur infrastruktur langsung dari terminal.
Modern Shell Fish, Zsh, Oh My Zsh, Starship Shell modern dengan autocompletion & tema interaktif.
API & HTTP HTTPie, curl, jq Menguji API dan parsing data JSON dengan cepat.

Alat-alat ini membuat developer bisa bekerja lebih fokus tanpa berpindah konteks tak perlu buka puluhan tab, cukup satu terminal.

Figure 2. Contoh tampilan CLI modern dengan Starship (https://starship.rs/)

CLI dan Era Otomatisasi

CLI bukan hanya alat individual, tapi bagian dari ekosistem otomasi yang lebih besar. Dalam praktik DevOps dan Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD), semua langkah dari build, test, sampai deploy bisa dijalankan melalui skrip CLI.

Contohnya:

  1. Docker CLI untuk membuat dan menjalankan kontainer.
  2. Kubernetes CLI (kubectl) untuk mengelola kluster cloud.
  3. GitHub CLI (gh) untuk membuka pull request langsung dari terminal.

Di sinilah CLI benar-benar berperan: ia menjadi bahasa universal antar sistem. Setiap baris perintah adalah instruksi eksplisit yang bisa direkam, diotomatisasi, dan dijalankan siapa pun, kapan pun.

Mengapa Developer Kembali ke CLI

Ada tiga alasan utama mengapa CLI kembali jadi favorit developer:

  1. Kecepatan dan Presisi, CLI meminimalkan context switching dan interaksi mouse. Hasilnya? Lebih cepat, lebih akurat.
  2. Otomatisasi dan Replikasi, Semua perintah bisa disimpan sebagai skrip. Infrastruktur bisa dibangun ulang hanya dengan satu baris bash.
  3. Filosofi Minimalis, Banyak developer menemukan kepuasan dalam kesederhanaan: fokus ke hasil, bukan tampilan.

CLI bukan lagi simbol “jadul”, tapi tanda kemandirian dan efisiensi di era cloud dan AI.

Terminal: Ruang Tenang di Tengah Hiruk Pikuk

Di balik layar hitamnya, CLI menyimpan filosofi menarik: less is more. Bagi sebagian orang, terminal adalah ruang kerja yang sederhana tapi kuat, tempat ide diterjemahkan langsung menjadi tindakan. Mulai dari mengelola proyek, server, hingga eksperimen AI, semua bisa dilakukan dengan satu jari di keyboard.

CLI tools mengajarkan bahwa menjadi developer modern bukan soal alat paling canggih, tapi soal menguasai hal-hal mendasar dengan cara paling efisien. Dan mungkin, di balik kesunyian terminal itu, ada tempat di mana kreativitas benar-benar hidup.

 Penulis:
Emmanuel Daniel Widhiarto, S.Kom – FDP Scholar

Referensi

  1. GitHub Blog. (2023). Supercharge your command line experience: GitHub CLI is now in beta. https://github.blog/
  2. Starship.rs Documentation. (2024). Getting Started with Starship. https://starship.rs/
  3. Google Cloud. (2024). gcloud CLI Overview. https://cloud.google.com/sdk/gcloud
  4. Docker Inc. (2024). Docker CLI Reference. https://docs.docker.com/engine/reference/commandline/
  5. Kubernetes. (2024). kubectl Overview. https://kubernetes.io/docs/reference/kubectl/