Sumber: blog.google

Pada era aplikasi saat ini, personalisasi bukan lagi sekedar fitur tambahan. Personalisasi telah berkembang menjadi inti dari pengalaman pengguna (UX) yang efektif dan menyenangkan. Pengguna saat ini telah melihat smartphone bukan lagi sebagai benda, namun bagian dari diri yang tak dapat dipisahkan. Sehingga, aplikasi yang mampu menyesuaikan diri dengan preferensi, gaya, dan bahkan emosi penggunanya cenderung lebih disukai dan digunakan dalam jangka panjang. Google melalui Google I/O 2025 (Google I/O, 2025) memperkenalkan Material Expressive, sebuah sistem desain baru yang membawa personalisasi ke tingkat yang lebih ekspresif dan dinamis.

Tentang Material Expressive

Material Expressive (atau diperkenalkan sebagai Material 3 Expressive), merupakan sebuah pengembangan dari desain sistem Material 3. Sistem desain ini memperluas Material You yang sudah diperkenalkan lebih dulu oleh Google dengan menambahkan fitur-fitur emosional seperti animasi yang lebih “hidup”, umpan balik getar, dan komponen dinamis untuk UX yang lebih menarik (Brooks, 2025). Material Expressive akan hadir dan dapat digunakan oleh pengguna mulai dari Android 16 dan Wear OS 6.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Google (Thornley et al., 2025) (Expressive Design: Google’s UX Research – Google Desig) menunjukan bahwa sebagian besar desainer mencari cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menciptakan hierarki aplikasi yang lebih baik, membuat interaksi menjadi lebih berguna, dan meningkatkan personalisasi yang terhubung langsung dengan emosi pengguna. Material 3 yang telah dikembangkan oleh Google telah terbukti lebih efisien dalam mengarahkan fokus pengguna di aplikasi dan meningkatkan tampilan menjadi lebih informatif.

Perbandingan Dengan Material You

Aspek Material You Material Expressive
Fokus Utama Personalisasi visual melalui warna dinamis. Ekspresi emosional dan interaksi yang lebih responsif.
Elemen Kunci Dynamic color, tipografi bersih. Animasi natural, tipografi kontras, haptic feedback.
Animasi & Gerakan Minimalis, transisi halus Lebih dinamis, ekspresif.
Tujuan Desain Memberi kendali estetika pada pengguna Membuat antarmuka yang lebih “bernyawa” dan menyenangkan.
Ketersediaan Android 12+ Android 16+ dan Wear OS 6

 

Semakin Personal, Pengalaman yang Lebih Ekspresif

Material Expressive menghadirkan komponen-komponen baru yang dengan animasi-animasi yang lebih “ekspresif”. Komponen ini juga dapat dikonfigurasikan sesuai dengan preferensi pengguna sehingga menghadirkan nuansa personalisasi yang lebih. Animasi yang digunakan pada Material Expressive menggunakan mekanisme motion springs yang memungkinkan interaksi dan transisi menjadi lebih hidup dan natural. Mekanisme ini mengikuti bagaimana suatu benda bergerak di dunia nyata, menciptakan animasi yang jelas dan terlihat nyata.

Sumber: m3.material.io

Material Expressive memperkenalkan 35 bentuk baru yang dapat digunakan sebagai dekorasi, latar belakang, maupun pemotongan gambar. Bentuk baru ini membuat baik developer maupun pengguna untuk dapat memilih bentuk yang sesuai dengan perasaan dan juga preferensi mereka.

Sumber: m3.material.io

Terakhir, Material Expressive menghadirkan rentang warna yang lebih luas yang dapat digunakan untuk mempertajam hierarki dan memperjelas tindakan utama. Penggunaan style tulisan untuk menarik perhatian pengguna ke elemen-elemen penting, seperti judul dan tindakan.

Implikasi Desain dan Pengalaman Pengguna

Pendekatan emosional Material Expressive selaras dengan prinsip HCI yang menekankan emotional design. Studi HCI yang dilakukan oleh Gao and Huang (2022) menyatakan bahwa antarmuka yang menarik secara emosional dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna. Desain yang menyenangkan bisa membuat tugas sehari-hari terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Material Expressive memberikan kedalaman visual dan interaksi sentuhan dengan haptic feedback. Dalam perspektif UI/UX, elemen-elemen ini menciptakan hirarki visual yang jelas dan umpan balik kontekstual, sehingga membantu pengguna tetap sadar akan “apa yang sedang terjadi”. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru, seperti menjaga kontras yang baik untuk keterbacaan tulisan, atau memastikan animasi tidak mengganggu pandangan pengguna.

Contoh Tampilan Live: https://healthy-alyssum-a74.notion.site/Desain-Lebih-Ekspresif-di-Android-Kenalan-dengan-Material-Expressive-248fc4bc6f658030950edd84272fead3?pvs=74

Penutup

Dengan hadirnya Material Expressive, Google tidak hanya memperbarui tampilan Android, namun juga mendesain ulang cara kita berinteraksi secara emosional dengan teknologi. Ini bukan sekadar soal warna atau animasi, tetapi tentang bagaimana antarmuka bisa terasa lebih manusiawi, ekspresif, dan menyenangkan. Bagi kita yang tertarik pada dunia teknologi, khususnya di bidang desain antarmuka dan pengembangan aplikasi, pertanyaannya bukan lagi “bagaimana membuat aplikasi yang berfungsi,” tapi “bagaimana membuat aplikasi yang dirasakan.” Mungkin sudah saatnya kita bertanya: jika sebuah antarmuka bisa menyampaikan emosi, emosi apa yang ingin kita hadirkan ke dalamnya?

Penulis 

Muhamad Keenan Ario, S.Kom., M.Kom. – Mobile Application & Technology

Referensi

  1. Google I/O 2025. https://io.google/2025/
  2. Brooks, M. (2025, Mei 13). Android and Wear OS are getting a big refresh. Google. https://blog.google/products/android/material-3-expressive-android-wearos-launch/
  3. Thornley, N., Simpson, B., Feldman, J., & Gilbert, M. (2025, April 30). What does your UI say to your users? Material Design. https://m3.material.io/blog/testing-material-3?utm_source=blog&utm_medium=referral&utm_campaign=IO25
  4. Expressive Design: Google’s UX Research – Google Design. (n.d.). Google Design. https://design.google/library/expressive-material-design-google-research?utm_source=blog&utm_medium=referral&utm_campaign=IO25
  5. Gao, Z., & Huang, J. (2022). Human-computer interaction emotional design and innovative cultural and creative product design. Frontiers in Psychology, 13. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.982303