Source: Midjourney

Serangan ransomware kini telah menjadi salah satu ancaman siber paling merusak dan mahal yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kerugian finansial akibat tuntutan tebusan, tetapi juga dapat melumpuhkan operasi bisnis selama berhari-hari melalui enkripsi data penting dan pencurian informasi sensitif. Menghadapi ancaman yang terus berevolusi ini, strategi pertahanan tunggal seperti antivirus tradisional tidak lagi memadai untuk memberikan perlindungan. Perusahaan modern memerlukan pendekatan keamanan berlapis yang secara spesifik dirancang untuk mencegah infiltrasi, mendeteksi aktivitas berbahaya secara dini, dan merespons insiden dengan cepat sebelum kerusakan meluas. Untuk membangun arsitektur keamanan yang tangguh ini, ada tiga pilar teknologi utama yang memainkan peran krusial dalam setiap fase siklus pertahanan tersebut. Teknologi-teknologi ini Endpoint Detection and Response (EDR), Next-Generation Firewall (NGFW), dan Security Information and Event Management (SIEM) bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan komprehensif dari hulu ke hilir.

  1. Endpoint Detection and Response (EDR)

Source: https://www.fortinet.com/content/dam/fortinet/images/cyberglossary/how-edr-works.png

Endpoint Detection and Response (EDR) merupakan salah satu teknologi keamanan terbaik dalam melindungi sistem dari serangan ransomware. Hal ini dikarenakan kemampuannya dalam mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time, memberikan visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas endpoint, serta terintegrasi dengan sistem keamanan lainnya untuk meningkatkan perlindungan secara menyeluruh. Salah satu keunggulan utama EDR adalah deteksi dan respons secara real-time terhadap ancaman ransomware (Zhuravchak et al., 2023). Mengingat sifat serangan ransomware yang sangat cepat dan merusak, sistem EDR mampu mengidentifikasi dan menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Dengan respons yang cepat, perusahaan dapat mencegah penyebaran ransomware ke seluruh jaringan dan meminimalisir dampaknya.

Selain itu, visibilitas yang lebih luas terhadap aktivitas perangkat menjadi keunggulan EDR dibandingkan solusi antivirus tradisional. EDR memungkinkan pemantauan terhadap proses-proses yang berjalan di endpoint secara langsung, sehingga dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem keamanan berbasis perimeter. Dengan cara ini, EDR dapat mengidentifikasi ancaman sejak dini dan memberikan laporan yang lebih komprehensif mengenai aktivitas berbahaya yang terjadi di dalam sistem. Keunggulan lainnya adalah kemampuan integrasi EDR dengan berbagai sistem keamanan lainnya, seperti firewall, SIEM (Security Information and Event Management), serta solusi deteksi ancaman berbasis cloud. Integrasi ini memungkinkan perusahaan memiliki pandangan menyeluruh terhadap ancaman yang kompleks serta mengkoordinasikan respons keamanan dengan lebih efektif. Dengan begitu, strategi pertahanan terhadap ransomware dapat dilakukan secara lebih proaktif dan terstruktur.

EDR juga mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk mendeteksi pola serangan siber sejak tahap awal kompromi. Kemampuan ini memungkinkan sistem untuk menganalisis perilaku berbahaya serta memprediksi serangan sebelum benar-benar terjadi. Dengan pendekatan berbasis AI, EDR mampu mengenali taktik yang digunakan oleh ransomware terbaru dan mencegah serangan sebelum mencapai tahap enkripsi data (Kaur et al., 2024). Skalabilitas dan performa tinggi dari EDR menjadikannya solusi yang efektif untuk berbagai ukuran organisasi. Baik perusahaan kecil maupun besar dapat mengadopsi sistem ini untuk memperkuat pertahanan terhadap ransomware yang terus berkembang. Dengan teknologi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnis, EDR memberikan fleksibilitas dalam menjaga keamanan sistem tanpa mengorbankan kinerja jaringan.

  1. Next-Generation Firewall (NGFW)

Source: https://www.paloaltonetworks.com/content/dam/pan/en_US/images/cyberpedia/what-is-an-ngfw/NGFW-2025_2.png?imwidth=480

Next-Generation Firewall (NGFW) merupakan salah satu teknologi keamanan jaringan terbaik dalam melindungi sistem dari ransomware berkat kemampuannya yang lebih canggih dibandingkan firewall tradisional. NGFW menawarkan perlindungan tingkat lanjut dengan mengintegrasikan berbagai fitur keamanan yang mampu mendeteksi, mencegah, dan merespons serangan ransomware dengan lebih efektif. Kemampuan dari NGFW adalah deteksi ancaman tingkat lanjut yang memungkinkan sistem mengidentifikasi dan memblokir ransomware serta malware lainnya secara lebih akurat (Putri et al., 2023). NGFW dilengkapi dengan deep packet inspection (DPI), yang dapat menganalisis lalu lintas jaringan secara mendalam untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dapat menyebabkan kebocoran data atau gangguan layanan. Dengan fitur ini, ransomware dapat dicegah sebelum mencapai endpoint atau mengenkripsi file penting dalam sistem.

Dengan implementasi dari NGFW yang akan memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan keamanan jaringan yang lebih ketat dan terperinci. Dengan fitur ini, administrator dapat membuat aturan khusus yang bertujuan untuk memblokir jenis malware tertentu, termasuk ransomware, serta mencegah akses yang tidak sah ke jaringan. Dengan fleksibilitas dalam mengatur kebijakan keamanan, NGFW membantu organisasi untuk mengontrol dan membatasi ancaman sebelum mencapai sistem internal. NGFW melakukan integrasi yang erat dengan operasi pusat data (data center operations) dimana dengan kemampuan ini, NGFW berperan sebagai benteng keamanan utama dalam melindungi pusat data dari berbagai ancaman siber, termasuk ransomware (Zaki et al., 2021). Perlindungan ini menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data di tengah semakin meningkatnya serangan terhadap infrastruktur cloud dan data center.

Dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang baik, NGFW tetap dirancang untuk menjaga performa jaringan yang optimal dengan menggunakan firewall generasi terbaru yang mampu melakukan pemindaian ancaman secara real-time tanpa menyebabkan penurunan kinerja jaringan (Jokic et al., 2023). Dengan efisiensi ini, NGFW dapat diterapkan dalam lingkungan dengan permintaan tinggi, seperti perusahaan besar atau penyedia layanan berbasis cloud, tanpa mengganggu kelancaran operasional. Selain itu NGFW juga mendukung mekanisme keamanan modern yang mengatasi keterbatasan firewall tradisional. Salah satu fitur canggih yang dimilikinya adalah dukungan untuk self-authentication frameworks, yang memberikan lapisan keamanan tambahan dalam lingkungan jaringan yang terdistribusi. Dengan fitur ini, NGFW dapat mendeteksi dan mencegah serangan ransomware yang ditargetkan secara lebih efisien, terutama dalam sistem yang memiliki banyak endpoint yang terhubung secara luas. Dengan berbagai keunggulan ini, NGFW menjadi solusi keamanan jaringan yang sangat efektif untuk mencegah serangan ransomware. Implementasi NGFW dalam strategi keamanan perusahaan tidak hanya membantu dalam mendeteksi dan menghalau ancaman lebih awal, tetapi juga memastikan bahwa jaringan tetap aman, stabil, dan berfungsi dengan optimal. Sebagai bagian dari pertahanan berlapis, penggunaan NGFW bersama dengan solusi keamanan lainnya, seperti EDR dan SIEM, akan semakin meningkatkan ketahanan terhadap serangan ransomware dan ancaman siber lainnya.

  1. Security Information and Event Management (SIEM)

Source: https://cdn.prod.website-files.com/5ff66329429d880392f6cba2/605cafdf0b5b693ab65e4512_13%20%D0%BF%D1%80%D0%B5%D0%B2%D1%8C%D1%8E.jpg

Security Information and Event Management (SIEM) merupakan sistem keamanan siber yang dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons serangan siber secara real-time. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Granadillo et al. (2021), SIEM telah berkembang menjadi solusi keamanan yang komprehensif dengan kemampuan mengumpulkan, menyimpan, mengkorelasikan, dan menganalisis data keamanan dari berbagai sumber, seperti firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), endpoint security, serta perangkat jaringan lainnya. Dengan fitur ini, SIEM memungkinkan organisasi untuk mendapatkan visibilitas yang lebih luas terhadap potensi ancaman yang muncul di dalam infrastruktur mereka.

Sebagai pusat monitoring keamanan, SIEM berperan dalam mendeteksi anomali, mengidentifikasi pola serangan, dan menyajikan laporan keamanan yang mendetail untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu tim keamanan dalam merespons insiden dengan cepat melalui pemberian notifikasi dan tindakan otomatis terhadap ancaman yang terdeteksi (Podziņs & Romanovs., 2019). Seiring dengan kemajuan teknologi, SIEM kini mulai berintegrasi dengan big data analytics guna meningkatkan akurasi dalam memprediksi serangan dan mempercepat mitigasi ancaman. Integrasi ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap data keamanan dalam jumlah besar, sehingga dapat mengoptimalkan deteksi serta pencegahan serangan siber sebelum menyebabkan dampak yang signifikan bagi organisasi.

SIEM memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi salah satu solusi terbaik dalam manajemen keamanan siber, terutama dalam infrastruktur kritis dan perusahaan besar. Berikut adalah alasan utama mengapa SIEM sangat efektif:

Komponen dasar dari SIEM Podziņs & Romanovs., 2019

  1. Deteksi Ancaman Secara Real-Time dimana SIEM mengumpulkan dan menganalisis log dari berbagai perangkat untuk mendeteksi serangan lebih awal. Dengan menggunakan correlation rules dan machine learning, SIEM dapat mengidentifikasi ancaman berdasarkan pola perilaku mencurigakan yang muncul dalam jaringan.
  2. Monitoring Terpusat (Single Pane of Glass), SIEM menyediakan tampilan keamanan yang terpusat, memungkinkan tim IT untuk melihat semua aktivitas keamanan dalam satu dashboard. Ini meningkatkan efisiensi operasional dan mempermudah identifikasi serta investigasi insiden keamanan.
  3. Forensik Digital dan Investigasi Insiden, SIEM juga memungkinkan tim keamanan untuk melacak dan menganalisis kejadian keamanan yang terjadi di masa lalu, sehingga serangan dapat ditelusuri kembali ke sumbernya. Ini membantu dalam forensik siber untuk mengetahui bagaimana serangan terjadi dan bagaimana cara menghindarinya di masa depan.
  4. Mendukung Kepatuhan Regulasi (Compliance Management) Banyak organisasi diwajibkan untuk mematuhi regulasi seperti GDPR, HIPAA, dan PDP. SIEM membantu dalam memenuhi persyaratan ini dengan mengarsipkan log keamanan, membuat laporan insiden, dan memastikan transparansi dalam investigasi keamanan.
  5. Integrasi dengan Teknologi Keamanan Lain contohnya seperti Next-Generation Firewall (NGFW), Endpoint Detection and Response (EDR), Identity and Access Management (IAM), dan Threat Intelligence Platforms untuk meningkatkan cakupan keamanan.

 

Kesimpulan

Menghadapi ancaman ransomware yang semakin canggih menuntut perusahaan untuk mengadopsi strategi pertahanan berlapis, karena tidak ada satu solusi pun yang dapat berdiri sendiri. Tiga teknologi utama Endpoint Detection and Response (EDR), Next-Generation Firewall (NGFW), dan Security Information and Event Management (SIEM) membentuk pilar fundamental dalam arsitektur keamanan modern. EDR memberikan perlindungan krusial di titik akhir (endpoint) dengan kemampuan deteksi dan respons real-time, NGFW bertindak sebagai penjaga gerbang jaringan yang cerdas dengan menginspeksi lalu lintas secara mendalam, sementara SIEM berfungsi sebagai pusat komando yang mengumpulkan dan mengkorelasikan data dari seluruh infrastruktur untuk visibilitas menyeluruh. Dengan mengintegrasikan ketiga teknologi ini, perusahaan tidak hanya memperkuat kemampuannya untuk mencegah serangan, tetapi juga secara drastis meningkatkan kapasitasnya untuk mendeteksi anomali secara dini dan merespons insiden dengan cepat, sehingga meminimalkan risiko kerusakan dan kerugian finansial.

Penulis: 

Samson Ndruru, S.Kom., M.Kom. (FDP Scholar)

Daftar Pustaka:

  1. Zhuravchak, D., Dudykevych, V., & Tolkachova, A. (2023). Study Of The Structure Of The System For Detecting And Preventing Ransomware Attacks Based On Endpoint Detection And Response. Cybersecurity: Education, Science, Technique. https://doi.org/10.28925/2663-4023.2023.19.6982
  2. Kaur, H., Sanjaiy, D., Sl, T., Paul, R., T., Reddy, V., Mahato, J., & Naveen, K. (2024). Evolution of Endpoint Detection and Response (EDR) in Cyber Security: A Comprehensive Review. E3S Web of Conferences. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202455601006
  3. Putri, H., Tulloh, R., & Djibran, N. (2023). Implementasi Perangkat Next Generation Firewall untuk Melindungi Aplikasi dari Serangan Malware. Jurnal Informatika Universitas Pamulang. https://doi.org/10.32493/informatika.v8i2.33656
  4. Jokic, A., Šarac, M., & Adamovic, S. (2023). Next-generation Firewall and Artificial Intelligence. Proceedings of the International Scientific Conference – Sinteza 2023. https://doi.org/10.15308/sinteza-2023-36-43
  5. Zaki, M., Sivakumar, V., Shrivastava, S., & Gaurav, K. (2021). Cybersecurity Framework For Healthcare Industry Using NGFW. 2021 Third International Conference on Intelligent Communication Technologies and Virtual Mobile Networks (ICICV), 196-200. https://doi.org/10.1109/ICICV50876.2021.9388455
  6. Granadillo, G., Zarzosa, S., & Díaz, R. (2021). Security Information and Event Management (SIEM): Analysis, Trends, and Usage in Critical Infrastructures. Sensors, 21. https://doi.org/10.3390/s21144759
  7. Podziņš, O., & Romānovs, A. (2019). Why SIEM is Irreplaceable in a Secure IT Environment? 2019 Open Conference of Electrical, Electronic and Information Sciences (eStream), 1-5. https://doi.org/10.1109/ESTREAM.2019.8732173

Source: Midjourney

Serangan ransomware kini telah menjadi salah satu ancaman siber paling merusak dan mahal yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kerugian finansial akibat tuntutan tebusan, tetapi juga dapat melumpuhkan operasi bisnis selama berhari-hari melalui enkripsi data penting dan pencurian informasi sensitif. Menghadapi ancaman yang terus berevolusi ini, strategi pertahanan tunggal seperti antivirus tradisional tidak lagi memadai untuk memberikan perlindungan. Perusahaan modern memerlukan pendekatan keamanan berlapis yang secara spesifik dirancang untuk mencegah infiltrasi, mendeteksi aktivitas berbahaya secara dini, dan merespons insiden dengan cepat sebelum kerusakan meluas. Untuk membangun arsitektur keamanan yang tangguh ini, ada tiga pilar teknologi utama yang memainkan peran krusial dalam setiap fase siklus pertahanan tersebut. Teknologi-teknologi ini Endpoint Detection and Response (EDR), Next-Generation Firewall (NGFW), dan Security Information and Event Management (SIEM) bekerja secara sinergis untuk memberikan perlindungan komprehensif dari hulu ke hilir.

  1. Endpoint Detection and Response (EDR)

Source: https://www.fortinet.com/content/dam/fortinet/images/cyberglossary/how-edr-works.png

Endpoint Detection and Response (EDR) merupakan salah satu teknologi keamanan terbaik dalam melindungi sistem dari serangan ransomware. Hal ini dikarenakan kemampuannya dalam mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time, memberikan visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas endpoint, serta terintegrasi dengan sistem keamanan lainnya untuk meningkatkan perlindungan secara menyeluruh. Salah satu keunggulan utama EDR adalah deteksi dan respons secara real-time terhadap ancaman ransomware (Zhuravchak et al., 2023). Mengingat sifat serangan ransomware yang sangat cepat dan merusak, sistem EDR mampu mengidentifikasi dan menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Dengan respons yang cepat, perusahaan dapat mencegah penyebaran ransomware ke seluruh jaringan dan meminimalisir dampaknya.

Selain itu, visibilitas yang lebih luas terhadap aktivitas perangkat menjadi keunggulan EDR dibandingkan solusi antivirus tradisional. EDR memungkinkan pemantauan terhadap proses-proses yang berjalan di endpoint secara langsung, sehingga dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem keamanan berbasis perimeter. Dengan cara ini, EDR dapat mengidentifikasi ancaman sejak dini dan memberikan laporan yang lebih komprehensif mengenai aktivitas berbahaya yang terjadi di dalam sistem. Keunggulan lainnya adalah kemampuan integrasi EDR dengan berbagai sistem keamanan lainnya, seperti firewall, SIEM (Security Information and Event Management), serta solusi deteksi ancaman berbasis cloud. Integrasi ini memungkinkan perusahaan memiliki pandangan menyeluruh terhadap ancaman yang kompleks serta mengkoordinasikan respons keamanan dengan lebih efektif. Dengan begitu, strategi pertahanan terhadap ransomware dapat dilakukan secara lebih proaktif dan terstruktur.

EDR juga mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk mendeteksi pola serangan siber sejak tahap awal kompromi. Kemampuan ini memungkinkan sistem untuk menganalisis perilaku berbahaya serta memprediksi serangan sebelum benar-benar terjadi. Dengan pendekatan berbasis AI, EDR mampu mengenali taktik yang digunakan oleh ransomware terbaru dan mencegah serangan sebelum mencapai tahap enkripsi data (Kaur et al., 2024). Skalabilitas dan performa tinggi dari EDR menjadikannya solusi yang efektif untuk berbagai ukuran organisasi. Baik perusahaan kecil maupun besar dapat mengadopsi sistem ini untuk memperkuat pertahanan terhadap ransomware yang terus berkembang. Dengan teknologi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnis, EDR memberikan fleksibilitas dalam menjaga keamanan sistem tanpa mengorbankan kinerja jaringan.

  1. Next-Generation Firewall (NGFW)

Source: https://www.paloaltonetworks.com/content/dam/pan/en_US/images/cyberpedia/what-is-an-ngfw/NGFW-2025_2.png?imwidth=480

Next-Generation Firewall (NGFW) merupakan salah satu teknologi keamanan jaringan terbaik dalam melindungi sistem dari ransomware berkat kemampuannya yang lebih canggih dibandingkan firewall tradisional. NGFW menawarkan perlindungan tingkat lanjut dengan mengintegrasikan berbagai fitur keamanan yang mampu mendeteksi, mencegah, dan merespons serangan ransomware dengan lebih efektif. Kemampuan dari NGFW adalah deteksi ancaman tingkat lanjut yang memungkinkan sistem mengidentifikasi dan memblokir ransomware serta malware lainnya secara lebih akurat (Putri et al., 2023). NGFW dilengkapi dengan deep packet inspection (DPI), yang dapat menganalisis lalu lintas jaringan secara mendalam untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dapat menyebabkan kebocoran data atau gangguan layanan. Dengan fitur ini, ransomware dapat dicegah sebelum mencapai endpoint atau mengenkripsi file penting dalam sistem.

Dengan implementasi dari NGFW yang akan memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan keamanan jaringan yang lebih ketat dan terperinci. Dengan fitur ini, administrator dapat membuat aturan khusus yang bertujuan untuk memblokir jenis malware tertentu, termasuk ransomware, serta mencegah akses yang tidak sah ke jaringan. Dengan fleksibilitas dalam mengatur kebijakan keamanan, NGFW membantu organisasi untuk mengontrol dan membatasi ancaman sebelum mencapai sistem internal. NGFW melakukan integrasi yang erat dengan operasi pusat data (data center operations) dimana dengan kemampuan ini, NGFW berperan sebagai benteng keamanan utama dalam melindungi pusat data dari berbagai ancaman siber, termasuk ransomware (Zaki et al., 2021). Perlindungan ini menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data di tengah semakin meningkatnya serangan terhadap infrastruktur cloud dan data center.

Dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang baik, NGFW tetap dirancang untuk menjaga performa jaringan yang optimal dengan menggunakan firewall generasi terbaru yang mampu melakukan pemindaian ancaman secara real-time tanpa menyebabkan penurunan kinerja jaringan (Jokic et al., 2023). Dengan efisiensi ini, NGFW dapat diterapkan dalam lingkungan dengan permintaan tinggi, seperti perusahaan besar atau penyedia layanan berbasis cloud, tanpa mengganggu kelancaran operasional. Selain itu NGFW juga mendukung mekanisme keamanan modern yang mengatasi keterbatasan firewall tradisional. Salah satu fitur canggih yang dimilikinya adalah dukungan untuk self-authentication frameworks, yang memberikan lapisan keamanan tambahan dalam lingkungan jaringan yang terdistribusi. Dengan fitur ini, NGFW dapat mendeteksi dan mencegah serangan ransomware yang ditargetkan secara lebih efisien, terutama dalam sistem yang memiliki banyak endpoint yang terhubung secara luas. Dengan berbagai keunggulan ini, NGFW menjadi solusi keamanan jaringan yang sangat efektif untuk mencegah serangan ransomware. Implementasi NGFW dalam strategi keamanan perusahaan tidak hanya membantu dalam mendeteksi dan menghalau ancaman lebih awal, tetapi juga memastikan bahwa jaringan tetap aman, stabil, dan berfungsi dengan optimal. Sebagai bagian dari pertahanan berlapis, penggunaan NGFW bersama dengan solusi keamanan lainnya, seperti EDR dan SIEM, akan semakin meningkatkan ketahanan terhadap serangan ransomware dan ancaman siber lainnya.

 

  1. Security Information and Event Management (SIEM)

Source: https://cdn.prod.website-files.com/5ff66329429d880392f6cba2/605cafdf0b5b693ab65e4512_13%20%D0%BF%D1%80%D0%B5%D0%B2%D1%8C%D1%8E.jpg

Security Information and Event Management (SIEM) merupakan sistem keamanan siber yang dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons serangan siber secara real-time. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Granadillo et al. (2021), SIEM telah berkembang menjadi solusi keamanan yang komprehensif dengan kemampuan mengumpulkan, menyimpan, mengkorelasikan, dan menganalisis data keamanan dari berbagai sumber, seperti firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), endpoint security, serta perangkat jaringan lainnya. Dengan fitur ini, SIEM memungkinkan organisasi untuk mendapatkan visibilitas yang lebih luas terhadap potensi ancaman yang muncul di dalam infrastruktur mereka.

Sebagai pusat monitoring keamanan, SIEM berperan dalam mendeteksi anomali, mengidentifikasi pola serangan, dan menyajikan laporan keamanan yang mendetail untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu tim keamanan dalam merespons insiden dengan cepat melalui pemberian notifikasi dan tindakan otomatis terhadap ancaman yang terdeteksi (Podziņs & Romanovs., 2019). Seiring dengan kemajuan teknologi, SIEM kini mulai berintegrasi dengan big data analytics guna meningkatkan akurasi dalam memprediksi serangan dan mempercepat mitigasi ancaman. Integrasi ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap data keamanan dalam jumlah besar, sehingga dapat mengoptimalkan deteksi serta pencegahan serangan siber sebelum menyebabkan dampak yang signifikan bagi organisasi.

SIEM memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi salah satu solusi terbaik dalam manajemen keamanan siber, terutama dalam infrastruktur kritis dan perusahaan besar. Berikut adalah alasan utama mengapa SIEM sangat efektif:

Komponen dasar dari SIEM Podziņs & Romanovs., 2019

  1. Deteksi Ancaman Secara Real-Time dimana SIEM mengumpulkan dan menganalisis log dari berbagai perangkat untuk mendeteksi serangan lebih awal. Dengan menggunakan correlation rules dan machine learning, SIEM dapat mengidentifikasi ancaman berdasarkan pola perilaku mencurigakan yang muncul dalam jaringan.
  2. Monitoring Terpusat (Single Pane of Glass), SIEM menyediakan tampilan keamanan yang terpusat, memungkinkan tim IT untuk melihat semua aktivitas keamanan dalam satu dashboard. Ini meningkatkan efisiensi operasional dan mempermudah identifikasi serta investigasi insiden keamanan.
  3. Forensik Digital dan Investigasi Insiden, SIEM juga memungkinkan tim keamanan untuk melacak dan menganalisis kejadian keamanan yang terjadi di masa lalu, sehingga serangan dapat ditelusuri kembali ke sumbernya. Ini membantu dalam forensik siber untuk mengetahui bagaimana serangan terjadi dan bagaimana cara menghindarinya di masa depan.
  4. Mendukung Kepatuhan Regulasi (Compliance Management) Banyak organisasi diwajibkan untuk mematuhi regulasi seperti GDPR, HIPAA, dan PDP. SIEM membantu dalam memenuhi persyaratan ini dengan mengarsipkan log keamanan, membuat laporan insiden, dan memastikan transparansi dalam investigasi keamanan.
  5. Integrasi dengan Teknologi Keamanan Lain contohnya seperti Next-Generation Firewall (NGFW), Endpoint Detection and Response (EDR), Identity and Access Management (IAM), dan Threat Intelligence Platforms untuk meningkatkan cakupan keamanan.

 

Kesimpulan

Menghadapi ancaman ransomware yang semakin canggih menuntut perusahaan untuk mengadopsi strategi pertahanan berlapis, karena tidak ada satu solusi pun yang dapat berdiri sendiri. Tiga teknologi utama Endpoint Detection and Response (EDR), Next-Generation Firewall (NGFW), dan Security Information and Event Management (SIEM) membentuk pilar fundamental dalam arsitektur keamanan modern. EDR memberikan perlindungan krusial di titik akhir (endpoint) dengan kemampuan deteksi dan respons real-time, NGFW bertindak sebagai penjaga gerbang jaringan yang cerdas dengan menginspeksi lalu lintas secara mendalam, sementara SIEM berfungsi sebagai pusat komando yang mengumpulkan dan mengkorelasikan data dari seluruh infrastruktur untuk visibilitas menyeluruh. Dengan mengintegrasikan ketiga teknologi ini, perusahaan tidak hanya memperkuat kemampuannya untuk mencegah serangan, tetapi juga secara drastis meningkatkan kapasitasnya untuk mendeteksi anomali secara dini dan merespons insiden dengan cepat, sehingga meminimalkan risiko kerusakan dan kerugian finansial.

Penulis: 

Samson Ndruru, S.Kom., M.Kom. (FDP Scholar)

Daftar Pustaka:

  1. Zhuravchak, D., Dudykevych, V., & Tolkachova, A. (2023). Study Of The Structure Of The System For Detecting And Preventing Ransomware Attacks Based On Endpoint Detection And Response. Cybersecurity: Education, Science, Technique. https://doi.org/10.28925/2663-4023.2023.19.6982
  2. Kaur, H., Sanjaiy, D., Sl, T., Paul, R., T., Reddy, V., Mahato, J., & Naveen, K. (2024). Evolution of Endpoint Detection and Response (EDR) in Cyber Security: A Comprehensive Review. E3S Web of Conferences. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202455601006
  3. Putri, H., Tulloh, R., & Djibran, N. (2023). Implementasi Perangkat Next Generation Firewall untuk Melindungi Aplikasi dari Serangan Malware. Jurnal Informatika Universitas Pamulang. https://doi.org/10.32493/informatika.v8i2.33656
  4. Jokic, A., Šarac, M., & Adamovic, S. (2023). Next-generation Firewall and Artificial Intelligence. Proceedings of the International Scientific Conference – Sinteza 2023. https://doi.org/10.15308/sinteza-2023-36-43
  5. Zaki, M., Sivakumar, V., Shrivastava, S., & Gaurav, K. (2021). Cybersecurity Framework For Healthcare Industry Using NGFW. 2021 Third International Conference on Intelligent Communication Technologies and Virtual Mobile Networks (ICICV), 196-200. https://doi.org/10.1109/ICICV50876.2021.9388455
  6. Granadillo, G., Zarzosa, S., & Díaz, R. (2021). Security Information and Event Management (SIEM): Analysis, Trends, and Usage in Critical Infrastructures. Sensors, 21. https://doi.org/10.3390/s21144759
  7. Podziņš, O., & Romānovs, A. (2019). Why SIEM is Irreplaceable in a Secure IT Environment? 2019 Open Conference of Electrical, Electronic and Information Sciences (eStream), 1-5. https://doi.org/10.1109/ESTREAM.2019.8732173