Pendahuluan

ChatGPT, model bahasa besar (Large Language Model) yang dikembangkan oleh OpenAI, telah menjadi simbol dari revolusi kecerdasan buatan generatif. Di balik kemampuannya yang luar biasa, terdapat infrastruktur superkomputer yang memungkinkan model ini beroperasi dalam skala global.

Fakta menarik yang sering terlupakan adalah bahwa seluruh sistem pelatihan dan distribusi ChatGPT dibangun di atas platform cloud Microsoft Azure. Keputusan ini bukan sekadar pilihan teknis, tetapi merupakan bagian dari strategi kolaborasi besar antara OpenAI dan Microsoft — dua entitas yang kini menjadi poros utama dalam ekosistem AI dunia.

Source : https://www.linkedin.com/pulse/microsoft-introduces-azure-chatgpt-powering-enterprise-ahmed-ali

Sejarah Kerja Sama OpenAI dan Microsoft

Kemitraan antara OpenAI dan Microsoft dimulai secara formal pada Juli 2019, ketika Microsoft mengumumkan investasi senilai US$1 miliar kepada OpenAI untuk “membangun superkomputer berbasis Azure dan mendukung pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat bagi manusia.”
(Microsoft Official Blog, 22 Juli 2019)

Kolaborasi ini kemudian diperluas secara signifikan pada Januari 2023, ketika Microsoft kembali mengumumkan investasi multiyears (dilaporkan senilai lebih dari US$10 miliar) dan memperluas integrasi teknologi OpenAI ke dalam produk Microsoft, termasuk Bing, Office, dan Azure AI Services.
(Microsoft Blog, 23 Januari 2023)

Melalui perjanjian tersebut, Azure ditetapkan sebagai penyedia cloud eksklusif untuk semua beban kerja OpenAI, termasuk riset, API publik, dan platform ChatGPT.
(OpenAI Press Release, 2023)

Keuntungan Teknis Menggunakan Azure

  1. Infrastruktur GPU dan Superkomputer

Untuk melatih model seperti GPT-4, dibutuhkan ribuan GPU yang berjalan secara paralel dengan bandwidth tinggi. Microsoft mengembangkan superkomputer AI khusus di Azure, yang dibangun bersama OpenAI untuk melatih seluruh keluarga model GPT.

“Together, we’ve built multiple supercomputers powered by Azure to train all of OpenAI’s models.”
— OpenAI, Official Partnership Statement (2023)

Superkomputer ini disebut sebagai salah satu yang paling kuat di dunia, didukung oleh NVIDIA A100 dan H100 Tensor Core GPU, serta jaringan dengan koneksi InfiniBand berkecepatan 400 Gbps.
(Microsoft Azure Blog, 2023)

  1. Skala dan Elastisitas Global

Azure menyediakan kemampuan autoscaling dan global distribution, yang memungkinkan ChatGPT melayani jutaan pengguna secara bersamaan dari berbagai wilayah.
Infrastruktur global Azure yang tersebar di lebih dari 60 region data center di seluruh dunia membantu menjaga latensi rendah dan keandalan tinggi.
(Microsoft Azure Global Infrastructure)

  1. Keamanan, Kepatuhan, dan Isolasi Data

Sebagai penyedia layanan cloud enterprise, Azure telah tersertifikasi untuk standar keamanan global seperti ISO 27001, FedRAMP, GDPR, dan SOC 2 Type II.
Ini menjadi alasan kuat mengapa OpenAI dapat menawarkan ChatGPT Enterprise dan ChatGPT Gov, versi khusus untuk korporasi dan lembaga pemerintahan yang membutuhkan privasi dan kepatuhan data tingkat tinggi.
(OpenAI Official Announcement, 2024)
(OpenAI Global Affairs, 2024)

  1. Integrasi dengan Layanan Azure AI

ChatGPT dapat memanfaatkan berbagai layanan bawaan Azure, seperti:

  • Azure Cognitive Services (untuk NLP, vision, dan speech)
  • Azure Machine Learning (untuk deployment model AI)
  • Azure OpenAI Service (API GPT, DALL·E, dan Codex)

Dengan demikian, Azure tidak hanya menjadi infrastruktur komputasi, tetapi juga platform integrasi ekosistem AI yang lengkap.
(Azure OpenAI Service Documentation, Microsoft, 2024)

Source : https://www.bytehide.com/blog/chatgpt-azure-openai-service

Alasan Bisnis dan Strategis

  1. Investasi dan Eksklusivitas

Perjanjian antara Microsoft dan OpenAI menetapkan bahwa semua riset, pelatihan model, dan API publik OpenAI akan dijalankan di Azure.
Ini memberi Microsoft keunggulan strategis — baik dalam inovasi AI maupun dalam mengintegrasikan teknologi tersebut ke produk-produknya, seperti Microsoft 365 Copilot, GitHub Copilot, dan Bing Chat.
(Reuters, 2023)

  1. Distribusi AI ke Ekosistem Korporasi

Azure menjadi jalur utama bagi perusahaan lain yang ingin mengakses model OpenAI melalui Azure OpenAI Service. Hal ini memperluas jangkauan teknologi OpenAI tanpa mengorbankan skalabilitas dan keamanan yang diperlukan oleh pengguna enterprise.
(TechCrunch, 2023)

Tantangan dan Risiko

Meskipun sinergi ini sangat kuat, beberapa tantangan tetap ada:

  • Ketergantungan vendor tunggal (vendor lock-in): OpenAI bergantung penuh pada infrastruktur Microsoft.
  • Biaya operasional sangat tinggi: melatih model GPT-4 dilaporkan menghabiskan puluhan juta dolar.
  • Isu latensi antarregion: pengguna di beberapa negara menghadapi akses yang lebih lambat karena keterbatasan lokasi pusat data.
  • Kontrol kebijakan: karena Azure juga mitra bisnis Microsoft, pengelolaan transparansi dan etika AI menjadi perhatian khusus publik.
    (The Verge, 2024)

Prospek ke Depan

Seiring meningkatnya permintaan terhadap AI generatif, kerja sama ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan fokus pada:

  • Superkomputer generasi baru berbasis chip AI khusus yang sedang dikembangkan Microsoft.
  • Infrastruktur terdistribusi untuk mendukung layanan ChatGPT di wilayah dengan regulasi data lokal.
  • Optimalisasi efisiensi energi dalam pelatihan model besar untuk mendukung keberlanjutan komputasi AI.

Meskipun ada laporan bahwa OpenAI mulai menjajaki opsi infrastruktur alternatif, Azure tetap menjadi pondasi utama bagi operasi ChatGPT karena kedalaman integrasi teknologi dan investasi jangka panjang yang telah dilakukan.
(TechCrunch, 2025)

Kesimpulan

ChatGPT dibangun di atas Microsoft Azure bukan hanya karena alasan bisnis, tetapi juga karena kebutuhan teknis dan skala infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung AI generatif kelas dunia.

Azure menyediakan kombinasi ideal antara superkomputer GPU, jaringan global, keamanan enterprise, dan ekosistem AI terintegrasi.
Dengan dukungan Microsoft, OpenAI berhasil mentransformasikan riset akademik menjadi layanan publik yang dapat digunakan oleh jutaan orang setiap hari.

Ke depan, kemitraan ini akan tetap menjadi contoh penting bagaimana kolaborasi antara perusahaan teknologi dan riset independen dapat mendorong lahirnya inovasi yang mengubah paradigma komputasi modern.

 

Penulis

Fiqri Ramadhan Tambunan S.Kom., M.Kom – FDP Scholar

 

Referensi

  1. Microsoft. (2019). Microsoft invests in and partners with OpenAI to support US$1 billion initiative to build advanced AI technologies. https://blogs.microsoft.com/blog/2019/07/22/microsoft-invests-in-and-partners-with-openai
  2. Microsoft. (2023). Microsoft and OpenAI extend partnership. https://blogs.microsoft.com/blog/2023/01/23/microsoft-and-openai-extend-partnership
  3. OpenAI. (2023). OpenAI and Microsoft extend partnership. https://openai.com/index/openai-and-microsoft-extend-partnership
  4. Microsoft Azure Blog. (2023). Microsoft builds AI supercomputer for OpenAI. https://azure.microsoft.com/en-us/blog/microsoft-builds-supercomputer-for-openai
  5. Reuters. (2023). Microsoft invests billions in OpenAI. https://www.reuters.com/technology/microsoft-invests-billions-openai-2023-01-23/
  6. OpenAI. (2024). Introducing ChatGPT Enterprise. https://openai.com/blog/introducing-chatgpt-enterprise
  7. OpenAI Global Affairs. (2024). Introducing ChatGPT Gov. https://openai.com/global-affairs/introducing-chatgpt-gov
  8. TechCrunch. (2025). Microsoft is no longer OpenAI’s exclusive cloud provider. https://techcrunch.com/2025/01/21/microsoft-is-no-longer-openais-exclusive-cloud-provider/
  9. The Verge. (2024). Inside Microsoft’s partnership with OpenAI. https://www.theverge.com/2024/01/25/openai-microsoft-partnership-analysis