Membuat Aplikasi tanpa Ngoding, Emang bisa? Low-Code dan No-Code Development

https://www.freepik.com/free-vector/app-development-illustration_10354235.htm
Ah, masa bisa??
Mengembangkan aplikasi tanpa menulis kode terdengar mustahil. Selama bertahun-tahun, pengembangan aplikasi tidak dapat dipisahkan dengan penulisan kode. Untuk membangun aplikasi, perlu developer berpengalaman untuk menulis kode. Tapi sekarang, ada pendekatan lain yang memungkinkan aplikasi untuk dibangun, bahkan oleh orang awam, tanpa menulis kode. Pendekatan ini disebut Low-Code dan No-Code (LCNC).
Apa itu LCNC?
Low-Code Development adalah proses pengembangan aplikasi dengan penulisan kode yang sedikit, sementara No-Code Development adalah proses pengembangan aplikasi tanpa menulis kode. Sebaliknya, proses pengembangan aplikasi yang mengandalkan penulisan kode disebut Pro-Code Development.
Berbeda dengan Pro-Code Development, di mana aplikasi dikembangkan dengan menulis berbaris-baris kode, pendekatan LCNC menggunakan prinsip tampilan visual yang ramah pengguna, sehingga mereka dapat drag-and-drop komponen-komponen yang sudah jadi dan menggunakannya dalam aplikasi.
https://www.freepik.com/free-photo/shocked-office-worker-suit-looking-worried-laptop-screen-having-trouble-work-standing-wh_40328579.htm
Lantas, Apa Beda Low-Code Dengan No-Code?
Pengembangan aplikasi dengan No-Code Development hanya dilakukan secara visual, tanpa menulis kode sama sekali. No-Code Development dirancang untuk mendorong orang-orang awam yang tidak memiliki pengalaman coding (citizen developer) untuk mengembangkan aplikasi sendiri.
Di sisi lain, Low-Code Development masih memungkinkan penulisan kode untuk melengkapi aplikasi yang dibuat secara visual. Pendekatan ini diperuntukkan bagi developer untuk membantu mempercepat proses pengembangan aplikasi dengan mengurangi waktu yang digunakan untuk menulis kode.
Keuntungan
Pendekatan baru ini membawa keuntungan, seperti:
- Menyederhanakan dan mempercepat proses pengembangan aplikasi.
Proses pengembangan aplikasi yang dulunya dilakukan dengan menulis kode kini digantikan dengan tampilan visual. Dengan ini, waktu yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi berkurang drastis.
- Fleksibilitas
Tampilannya yang visual mempermudah pengguna melakukan perubahan terhadap aplikasi tanpa perlu menyentuh kode.
- Mengurangi biaya pengembangan aplikasi
Karena prosesnya yang lebih cepat, LCNC tidak menggunakan sumber daya yang banyak.
https://www.freepik.com/free-photo/satisfied-man-resting-his-office_15971076.htm
Kekurangan
Namun, pendekatan LCNC juga memiliki kekurangan, di antara lainnya:
- Keterbatasan Desain
Desain LCNC yang berdasarkan template yang sudah jadi membuatnya sulit disesuaikan terhadap keinginan tanpa harus menambahkan kode sendiri.
- Keterbatasan Performa
LCNC kurang mampu menangani aplikasi yang berat. Karena itu, LCNC terbatas untuk aplikasi-aplikasi kecil.
- Vendor Lock-in
Karena kebanyakan platform LCNC menggunakan sistemnya sendiri, aplikasi yang dibuat akan sulit dipindah ke platform lain.
Kesimpulan
Meskipun perkembangan LCNC Development terdengar menjanjikan, pendekatan ini tidak akan menggantikan Pro-code Development yang digunakan sekarang, tetapi akan digunakan berdampingan dengannya, sebab LCNC dan Pro-code Development menutupi kekurangan satu sama lain. Melalui LCNC, masa depan dunia perkembangan aplikasi akan dipenuhi dengan citizen developer yang mampu membuat aplikasi sendiri tanpa harus memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis yang mendalam. Developer aplikasi juga tidak akan tersingkirkan, melainkan akan mendapat alat bantu yang dahsyat dalam mengembangkan aplikasi.
Penulis: Zahra Nabila Izdihar, S.T., M.Kom
Referensi:
Comments :