Belajar adalah proses yang tidak pernah berhenti dalam hidup seseorang, dan hal tersebut dimulai dari masa kanak-kanak. Masa enam tahun pertama seorang anak adalah masa terpenting bagi perkembangan mereka di masa depan, atau sering disebut juga dengan “golden age” (Hasnawati, 2012). Masa anak-anak pada usia ini adalah masa di mana anak-anak dapat menyerap pengetahuan dengan sangat baik. Di masa itulah mereka akan diajarkan berbagai macam hal, yaitu salah satunya ialah huruf untuk dapat membaca dan menulis pada nantinya, namun seringkali anak-anak sulit untuk diajak belajar dan cepat merasa jenuh dengan meggunakan metode konvensional seperti buku.

Perkembangan zaman telah turut mendorong berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Saatini, teknologi telah berkembang dengan pesat dan mengubah berbagai aspek kehidupan. Ketika digunakan secara bijak ,teknologi dapat mendukung pembelajaran (A.ShamirdanO.Korat, 2013). Salah satu bentuk dari teknologi informasi dan komunikasi itu ialah mobile gadget. Perkembangan gadget khususnya tablet dan smartphone sangat cepat. Salah satu contoh sistem operasi yang saat ini banyak digunakan adalah Android. Android telah berkembang dengan pesat dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Hal ini dikarenakan Android memiliki kelebihan-kelebihan di antaranya yaitu sistem operasi yang bersifat terbuka (open source), free, serta banyak menyediakan tools dalam membangun software sehingga memungkinkan peluang untuk pengembangan aplikasi (Nazruddin, 2012:3).

Aplikasi pembelajaran huruf bagi anak yang ada saat ini di google playstore, kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Melihat keadaan tersebut, alangkah baik jika perkembangan teknologi tadi dapat digabungkan serta digunakan sebagai alternatif media pembelajaran bagi anak, khususnya menggunakan bahasa Indonesia, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat pembelajaran anak mengenai alfabet melalui penggunaan mobile gadget. Namun bila suatu aplikasi hanya dengan memberikan informasi saja, hal tersebut tentulah kurang menarik. Perlu adanya inovasi seperti membuat aplikasi tersebut dengan sebuah game, karena saat ini penggunaan smartphone berbasis android sangatlah diminati bukan hanya sebagai alat komunikasi semata namun tentunya juga dengan berbagai macam hiburan. Seperti contohnya permainan atau game.

Jesse schell (2008:26-34) menyebutkan bahwa game sebagai sesuatu yang dapat dimainkan. Game telah ada sejak lama dan dikenal oleh semua orang. Penyebaran game sendiri di kalangan masyarakat sangat mudah dan cepat. Hal ini dikarenakan game biasanya dibuat untuk tujuan refreshing serta dapat digunakan oleh semua orang tanpa mengenal batasan usia, game dapat dimainkan dari anak-anak hingga orang dewasa. Educational games adalah penggabungan dari manfaat prinsip game dengan teknologi untuk menghasilkan sebuah konten edukasi (educational content) yang di dalamnya dimasukkan unsur menyenangkan (fun) ke dalam suatu pembelajaran. (Zemliansky dan Wilcox, 2010).

Perkembangan jaman telah mendorong pembentukkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung anak-anak untuk mau belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Mark Blades, Fran C. Blumberg, dan Caroline Oates (2013) menerangkan bahwa melalui game, anak dapat termotivasi untuk belajar dengan konsep baru dalam konteks yang menghibur dan menyenangkan. Monica Monk dkk (2013) juga menyatakan dalam penelitiannya bahwa mobile game memiliki kekuatan yang dapa mendorong peningkatan aktivitas serta memotivasi anak dalam melakukan suatu aktivitas dengan menyenangkan dan mengadaptasi cara belajar anak yang menyenangkan melalui game. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kita dapat menciptakan sebuah game yang tidak hanya mengajak anak-anak untuk sekedar bermain tanpa mendapatkan ilmu, namun kita dapat menciptakan sebuah permainan yang secara tidak langsung dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi anak.

Contoh aplikasi game untuk pembelajaran baca tulis huruf untuk anak-anak prasekolah buatan mahasiswa SoCS Binus University sbb :

“Tampilan Belajar Baca ABC”

Gambar5.9 Tampilan Halaman Game “Baca ABC”

Menu “Baca ABC” ini berisi tombol-tombol alfabet berbentuk gelembung air dari A sampai Z yang pemain dapat pilih. Ketika salah satu tombol alfabet ini dipilih, maka akan muncul video cara penulisan alfabet yang dipilih beserta bunyi cara pelafalan atau pengucapan dari alfabet tersebut. Selain itu juga terdapat dua tombol lainnya, yaitu tombol berbentuk nada musik yang berfungsi agar pemain dapat memilih ingin menyalakan atau mematikan musik latar yang diputar dan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.

“Tampilan Belajar Tulis ABC”

Gambar 5.10 Tampilan Halaman “Tulis ABC”

Halaman “Tulis ABC” ini berisi tombol-tombol alfabet dari A sampai Z, namun pada menu ini anak akan diajarkan cara penulisan dari alfabet tersebut. Anak akan diarahkan untuk menulis alfabet sesuai dengan jalur yang telah disediakan. Anak diminta untuk menarik sebuah objek pada sebuah jalur berbentuk alfabet yang ia pilih. Selain itu juga terdapat dua tombol lainnya, yaitu tombol berbentuk nada musik yang berfungsi agar pemain dapat memilih ingin menyalakan atau mematikan musik latar yang diputar dan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya

Tampilan Menu Latihan

Gambar5.11Tampilan Halaman Menu Latihan

Halaman menu latihan ini akan berisi dua pilihan jenis latihan. Latihan pertama ialah “Tebak ABC” yaitu latihan untuk menebak huruf yang karakter keluarkan bunyinya. Latihan kedua ialah “Tulis Kata” yang dimaksudkan untuk melatih anak menulis kata melalui alfabet yang telah diajarkan sebelumnya. Selain itu juga terdapat dua tombol lainnya, yaitu tombol berbentuk nada musik yang berfungsi agar pemain dapat memilih ingin menyalakan atau mematikan musik latar yang diputar dan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.