ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN INVENTORY (STOCK) PADA TOKO RETAIL DI PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN INVENTORY (STOCK) PADA TOKO RETAIL DI PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA
Oleh : Rendy Setiawan, Indra Dwi Rianto, Bonard Sitompul
Seiring dengan perkembangan zaman banyak hal yang menjadi tantangan bagi beragam usaha atau bisnis. Salah satu nya ialah teknologi yang selalu berkembang yang kemudian diiringi dengan ide-ide kreatif yang bermunculan.
Lebih dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola System telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan negara, baik sebagai penyedia lapangan kerja, investor, ataupun sebagai anggota masyarakat yang perduli.
Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Dan pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan dikonsolidasikan di bawah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
- P Coca-Cola Distributiton Indonesia dan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dengan nama brand perusahaan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-Cola Company.
Kantor pusat Coca-Cola Amatil (CCA) terletak di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari US $ 10,2 miliar, induk perusahaan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia. Coca-Cola Amatil (CCA) adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman non-alkohol siap minum di wilayah Asia- Pasifik dan salah satu dari 5 perusahaan pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. Coca-Cola Amatil (CCA) mempekerjakan hampir 16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih dari 690,000 pelanggan aktif.
Coca-Cola Amatil (CCA) memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi lebih dari 100 tahun. Saat ini Coca-Cola Amatil (CCA) beroperasi di enam negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini dan Samoa.
Coca-Cola Amatil (CCA) di Indonesia mempekerjakan lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000 hingga 4.000 pekerja sementara sesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan dari hasil berbisnis dengan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI).
Saat ini Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung dan beroperasi dengan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. (Silaban, About CCAI History, 2014)
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan salah satu bidang industri yang cukup pesat di Indonesia. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) didefinisikan sebagai produk-produk yang dapat dijual dengan cepat pada tingkat harga yang rendah. Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sangat beragam baik dari perusahaan lokal maupun multinasional.
Beragam produk yang di produksi oleh Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) masuk dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Kategori produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) umumnya mencakup berbagai macam produk konsumen yang perputaran omset nya cepat termasuk peralatan mandi, sabun, kosmetik, pasta gigi, pisau cukur dan deterjen, serta non-durable seperti gelas, lampu, baterai, produk berbahan kertas dan barang-barang plastik. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) juga termasuk obat-obatan, barang elektronik, produk makanan dan minuman kemasan, meskipun ini sering dikategorikan secara terpisah.
Dengan potensi pasar industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang sangat luas dan frekuensi permintaan market yang cukup tinggi di Indonesia, hal ini membuka banyak peluang untuk bisnis di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sehingga membuat tingginya tingkat kompetisi pasar retail di Indonesia.
Tingginya tingkat kompetisi di pasar retail, membuat para pebisnis berfikir bagaimana cara untuk memenangkan persainggan di pasar retail. Dengan itu, dibutuhkan strategi-strategi pemasaran yang cepat dan tepat. Untuk menunjang hal-hal tersebut dibutuhkan data-data seperti data penjualan, data inventory (stock). Setelah itu dibutuhkan proses pengolahan data yang tepat sehingga didapatkan informasi yang
akurat. Infomasi ini menjadi sangat kritis ketika di analisa, karena ketika infomasi yang diperoleh tidak akurat akan berdampak besar pada pembuatan strategi-strategi pemasaran dan pengambilan keputusan.
Hal tersebut membuat setiap orang di dalam bisnis memikirkan untuk mengalihkan sebanyak mungkin pekerjaan yang biasa dilakukan secara manual, di automate dengan cara yang lebih cepat dan akurat, sehingga menekan sekecil mungkin pekerjaan dilakukan oleh manusia.
Dengan beragam kebutuhan dan permintaan tersebut, maka dibutuhkan implementasi sistem yang dapat membantu pengolahan data. Hal ini didukung dengan beberapa faktor, seperti:
- Mempercepat waktu proses pengumpulan dan pengolahan data.
- Mengeleminasi atau mengurangi kesalahan proses secara manual.
- Otomatisasi proses bisnis.
- Memudahkan akses ke report.
Oleh karena itu, Coca-Cola Amatil Indonesia memerlukan suatu aplikasi data warehouse dan menyajikan informasi dalam bentuk report. Tujuannya adalah implementasi sistem data warehouse di seluruh area operasional untuk membuat report penjualan dan inventory (stock).
Diharapkan dari implementasi sistem tersebut, dapat meningkatkan hal-hal berikut:
- Efesiensi proses data penjualan dan inventory (stock) di toko.
- Akurasi dari informasi yang disediakan.
- Memudahkan pengolahan informasi yang diinginkan.
- Proses analisis data untuk kebutuhan bisnis.
, sehingga proses bisnis dapat lebih tanggap, efektif dan efisien.