PERANCANGAN DAN PEMBUATAN AUTHORITATIVE DNS SERVER DENGAN POWERDNS

Oleh :  Kent, Hendro Taufik, Tri JuniantoBayu Kanigoro, Ongkowijoyo

PT. Global Digital Niaga (GDN) atau yang lebih dikenal dengan blibli.com merupakan salah satu perusahaan startup dibidang e-commerce yang sedang berada dalam laju perkembangan yang sangat cepat. Menurut statistik yang diberikan oleh Hypestat.com yang tercatat pada tanggal 18 Oktober 2015, jumlah pengunjung yang datang ke blibli.com dapat mencapai 615.860 orang perharinya.

Sedangkan menurut statistik yang diberikan oleh alexa.com pada tanggal 18 oktober 2015, blibli.com menduduki peringkat 91 sebagai website yang paling sering dikunjungi di Indonesia dan menduduki peringkat 5108 sebagai website yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia.

Melihat hal ini, PT. GDN menyadari bahwa mereka harus mengambil tindakan untuk memperbaharui sistem yang ada ke sistem yang lebih baik agar bisa menangani traffic pengunjung yang semakin lama semakin banyak. Salah satu solusi yang digunakan adalah PT. GDN berencana untuk membangun satu Disaster Recovery Center (DRC) yang baru untuk mengantisipasi permasalahan ini. Saat ini Data Center (DC) yang dimiliki oleh blibli hanya ada satu saja, dimana setiap pengunjung yang masuk akan dilayani secara langsung oleh DC ini. Apabila DC ini mati, maka website blibli.com tidak dapat dikunjungi, sehingga hal ini dapat menyebabkan pengunjung tidak dapat berbelanja di blibli.com.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan DC mati, seperti kerusakan perangkat keras, kebakaran, bencana alam, maupun sistem yang menjadi lelah karena pengunjung yang datang dan dilayani menjadi semakin banyak. Untuk mengatasi DC yang mati, maka diperlukan DRC tambahan yang akan menjadi pendamping DC yang lama.

Dengan adanya DRC tambahan yang baru, traffic pengunjung yang masuk akan dibagi-bagi sehingga tidak hanya membebani pada satu DC saja yang bisa menyebabkan masalah dimana DC tersebut akan mati. Selain untuk kebutuhan penanganan traffic, pembangunan DRC yang baru juga bertujuan untuk memberikan kemampuan failover, yaitu apabila DC mengalami permasalahan dan tidak dapat diakses, maka semua pengunjung yang datang akan diarahkan ke DRC hingga DC yang tidak dapat diakses kembali menjadi aktif.

Sebagai contohnya, ketika link koneksi ke internet pada DC mengalami permasalahan yang menyebabkan blibli.com tidak dapat diakses melalui internet, maka DC tersebut akan dianggap mati dan tidak akan bisa diakses oleh pengunjung. Dengan demikian, maka pengunjung akan diarahkan ke DRC hingga koneksi internet yang bermasalah pada DC bisa kembali menjadi aktif lagi. Saat melakukan troubleshoot untuk DC yang bermasalah pun blibli.com tidak perlu mengalami downtime hingga DC bisa berjalan normal kembali.

Fitur berikutnya yang dibutuhkan adalah perhitungan jarak terpendek dari pengunjung website ke DC maupun DRC. Karena DRC baru yang akan dibuat pasti memiliki lokasi yang berbeda dengan DC yang lama, maka pastinya akan ada faktor perbedaan jarak dari lokasi pengakses ke DC ataupun DRC. Sebagai contoh misalnya ada seorang pengunjung yang ingin mengakses blibli.com dan lokasi pengunjung tersebut lebih dekat jaraknya ke DC dibandingkan dengan DRC, maka orang tersebut akan diarahkan ke DC daripada harus diarahkan ke DRC yang lebih jauh sehingga akses ke blibli.com menjadi lebih efisien.

Kebutuhan failover, pembagian traffic, dan perhitungan jarak terpendek menjadi sesuatu yang sangat penting agar blibli.com tetap dapat dikunjungi setiap saat dan menjadi lebih cepat untuk diakses. Tetapi untuk merealisasikan semua ini, dibutuhkan suatu teknologi tambahan yang bisa mewujudkan hal-hal tersebut. Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan sebagai alternatif, seperti menggunakan modul F5 yang dikenal dengan GTM (Global Traffic Management), PowerDNS, Bind, dan lain-lainnya. Untuk menggunakan GTM membutuhkan biaya yang tidak sedikit dengan biaya sebesar $47.000 dibandingkan dengan PowerDNS berbasis opensource yang bisa digunakan secara gratis. Maka dari itu PT. GDN memutuskan untuk menggunakan PowerDNS sebagai teknologi yang bisa merealisasikan pembuatan DRC baru beserta fitur-fiturnya yang dibutuhkan.

Dengan menggunakan PowerDNS, PT. GDN akan memiliki nameserver yang dapat membagi-bagi traffic pengunjung ke DC dan DRC, sehingga tidak terbeban pada satu DC saja. Bahkan PowerDNS juga dapat mengarahkan semua pengunjung ke DRC apabila DC dinyatakan mati atau tidak bisa diakses karena koneksinya bermasalah atau hal lainnya. Tidak hanya itu, PowerDNS ini juga dapat digunakan untuk menjalankan algoritma yang dapat menghitung jarak terpendek dari pengunjung website ke DC atau DRC sehingga aksesnya menjadi lebih efisien.

Dibandingkan dengan nameserver yang berjalan pada sistem yang lama, dimana PT Global Digital Niaga menggunakan jasa Amazon Web Service (AWS) sebagai layanan DNS mereka, AWS ini menyediakan fitur untuk melakukan perhitungan jarak terpendek berdasarkan latency, healthcheck, dan DNS failover. Namun semua fitur tersebut belum diimplementasikan oleh blibli.com karena belum memiliki DRC. Disamping itu, fitur AWS ini kurang sesuai dengan kebutuhan blibli.com karena layanan yang disediakan oleh AWS lebih cocok dengan server yang secara cloud berada di Amazon, sedangkan server blibli.com berada di DC yang lokasinya terletak di Indonesia. Jadi, DNS server blibli lokasinya berada di Singapore, sedangkan DC blibli terletak di Indonesia. Biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan AWS juga lebih mahal dibandingkan dengan PowerDNS yang dapat digunakan secara gratis karena sifatnya yang opensource.

Menurut aws.amazon.com, terdapat dua jenis pembayaran yang disediakan, yaitu Hosted Zones dan Standard Queries. Jika menggunakan layanan Hosted Zones, maka harus membayar $0.50 per zone setiap bulan untuk 25 zones pertama, apabila zones yang dimiliki lebih dari 25, maka akan dikenakan biaya sebesar $0.10 per zone. Sedangkan untuk layanan Standard Queries, akan dikenakan biaya $0.400 per satu juta queries setiap bulannya untuk satu miliar queries pertama, apabila queries melebihi satu miliar, maka akan dikenakan biaya sebesar $0.200 per satu juta queries.

Dengan adanya PowerDNS, solusi untuk menghasilkan DC yang memiliki fitur pembagian data trafik dan melakukan failover apabila salah satu DC mati serta perhitungan jarak terpendek dari pengunjung ke DC, semuanya dapat tercapai dengan biaya pengeluaran yang lebih kecil.