DevSecOps: Mengapa Keamanan Harus Dimulai Sejak Baris Kode Pertama
Selama bertahun-tahun, keamanan sering dianggap sebagai tahap terakhir dalam pengembangan aplikasi. Kode ditulis, fitur dirilis, sistem berjalan, baru kemudian tim keamanan masuk untuk melakukan pengujian. Sayangnya, pendekatan ini sudah tidak relevan lagi di era serangan siber modern. Di sinilah DevSecOps hadir sebagai paradigma baru: keamanan bukan tambahan, melainkan bagian dari proses sejak awal.

image source : https://www.dynatrace.com/news/blog/what-is-devsecops/
Apa itu DevSecOps?
DevSecOps adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang merupakan perluasan dari praktik DevOps, dengan mengintegrasikan aspek keamanan (security) ke dalam setiap tahap siklus pengembangan perangkat lunak.
Jika DevOps dikenal dengan prinsip “move fast”—mengembangkan dan merilis perangkat lunak dengan cepat—maka DevSecOps menambahkan dimensi penting di dalamnya, yaitu “stay secure”. Prinsip ini sering dirangkum dalam satu kalimat sederhana:
“Move fast, but stay secure.”
Dalam DevSecOps, praktik keamanan tidak berdiri sendiri, melainkan ditanamkan langsung ke dalam alur kerja DevOps, mulai dari perencanaan, penulisan kode, pengujian, hingga deployment dan operasional. Pendekatan ini memanfaatkan alat dan proses yang mendorong kolaborasi antara developer, spesialis keamanan, dan tim
operasi, sehingga kecepatan pengembangan tetap terjaga tanpa mengorbankan keamanan.
Lebih dari sekadar penerapan teknologi, DevSecOps membawa transformasi budaya organisasi. Keamanan tidak lagi dipandang sebagai penghambat kecepatan atau tanggung jawab tim tertentu, tetapi sebagai tanggung jawab bersama bagi semua pihak yang membangun perangkat lunak.
Mengapa Pendekatan Keamanan Tradisional Sudah Tidak Cukup?
Pada pendekatan tradisional, keamanan sering ditempatkan di akhir siklus pengembangan:
1. Developer menulis kode
2. Aplikasi dirilis ke production
3. Tim keamanan melakukan audit
4. Kerentanan ditemukan
5. Perbaikan dilakukan dengan biaya dan waktu besar
Masalah dari pendekatan ini adalah:
· Kerentanan sudah terlanjur masuk ke sistem produksi
· Biaya perbaikan jauh lebih mahal
· Proses rilis menjadi lambat
· Risiko kebocoran data meningkat
Penelitian menunjukkan bahwa memperbaiki vulnerability di tahap production bisa memakan biaya berkali-kali lipat dibandingkan jika ditemukan di tahap development. DevSecOps hadir untuk memindahkan keamanan ke kiri (shift left) dalam siklus pengembangan.
Bagaimana DevSecOps Bekerja?
DevSecOps mengintegrasikan keamanan ke dalam seluruh Software Development Life Cycle (SDLC).
🔹 1. Perencanaan (Plan)
· Threat modeling
· Identifikasi aset dan risiko
· Penentuan security requirement
🔹 2. Pengembangan (Code)
· Secure coding practices
· Static Application Security Testing (SAST)
· Dependency dan library scanning
🔹3. Build
· Pemeriksaan komponen pihak ketiga
· Build pipeline hanya lolos jika aman
· Deteksi vulnerability pada dependency
🔹 4. Pengujian (Test)
· Dynamic Application Security Testing (DAST)
· API security testing
· Automated security testing
🔹 5. Deployment
· Infrastructure as Code (IaC) scanning
· Pengelolaan secret dan credential
· Secure configuration
🔹 6. Operasional & Monitoring
· Log dan anomaly monitoring
· Runtime security
· Incident response dan continuous improvement
Dengan pendekatan ini, keamanan tidak menjadi bottleneck, tetapi bagian dari pipeline otomatis.
Kesalahan Umum dalam Menerapkan DevSecOps
Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:
· Menganggap DevSecOps hanya soal menambah tool keamanan
· Menjadikan security sebagai tanggung jawab satu tim
· Mengabaikan edukasi secure coding bagi developer
· Tidak ada proses incident response yang jelas
· Terlalu banyak false positive tanpa evaluasi
DevSecOps adalah perubahan mindset dan budaya, bukan sekadar otomasi.
Pada akhirnya, seluruh praktik DevSecOps bermuara pada satu prinsip utama: keamanan harus hadir sejak awal, bukan sebagai pemikiran belakangan. Di era ancaman siber yang terus berkembang, keamanan tidak lagi dapat diposisikan sebagai tahap akhir dalam pengembangan perangkat lunak. DevSecOps menunjukkan bahwa kecepatan dan keamanan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan dapat berjalan beriringan ketika dirancang sejak awal.
Dengan mengintegrasikan keamanan ke dalam praktik DevOps, organisasi mampu bergerak lebih cepat, mengurangi risiko sejak dini, dan membangun sistem yang lebih tangguh serta berkelanjutan. Pendekatan ini bukan tentang memperlambat inovasi, tetapi tentang mencegah masalah besar sebelum terjadi dan memastikan bahwa setiap rilis membawa nilai tanpa menambah risiko.
Penulis : Ayu Maulina, S.Kom, M.Kom
Referensi
[1] AWS. (n.d.). What is DevSecOps? Retrieved from https://aws.amazon.com/id/what-is/devsecops/
[2] Dynatrace. (n.d.). What is DevSecOps? Retrieved from https://www.dynatrace.com/news/blog/what-is-devsecops/
[3] Code Intelligence. (n.d.). The Rule of Ten in DevSecOps. Retrieved from https://www.code-intelligence.com/blog/rule-of-ten
Comments :