Maslow’s Hierarchy of Needs – Menguak Alasan Kenapa Game Bisa Jadi Kebutuhan Manusia
Source: Pexels
Kalau ditanya kenapa orang bisa betah main game berjam-jam, sebagian besar orang mungkin akan menjawab karena hiburan, melepaskan stres, atau melampiaskan rasa penasaran. Namun, jika kita melihat lebih dalam, ternyata alasan di balik perilaku itu jauh lebih kompleks. Ada faktor psikologis mendalam yang membuat seseorang terus tertarik dan bahkan merasa membutuhkan pengalaman bermain game. Salah satu teori psikologi yang mampu menjelaskan fenomena ini adalah Maslow’s Hierarchy of Needs, sebuah konsep klasik yang menggambarkan motivasi manusia berdasarkan tingkatan kebutuhan, mulai dari yang paling dasar hingga ke level tertinggi: aktualisasi diri.
Ketika teori ini diterapkan dalam konteks dunia game, hasilnya sangat menarik. Game ternyata tidak hanya berfungsi sebagai hiburan atau pelarian, tetapi juga mampu memenuhi berbagai lapisan kebutuhan manusia, baik fisik, sosial, maupun emosional.
Source: https://www.simplypsychology.org/maslow.html
Mengenal Piramida Maslow
Abraham Maslow, seorang psikolog humanistik, mengemukakan bahwa motivasi manusia dibentuk oleh lima tingkatan kebutuhan yang disusun dalam bentuk piramida. Tiap tingkatan harus relatif terpenuhi sebelum seseorang berusaha mencapai tingkat berikutnya. Berikut penjelasan singkat tiap lapisan:
- Physiological Needs (Kebutuhan Dasar)
Kebutuhan paling mendasar seperti makan, minum, tidur, dan istirahat. Ini adalah fondasi utama bagi kelangsungan hidup seseorang. - Safety Needs (Rasa Aman)
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia mencari rasa aman dan stabilitas — baik secara fisik maupun emosional. Kebutuhan ini mencakup perlindungan dari bahaya, kestabilan ekonomi, hingga kenyamanan lingkungan. - Love and Belonging (Sosial)
Di tingkat ini, manusia berusaha membangun hubungan sosial, merasa diterima, dan memiliki tempat dalam kelompok atau komunitas tertentu. Rasa memiliki dan koneksi emosional menjadi sangat penting. - Esteem (Penghargaan)
Kebutuhan ini berhubungan dengan rasa percaya diri, prestasi, dan pengakuan dari orang lain. Seseorang merasa puas ketika dihargai atas kemampuan atau kontribusinya. - Self-Actualization (Aktualisasi Diri)
Puncak piramida Maslow adalah keinginan untuk mencapai potensi tertinggi, mengekspresikan diri, dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Biasanya teori ini digunakan untuk menjelaskan motivasi hidup manusia secara umum, tetapi jika diterapkan pada dunia video game, kita bisa melihat bagaimana game memenuhi hampir semua kebutuhan tersebut mulai dari kebutuhan dasar untuk bersantai hingga kebutuhan tertinggi untuk berkreasi dan berkembang.
Source : https://esportsnesia.com/game/pemula-cara-main-the-sims-4/
Game dan Kebutuhan Manusia
- Physiological: Kebutuhan Dasar dan Relaksasi Mental
Walaupun game tidak bisa menggantikan makan atau tidur, beberapa jenis game berperan penting dalam memenuhi kebutuhan psikologis ringan seperti relaksasi mental dan hiburan. Game kasual seperti Candy Crush, Subway Surfers, atau Tetris memberikan jeda emosional dari rutinitas yang melelahkan. Aktivitas ini membantu otak beristirahat sambil tetap terstimulasi secara ringan, sehingga menciptakan keseimbangan antara hiburan dan pelepasan stres. - Safety: Menciptakan Ruang Aman dan Stabilitas Emosional
Game simulasi seperti The Sims, Animal Crossing, atau Stardew Valley menawarkan lingkungan yang aman, damai, dan dapat dikendalikan oleh pemain. Dalam dunia game ini, pemain bisa menciptakan rutinitas ideal, mengatur kehidupannya sendiri, dan menghindari ketidakpastian dunia nyata. Game menjadi ruang aman (safe space) di mana pemain merasa terlindungi dari tekanan sosial maupun ekonomi di kehidupan sehari-hari. - Love and Belonging: Menemukan Komunitas dan Rasa Kebersamaan
Di era digital, banyak game yang berhasil memenuhi kebutuhan sosial manusia. Game seperti Mobile Legends, Genshin Impact, atau Final Fantasy XIV menyediakan fitur sosial seperti guild, party, dan co-op mode yang memungkinkan pemain berinteraksi, bekerja sama, dan membangun hubungan emosional. Rasa kebersamaan ini seringkali melampaui batas dunia virtual banyak pemain yang membentuk komunitas, pertemanan, bahkan hubungan nyata melalui game.
Dalam konteks ini, game berfungsi seperti ruang sosial alternatif di mana individu bisa merasa diterima tanpa harus memenuhi ekspektasi sosial yang berat seperti di dunia nyata. - Esteem: Menggapai Penghargaan dan Kepercayaan Diri
Salah satu daya tarik terbesar game kompetitif adalah kemampuannya memberikan pengakuan dan validasi atas kemampuan pemain. Game seperti Valorant, DotA 2, League of Legends, atau Overwatch menawarkan sistem peringkat, pencapaian, dan penghargaan yang jelas. Saat pemain menang, naik level, atau mendapat peringkat tinggi, mereka tidak hanya merasa puas secara emosional tetapi juga memperoleh rasa percaya diri yang nyata. Selain itu, achievement system, leaderboard, dan ranked tiers berfungsi sebagai simbol sosial yang menunjukkan kemampuan seseorang, memperkuat motivasi untuk terus berkembang. - Self-Actualization: Game Sebagai Ruang Ekspresi dan Kreativitas Tanpa Batas
Pada puncak piramida, manusia terdorong untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi. Game seperti Minecraft, Roblox, Dreams, atau The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom memungkinkan pemain menciptakan, bereksperimen, dan berimajinasi tanpa batas. Melalui berbagai game ini, pemain bisa menjadi arsitek, seniman, atau bahkan perancang dunia virtualnya sendiri. Aspek ini juga muncul dalam modding community, di mana pemain tidak hanya menikmati game, tapi juga berkontribusi terhadap pengembangannya. Inilah bentuk aktualisasi diri yang sangat relevan di era digital modern.
Kenapa Maslow’s Hierarchy of Needs itu Penting untuk Dimengerti?
Memahami hubungan antara teori Maslow dan dunia game penting bagi dua pihak utama. Bagi pemain, teori ini membantu memahami bahwa game tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pemenuhan kebutuhan emosional, sosial, dan intelektual. Jika seseorang merasa “terhubung” secara mendalam dengan game tertentu, itu bukan hal yang aneh karena game tersebut secara psikologis dapat memenuhi beberapa kebutuhan dasar dan tersier mereka.
Sedangkan untuk pengembang game, piramida Maslow bisa dijadikan kerangka desain psikologis. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Tambahkan fitur komunitas dan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan belonging.
- Ciptakan sistem achievement, ranking, atau reward untuk aspek esteem.
- Sediakan creative mode atau user-generated content untuk mendukung self-actualization.
Dengan memahami motivasi di tiap lapisan piramida, pengembang dapat menciptakan game yang tidak hanya “menyenangkan”, tetapi juga bermakna dan berumur panjang. Game yang dirancang berdasarkan pemahaman psikologis seperti ini biasanya memiliki tingkat keterlibatan pemain yang lebih tinggi dan komunitas yang lebih setia dalam waktu yang lebih lama.
Kesimpulan
Maslow’s Hierarchy of Needs membantu kita memahami mengapa game bisa memiliki peran begitu penting dalam kehidupan manusia modern. Mulai dari memberikan rasa aman dan relaksasi, hingga membangun hubungan sosial dan wadah ekspresi diri, game mampu menyentuh hampir setiap lapisan kebutuhan manusia.
Ketika sebuah game berhasil memenuhi kebutuhan dari dasar hingga puncak piramida dari kenyamanan emosional, rasa pencapaian, hingga aktualisasi diri ia bukan lagi sekadar hiburan digital, tetapi menjadi ruang hidup alternatif yang memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan sosial penggunanya.
Jadi, kalau kamu merasa game favoritmu lebih dari sekadar “mainan”, itu sepenuhnya wajar. Karena bisa jadi, game tersebut sedang memainkan peran penting dalam perjalanan pemenuhan kebutuhan manusiawi kamu menurut Maslow.
Penulis
Riccardo Ardell Vinsensius – Mahasiswa Game Application & Technology
Chandra Saputra – Mahasiswa Game Application & Technology
Galih Dea Pratama, S.Kom., M.Kom. – Dosen Game Application & Technology
Referensi
Simply Psychology. (2024). Maslow’s Hierarchy of Needs.
https://www.simplypsychology.org/maslow.html
Verywell Mind. (2023). How Maslow’s Hierarchy of Needs Explains Human Motivation.
https://www.verywellmind.com/what-is-maslows-hierarchy-of-needs-4136760
BetterHelp. (2022). Maslow’s Hierarchy of Needs and Mental Health.
https://www.betterhelp.com/advice/behavior/how-the-levels-of-maslow-s-hierarchy-of-needs-may-contribute-to-mental-health/
Comments :