PENGEMBANGAN APLIKASI GAME MOBILE ARCADE ACTION “SI JUKI: LEGEND OF THE KEROKAN MASTER” MENGGUNAKAN GAME ENGINE UNITY
PENGEMBANGAN APLIKASI GAME MOBILE ARCADE ACTION “SI JUKI: LEGEND OF THE KEROKAN MASTER” MENGGUNAKAN GAME ENGINE UNITY
Oleh : Kevin Julian, Lie Yesi Livera K, David, Ronald Widjaja
Dewasa ini, manusia semakin tidak bisa lepas dengan yang namanya teknologi. Hampir semua aktivitas yang dulunya membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, sekarang bisa dituntaskan dalam hitungan detik saja berkat kemajuan teknologi. Mulai dari pengiriman pesan yang semakin cepat dengan adanya aplikasi chatting, hingga sistem keamanan rumah yang dapat dikontrol melalui sebuah smartphone saja. Begitu pula dengan yang namanya hiburan.
Salah satu hiburan yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah permainan. Sekarang ini permainan tidak lagi dibatasi melalui aktivitas di dunia nyata maupun melalui wahana bermain saja. Video games atau yang dikenal sebagai permainan digital berkembang semakin pesat dan mulai menggeserkan yang namanya permainan tradisional. Menurut Adams dalam bukunya “Fundamental of Game Design 3rd Edition (2014, pp. 2)”, game atau video games adalah salah satu jenis permainan yang dibuat seolah nyata di mana pesertanya mencoba untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam game tersebut dengan mengikuti aturan yang berlaku dalam game tersebut.
Mulanya games identik untuk dimainkan hanya pada mesin arcade, platform PC atau konsol saja. Dikutip dari “History Of Mobile Gaming (2015)”, disebutkan bahwa era mobile gaming mulai berkembang pesat sejak dibukanya Apple App Store pada bulan Juli tahun 2008 silam. Dengan dirilisnya Tap, Tap Revenge pada tahun 2008, Doodle Jump pada tahun 2009, Angry Birds di tahun 2010, dan Temple Run pada tahun 2011. Keempat game ini membuktikan bagaimana sebuah tim kecil mampu membuat game yang menembus jutaan download dan menghasilkan jutaan dollar.
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna smartphone mencapai 38.3 juta pada tahun 2014 (Statista: 2015) dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah hingga 103 juta pada tahun 2018 nanti. Tidak berhenti sampai di situ, menurut App Annie dalam laporan “Emerging Southeast Asia: Mobile Gaming’s New Frontier”, Indonesia juga menempati posisi kedua sebagai negara dengan jumlah unduhan aplikasi terbanyak pada bulan Desember 2014.
Juki merupakan salah satu karakter fiksi populer asli Indonesia yang dikelola oleh Pionicon Mangement. Sosok Juki sendiri dikenal sebagai karakter yang memiliki sifat unik dan nyeleneh. Brand Juki telah memiliki lebih dari 350.000 fans di Facebook (https://www.facebook.com/JukiHoki/), 100.000 followers di Twitter (https://twitter.com/JukiHoki), dan lebih dari 235.000 pengikut di Instagram (https://www.instagram.com/jukihoki/?hl=en). Atas landasan inilah, TouchTen merasa bekerja sama dengan Juki adalah kesempatan yang sangat baik untuk bisa memperbanyak user KadoSaku. Sementara pihak Juki sendiri juga bisa menggunakan game dari TouchTen untuk memperluas penggunanya dan mendapatkan popularitas.
KadoSaku merupakan platform garapan TouchTen yang memiliki konsep layaknya TimeZone, di mana player bisa bermain game, lalu mendapatkan sejumlah poin untuk ditukarkan dengan hadiah-hadiah menarik. Pak Anton Soeharyo selaku CEO TouchTen membutuhkan user yang banyak untuk platform Kado Saku sendiri. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kerja sama ini Pihak TouchTen bisa mengubah user Si Juki menjadi user KadoSaku, begitu pula sebaliknya, dan ini merupakan win-win solution bagi kedua belah pihak. Sebenarnya TouchTen juga tidak berkeberatan untuk bekerja sama dengan IP lokal lainnya selama IP tersebut memiliki user yang cukup banyak.
Game yang akan berjudul SI JUKI: Legend Of The Kerokan Master ini memiliki genre arcade action yang ditujukan bagi pemain kasual. Pihak TouchTen dan pihak Si Juki mengharapkan sebuah game yang memiliki gameplay sederhana yang bisa dimainkan oleh siapa saja. Penulis memutuskan untuk menggunakan ide dasar gameplay yang berasal dari kebiasaan populer Indonesia yaitu kerokan. Ide ini dipilih mengingat belum ada game mobile yang pernah memakai tema sejenis. Selain itu dengan target pasar dari kedua belah pihak (TouchTen Games dan Si Juki) yang merupakan orang Indonesia, kerokan bukan lagi sesuatu yang asing di telinga orang Indonesia sendiri. Oleh karena itu, tema ini dirasa cocok untuk digunakan dalam game Si Juki. Untuk penjelasan lebih lengkap akan disampaikan pada bab 3 halaman 58.
Hubungan Juki dengan game ini bertujuan untuk keperluan marketing saja. TouchTen selalu mengutamakan gameplay game yang akan menjadi IP mereka selanjutnya lebih dahulu. Setelah konsep kerokan dicetuskan, pihak TouchTen menawarkan konsep ini ke pihak Juki dan mereka merasa tema kerokan sangat Indonesia sekali untuk digabungkan dengan Juki yang juga sangat berbau Indonesia. Berangkat dari kedua hal ini, penyampaian marketing aspect bisa menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Penggabungan 2 aspek populer di sini, kerokan sebagai gameplay dan IP populer si Juki sebagai icon, baik pihak TouchTen maupun Faza merasa perpaduan keduanya akan menghasilkan sesuatu yang unik dan menarik pengguna untuk mencoba memainkannya.
Dalam game SI JUKI: Legend Of The Kerokan Master, penulis bertanggung jawab atas mekanik dalam game, mulai dari desain level, gameplay rules, hingga desain karakter. Pengerjaan asset gambar UI dan karakter akan dikerjakan oleh tim TouchTen. Sedangkan tim Pionicon akan bertanggung jawab dalam pengerjaan asset Juki serta voice acting Si Juki.