Skripsi, Tesis, dan Disertasi: Apa Sih Sebenarnya Perbedaan-nya di Indonesia?
Buat kamu yang sedang kuliah, atau mungkin sedang mempertimbangkan untuk lanjut ke jenjang pascasarjana pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiganya merupakan bagian dari proses akademik yang umumnya ditemui dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Perlu kamu tahu, pembagian istilah seperti ini tidak selalu sama di luar negeri. Di banyak negara, terutama yang menggunakan sistem Anglo-Saxon, istilah dan strukturnya bisa berbeda. Tapi di Indonesia, ketiga istilah ini punya makna dan tingkat kesulitan yang khas dan bertingkat.
Tapi… pernah nggak sih kamu benar-benar paham apa sebenarnya perbedaan antara ketiganya? Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Skripsi – Tugas Akhir Jenjang Sarjana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Pada praktiknya, skripsi ditujukan spesifik untuk mahasiswa sarjana atau S1. Biasanya skripsi mulai dikerjakan oleh mahasiswa pada semester 7 atau 8. Saat memulai mengerjakan skripsi inilah kamu akan membuktikan kalau ilmu yang kamu pelajari selama kuliah dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan yang spesifik. Setiap mahasiswa berhak memilih topik skripsinya sendiri.
Topik skripsi biasanya tidak perlu terlalu dalam, namun tetap spefisik. Utamanya, yang penting kamu dapat melakukan implementasi suatu teori dan melakukan penelitian dengan menjalankan suatu metodologi ilmiah yang valid. Misalnya, jika kamu mahasiswa Ilmu Komputer, bisa saja kamu membuat suatu sistem informasi atau mengembangkan aplikasi dengan fitur dasar yang bermanfaat untuk menyelesaikan suatu proses bisnis yang nyata.
Pada saat skripsi, kamu dituntut untuk bisa berpikir kritis dan mandiri. Jadi, meskipun terkadang bikin lelah, kamu tetap tidak boleh menyerah! Karena itu adalah kunci untuk mendapatkan gelar Sarjana.
2. Tesis – Tugas Akhir Jenjang Magister
Menurut KBBI, tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan. Definisi tersebut sangat umum karena istilah tesis sendiri memang sudah istilah yang sangat umum. Namun, dalam konteks pendidikan jenjang Magister, tesis merupakan tugas akhir untuk mahasiswa Magister demi mendapatkan gelar S2 nya. Nah, tesis ini levelnya lebih tinggi dibandingkan dengan skripsi. Di sini, kamu dituntut untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu yang sedang kamu dalami.
Topik tesis lebih spesifik lagi dan biasanya membutuhkan metodologi penelitian yang lebih kompleks. Kalau di skripsi mungkin kamu hanya perlu memecahkan suatu masalah dengan implementasi teori yang sudah ada, di tesis, kamu bisa jadi perlu pendekatan baru dan melakukan modifikasi dari teori yang sudah ada.
Tapi jangan khawatir, tesis itu bukan hal yang mustahil dengan disiplin bimbingan dan manajemen waktu yang baik, kamu pasti bisa melewatinya.
3. Disertasi – Puncak Penelitian untuk Doktor
Kalau kamu bercita-cita untuk meraih gelar Doktor (S3), maka kamu harus menghadapi yang namanya disertasi. Menurut KBBI, disertasi artinya karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor. Karena gelar Doktor itu adalah puncak dari gelar akademik, maka disertasi bisa dibilang “raja”-nya penelitian akademik. Pada disertasi, kamu tidak hanya harus meneliti topik yang super spesifik, tetapi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi baru yang signifikan untuk bidang ilmu yang sedang kamu geluti.
Berbeda dengan tesis yang bisa saja “hanya” menguji teori atau metode yang sudah ada, disertasi biasanya mengharuskan kamu untuk menciptakan teori baru atau setidaknya mengembangkan solusi yang benar-benar inovatif, atau yang biasanya disebut dengan “novelty”. Jadi, tantangan disertasi ini cukup berat kamu akan benar-benar menjadi ahli di bidangmu yang sangat spesifik itu.
Biasanya proses penelitian disertasi juga memakan waktu yang lebih panjang, bisa bertahun-tahun. Kamu juga akan diuji oleh tim penguji yang lebih ketat dibandingkan skripsi atau tesis. jadi, disertasi ini memang ujung dari perjalanan akademik yang sangat panjang.
Kesimpulan
Jadi, apa bedanya skripsi, tesis, dan disertasi? Secara sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Skripsi: Tugas akhir untuk S1, biasanya topik penelitian lebih sederhana dan cukup di level implementasi metode ilmiah
- Tesis: Tugas akhir untuk S2, topiknya lebih mendalam dengan kontribusi penelitian yang lebih signifikan. Biasanya mahasiswa dituntut untuk menguji atau memodifikasi metode ilmiah yang ada.
- Disertasi: Tugas akhir untuk S3, penelitian yang sangat mendalam dan harus memberikan kontribusi baru pada bidang ilmu. Biasanya dituntut untuk menemukan teori baru dari area keilmuan yang sangat-sangat spesifik.
Intinya, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar juga tuntutan dan tanggung jawab akademiknya. Tapi, semuanya bisa dilalui dengan persiapan yang baik dan tentu aja bimbingan yang tepat dan disiplin. Jadi, buat kamu yang sedang mengejar salah satu dari tiga ini, semangat ya! Ingat, prosesnya mungkin berat, tapi hasilnya pasti akan membanggakan!
Penulis
Muhammad Alfhi Saputra
FDP Scholar – Doctoral Track
Referensi
“Skripsi.” Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 28 Okt. 2024, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/skripsi.
“Tesis.” Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 28 Okt. 2024, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tesis.
“Disertasi.” Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 28 Okt. 2024, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/disertasi.
Comments :