Apa Itu Teknologi Face Recognition dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Face recognition atau pengenalan wajah adalah salah satu teknologi terbaru yang lahir dari kombinasi computer vision dan artificial intelligence (AI). Secara sederhana, teknologi ini memungkinkan komputer untuk mengidentifikasi atau memverifikasi seseorang berdasarkan fitur wajah mereka. Sistem akan mendeteksi wajah pada gambar/video, dan akan melakukan ekstraksi ciri khas (misalnya: jarak antar mata, bentuk rahang, tekstur kulit), lalu membandingkannya dengan data wajah yang tersimpan menggunakan deep learning.

Face recognition modern berbasis pada pembelajaran fitur (feature learning) menggunakan jaringan syaraf dalam (deep learning), seperti CNN (Convolutional Neural Network) yang diajarkan untuk mengenali pola spesifik pada data wajah. Teknologi ini memanfaatkan dataset besar agar model bisa “belajar” perbedaan wajah manusia yang sangat halus.

 

 

Perkembangan Face Recognition: Dari Buka Smartphone ke Deteksi Ekspresi

Dulu, face recognition dianggap “mahal” dan hanya dipakai di bandara atau sistem keamanan canggih. Namun, sejak tahun 2017, teknologi ini meledak diranah publik salah satunya adalah fitur Face ID di iPhone yang digunakan untuk membuka kunci smartphone dengan satu lirikan saja (Sumber : Apple Inc. (2020). Face ID Security https://support.apple.com/en-us/HT208108).

Perkembangan terkini justru makin menarik. Face recognition sekarang bukan cuma soal “mengenali siapa”, tapi juga “memahami bagaimana perasaan seseorang”. Sistem ini dapat mendeteksi mikro-ekspresi, mengenali tanda-tanda stres, emosi manusia, bahkan tanda kesehatan mental seperti depresi melalui perubahan ekspresi wajah.

Teknologi ini makin sering dipadukan dengan bidang Affective Computing, atau ilmu yang mempelajari bagaimana mesin bisa mendeteksi dan merespons emosi manusia. Saat ini perkembangan face recognition sudah mulai berkembang dalam medis dengan penelitian yang telah dilakukan di Jerman dengan memanfaatkan analisis emosi pada platform teleconsultation https://www.mdpi.com/2079-9292/14/3/422.

 

Mengapa Face Recognition Penting untuk Aplikasi Kesehatan Mental?

Dampak Signifikan:

  • Deteksi Dini: Beberapa penelitian psikologi menunjukkan, perubahan ekspresi wajah adalah salah satu indikator awal masalah kesehatan mental (depresi, kecemasan, dst). Sistem face recognition bisa membantu profesional psikologi mendeteksi gejala secara otomatis, bahkan dalam sesi online atau telemedicine https://www.mdpi.com/2079-9292/14/3/422.
  • Non-Intrusif: Tidak perlu alat mahal. Webcam biasa bisa cukup untuk menangkap ekspresi pasien, lalu AI akan mengolahnya untuk mendeteksi pola emosi https://arxiv.org/html/2407.04560v1 .

Real-Time Feedback: Misal, ketika seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda distress saat terapi daring, sistem bisa memberikan alert untuk intervensi lebih cepat https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/capr.12771 .

 

Penulis

Stefanus Benhard

FDP Scholar