Sumber : Go Beyond AI

Tren Penggunaan AI dalam Wawancara Kerja Online

Di era digital, banyak perusahaan mulai mengadopsi teknologi AI dalam proses rekrutmen. Interview kerja yang dulu selalu tatap muka, kini banyak dilakukan secara online, bahkan kadang sepenuhnya otomatis dengan bantuan chatbot atau aplikasi berbasis AI. Perusahaan besar seperti Unilever, Hilton, dan beberapa startup global sudah mengandalkan sistem interview AI untuk menyaring ribuan kandidat secara lebih efisien, adil, dan tanpa batasan jarak atau waktu.

AI tidak hanya menilai apa yang diucapkan, tapi juga bagaimana kandidat menyampaikan jawabannya. Teknologi ini dapat melakukan analisis cepat terhadap ratusan video interview sekaligus, memudahkan tim HR untuk memilih kandidat potensial lebih objektif.

 

Cara AI Menganalisis Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh untuk Mengenali Kepribadian Kandidat

Salah satu keunggulan AI dalam interview digital adalah kemampuannya membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh secara otomatis.

  • Facial Expression Analysis: AI dapat mendeteksi ekspresi seperti senyum, fokus, grogi, atau bahkan microexpression yang sulit diamati manusia. Sistem akan menghubungkan ekspresi ini dengan indikator kepribadian seperti percaya diri, keterbukaan, atau kejujuran.
  • Body Language Recognition: Beberapa platform interview AI juga menilai bahasa tubuh misal, gestur tangan, posisi duduk, atau kontak mata untuk memprediksi tingkat antusiasme dan komunikasi non-verbal kandidat.
  • Speech & Language Analysis: Selain wajah dan gerak, AI menganalisis intonasi suara, tempo bicara, serta struktur bahasa untuk menilai soft skill seperti empati, ketegasan, atau kemampuan persuasi.

Contohnya, Seorang kandidat yang konsisten tersenyum dan menatap kamera saat menjawab pertanyaan cenderung dinilai memiliki keterbukaan dan kepercayaan diri tinggi. Sementara, AI bisa memperingatkan HR jika ada tanda-tanda ketidaksesuaian antara ekspresi wajah dan isi jawaban, misalnya, mengatakan “sangat termotivasi” tapi dengan raut datar atau ekspresi ragu-ragu.

 

Peluang Karir Terkait Teknologi HR Berbasis AI

Revolusi ini membuka banyak peluang karir baru, terutama bagi mereka yang tertarik pada persilangan antara teknologi, psikologi, dan manajemen SDM:

  • AI Engineer untuk HR Tech: Mengembangkan sistem analisis ekspresi, deteksi emosi, dan chatbot interview otomatis.
  • Data Analyst HR: Menganalisis hasil video interview untuk menghasilkan insight perilaku kandidat secara akurat.
  • HR Tech Consultant: Membantu perusahaan mengadopsi, mengimplementasikan, dan mengoptimalkan teknologi interview berbasis AI.
  • Pengembang Aplikasi Simulasi Interview: Membuat aplikasi latihan interview online berbasis AI untuk membantu kandidat lebih siap menghadapi proses seleksi modern.

Banyak kampus, termasuk universitas dengan jurusan Ilmu Komputer dan Psikologi, sudah menawarkan kuliah atau workshop khusus tentang AI for Human Resources serta menyediakan fasilitas riset untuk mengembangkan inovasi di bidang ini.

 

Masa Depan Interview, Kolaborasi AI & Manusia

Sumber: Unsplash

Meskipun teknologi AI membawa efisiensi dan objektivitas, faktor manusia tetap penting. Interview berbasis AI idealnya menjadi alat bantu, bukan pengganti, agar proses rekrutmen semakin adil, transparan, dan tepat sasaran. Dengan bekal ilmu teknologi dan pemahaman psikologi, generasi muda bisa jadi pionir dalam menciptakan sistem rekrutmen masa depan yang lebih baik

 

Referensi

  1. https://www.gobeyond.ai/ai-resources/case-studies/unilever-ai-video-interview-recruitment-diversity?2b76cf50_page=18#:~:text=Unilever%20deployed%20an%20AI%2Dpowered,assessments%20and%20reducing%20hiring%20time
  2. https://www.imd.org/blog/digital-transformation/ai-in-hr/
  3. https://murrayresources.com/25-top-ai-human-resources-jobs/
  4. https://www.linkedin.com/pulse/ai-interviews-behavioral-analysis-deep-dive-process-sourcebae-a99jf/

 

Penulis

 

Stefanus Benhard S.Kom. (FDP Scholar)