Apa Itu Neurotechnology & Bagaimana AI Menangkap Aktivitas Otak?

Neurotechnology mencakup berbagai perangkat yang dapat merekam aktivitas otak manusia, mulai dari  EEG (Electroencephalography), hingga teknologi seperti fNIRS atau elektrode canggih seperti Neuropixels yang mampu menangkap aktivitas ribuan neuron secara langsung. AI kemudian bertindak sebagai “penerjemah” sinyal otak. Dengan memanfaatkan model deep learning, AI mengklasifikasikan pola gelombang kedalam kategori tertentu seperti emosi, cara bicara, atau perilaku seseorang yang akan datang. (https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-future-brain/202404/ai-predicts-behavior-from-brain-activity )

Evolusi Teknologi: Dari Gelombang Dasar ke Generatif Brain-to-Text

Pada era sebelumnya, rekaman EEG hanya dimanfaatkan untuk mendeteksi epilepsi atau merekam aktivitas otak selama tidur. Saat ini, riset seperti BrainLLM sudah dapat menghasilkan bahasa alami langsung dari aktivitas otak saat seseorang mendengarkan atau membaca (https://www.news-medical.net/news/20250304/Researchers-train-AI-to-read-mindse28094by-decoding-brain-signals-into-text.aspx). Selain itu, penemuan lain dari Kobe University Course membuktikan AI dapat memprediksi perilaku, seperti bergerak atau istirahat, dengan akurasi hampir 95 %, dan itu dilakukan hampir real time (https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-future-brain/202404/ai-predicts-behavior-from-brain-activity)

Penemuan lain dari Kobe University Course membuktikan AI dapat memprediksi perilaku—seperti bergerak atau istirahat—dengan akurasi hampir 95 %, dan itu dilakukan hampir real time

Aplikasi Praktis Neuro‑AI Dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Membantu Penderita Disabilitas Berat

Brain Interface seperti Neuralink milik OpenAI (https://www.lifewire.com/what-is-neuralink-8631427) dan Synchron milik NVIDIA (https://www.wired.com/story/synchrons-brain-computer-interface-now-has-nvidias-ai) memungkinkan pasien dengan kelumpuhan mengendalikan perangkat hanya lewat pikiran, bahkan bisa berbicara melalui teks yang dihasilkan dari pikiran mereka.

  • Terapi & Kesehatan Mental

Neurotech non-invasif seperti Kernel Flow dapat memantau aktivitas otak pengguna untuk mendeteksi stres, kelelahan, atau kondisi emosional tertentu yang dapat memperkaya intervensi psikologis.

  • AI untuk Simulasi Otak & Riset Neurosains

AI digunakan untuk mensimulasikan dan luas mempelajari hipotesis dalam neuroscience, serta interpretasi dataset multimodal besar secara yang dapat diterjemahkan atau Explainable-AI (XAI)

AI dan neurotechnology membuka jalan menuju interaksi manusia-mesin yang lebih dalam, menerjemahkan pikiran tanpa kata, memahami niat tanpa bahasa. Tapi, revolusi ini hanya bisa membawa manfaat apabila dikembangkan dengan etika yang kuat dan regulasi yang adil. Dengan teknologi dan nilai yang selaras, kita dapat memastikan neuro-AI membantu meningkatkan kualitas hidup tanpa merusak kemanusiaan itu sendiri.

 

Penulis

Stefanus Benhard S.Kom. (FDP Scholar)

 

Referensi

https://www.frontiersin.org/research-topics/61562/artificial-intelligence-advancements-in-neural-signal-processing-and-neurotechnology

https://neuralink.com/