Seiring dengan makin majunya teknologi, ada banyak sekali produk digital yang dihadirkan untuk kita semua, baik yang ditujukan untuk satu perangkat khusus hingga yang tersedia pada multiplatform. Hal ini berlaku juga untuk produk yang memiliki kaitan erat dengan game, utamanya karena kemampuannya dalam mendorong orang-orang untuk melakukan kegiatan tertentu dalam kemasan dan pengalaman yang menyenangkan selama penggunaannya.

Dengan semakin meningkatnya popularitas game, terdapat bermacam-macam istilah yang sangat berkaitan dengannya, seperti serious game, gamification, serta game-based learning. Walau semuanya mengusung game sebagai identitasnya, tiga hal ini sejatinya memiliki bentuk yang berbeda satu sama lain.

Nah, apa saja hal-hal yang membedakan serious game, gamification, dan game-based learning? Mari kita kulik satu-satu, beriringan dengan contoh-contohnya.

 

  1. Serious Game

Apabila membicarakan mengenai cara untuk meningkatkan minat seseorang dalam melakukan berbagai macam hal, satu hal yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memenuhi hal tersebut adalah serious game. Secara singkat, serious game merupakan bentuk game yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pada dunia nyata dan tentunya dikemas dalam representasi yang menghibur para penggunanya.

Oleh karena itu, serious game umumnya memiliki dua tujuan: menjadi media hiburan dan memenuhi satu tujuan tambahan berdasarkan permasalahan yang ada di dunia nyata. Tujuan tambahan ini bisa meliputi banyak sektor, seperti industri, pendidikan, kesehatan, pemasaran, dan lain sebagainya. Yang patut jadi catatan, serious game ini didefinisikan berdasarkan persepsi dari pengguna, tidak seperti berbagai produk digital yang umumnya dilabelkan sesuai dengan intensi dari pembuatnya.

Di zaman sekarang, ada berbagai produk yang dapat dikategorikan sebagai serious game. Misalkan kita tertarik untuk mempelajari mekanisme dari suatu pesawat udara, alih-alih belajar secara langsung dengan pilot berlisensi, kita bisa saja menggunakan Microsoft Flight Simulator yang tentunya sudah diatur menyerupai interior dari pesawat udara. Selain itu, kalau kalian tertarik untuk memahami hiruk-pikuk dari memasak di suatu tempat makan, Overcooked atau Party Club dapat menjadi dua produk yang kalian mainkan. Dari situ, produk seperti Microsoft Flight Simulator, Overcooked, dan Party Club merupakan serious game yang dapat memenuhi tujuan terkait permasalahan yang muncul di dunia nyata dan tentunya memiliki representasi yang lebih engaging bagi para penggunanya.

Serious game sendiri memiliki berbagai tahapan dalam proses pengembangannya, seperti design, development, dan testing. Dan proses-proses tersebut akan menjadi salah satu materi utama yang dikemas dalam mata kuliah Serious Game & Gamification sebagai bagian dari mata kuliah yang tersedia pada jurusan Game Application & Technology di BINUS.

 

  1. Gamification

Selain serious game yang memiliki bentuk layaknya game kebanyakan, ada gamification yang kerap digunakan sebagai media dalam memancing engagement dari orang-orang. Dalam definisi yang lebih mudah, gamification adalah suatu penerapan dengan ciri-ciri menyerupai game dalam suatu kegiatan nyata yang tidak memiliki unsur game. Layaknya serious game, gamification juga diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan seseorang dalam melakukan kegiatan nyata yang dituju tersebut.

Dalam berbagai kemunculannya, gamification memiliki ragam bentuk dan banyak ditemui sehari-hari, baik itu disadari maupun tidak disadari. Satu contoh paling mudah adalah pada berbagai aplikasi belajar online, di mana kita dihadapkan dengan elemen-elemen seperti pembelajaran yang ber-level, progress bar yang memperlihatkan sudah sejauh mana kita belajar, hingga point yang telah didapatkan selama pembelajaran berlangsung, bahkan point ini di beberapa kesempatan bisa ditukar menjadi sesuatu yang lebih menarik, entah di dalam aplikasi atau di dunia nyata.

Nah, munculnya level, progress bar, dan point adalah bukti singkat dari penerapan gamification. Tanpa level, kita belum tentu tahu bagaimana tahapan belajar yang tepat dari awal hingga akhir. Tanpa progress bar, kita tidak bisa melihat sudah sejauh mana proses belajar kita. Dan tanpa point, kita bisa saja malas untuk belajar karena apa yang kita lakukan dianggap tidak ada value-nya. Apapun bentuknya, gamification tentu dihadirkan sebagai langkah yang diharapkan efektif dalam membangun minat seseorang dalam melakukan suatu kegiatan dalam ambience yang lebih menyenangkan, dari awal hingga akhir.

Kalau penjelasan dari serious game dan gamification tersebut masih dirasa terlalu panjang, ini ada semacam bahasa bayinya untuk kalian:

Serious Game: bentuknya berupa game yang menghibur, tapi ada kebutuhan untuk memenuhi tujuan dalam menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Gamification: bentuknya berupa aplikasi non-game, tapi ada elemen menyerupai game yang dimasukkan sebagai fitur di dalam aplikasi tersebut sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata dan meng-engage pengguna.

Terlepas dari perbedaan bentuknya, serious game dan gamification dapat menjadi aplikasi yang dituntut untuk dapat menjadi solusi dari bermacam-macam permasalahan di dunia nyata. Yang terpenting, apabila kalian ingin membuat satu atau dua aplikasi tersebut, jangan lupa untuk memahami bagaimana cara untuk pengguna tetap invested namun tujuan utama yang disoroti dapat dicapai seiring penggunaannya.

 

Penulis

Galih Dea Pratama

Associate Lecturer Specialist S2 – Game Application & Technology

 

Referensi

Ernest Adams, 2014, Fundamentals of Game Design.

https://www.pcgamer.com/forget-the-view-out-the-windowsthe-real-beauty-of-microsoft-flight-simulator-is-in-the-cockpit/

Yu-kai Chou, 2016, Actionable Gamification: Beyond Points, Badges, and Leaderboards.

https://suneducationgroup.com/news-id/gaya-hidup-id/belajar-bahasa-asing-di-duolingo-app-serasa-main-game/