Dari Draft ke Final: Tahap Akhir Penyusunan Kuesioner Penelitian (Kuesioner Part 2)

Gambar 1. Kuesioner
Sumber: https://www.intotheminds.com/blog/en/quantitative-research-test-questionnaire/
Setelah pada artikel pertama kita membahas langkah-langkah awal menyusun kuesioner, kini saatnya melanjutkan ke tahap berikutnya. Pada artikel kedua ini, fokusnya adalah bagaimana menyempurnakan kuesioner agar benar-benar siap digunakan. Kita akan membahas hal-hal penting seperti merancang struktur pertanyaan, memilih kata yang tepat, mengatur urutan, mendesain tampilan, hingga melakukan uji coba sebelum kuesioner dibagikan kepada responden

Gambar 2. Bagaimana Menyusun Kuesioner yang Tepat?
- Decide the question structure
Tipe pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab atau pertanyaan yang tidak memberikan pilihan jawaban kepada responden. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang memberikan pilihan jawaban kepada responden.
Ada kelebihan dan kekurangan dari dua tipe pertanyaan tersebut. Misalkan untuk pertanyaan terbuka, responden bebas mengekspresikan jawaban yang akan diberikan. Tidak ada Batasan bagi responden untuk menjawab dalam pertanyaan terbuka. Kebebasan dalam menjawab ini yang menjadi kesulitan bagi peneliti dalam menganalisisnya. Kadang peneliti kesulitan membuat kesimpulan dari jawaban yang diberikan oleh responden.
Untuk pertanyaan tertutup, peneliti terbilang mudah untuk membuat kesimpulan dari jawaban yang diberikan oleh responden. Hal ini dikarenakan jawaban dari responden dibatasi sesuai pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti. Namun karena keterbatasan ini, responden tidak bebas mengungkapkan jawaban yang ingin diberikan yang menyebabkan peneliti kadang tidak mengetahui secara mendalam respon dari responden tersebut.
- Determine the question wording
Pemakaian kalimat dalam kuesioner juga harus diperhatikan. Hindari pemakaian istilah yang mungkin tidak dipahami oleh responden. Pengecekan kalimat perlu dilakukan agar tidak ada kata-kata yang ambigu. Pemakaian kalimat yang dapat mengarahkan responden dalam memberikan jawaban sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti juga harus dihindari.
- Arrange the questions in proper order
Ada tiga tipe informasi yang ada dalam kuesioner, yaitu basic information, classification information, dan identification information. Yang dimaksud dengan basic information adalah informasi yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian. Classification information adalah informasi yang berkaitan dengan social ekonomi dan demografi dari responden. Identification information adalah informasi yang berisi nama, alamat, alamat email, dan nomor telepon dari responden.
Disarankan pertanyaan/pernyataan yang termasuk dalam basic information diletakkan di awal, selanjutnya diikuti oleh classification information dan identification information (atau dibalik identification lalu diikuti classification). Hal ini dilakukan agar permasalahan penelitian bisa diselesaikan jika responden menjawab basic information tersebut. Mengenai informasi yang sensitive dapat diletakkan di akhir agar respoonden merasa terikat dengan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sebagai responden secara lengkap.

Gambar 3. Bagaimana Cara Menyusun Kuesioner yang Benar?
- Choose the form and layout
Form dan layout dapat mendorong responden untuk terlibat dalam penelitian. Oleh karena itu kedua hal ini juga perlu diperhatikan Ketika membuat kuesioner.
- Reproduce the questionnaire
Jika kuesioner akan berbentuk hard copy maka perlu diperhatikan akan seperti apa bentuknya. Responden akan lebih terdorong untuk mengisi kuesioner jika kertasnya berasal dari kualitas yang bagus atau hal lain yang berkaitan dengan produksi kuesioner ini.
- Pretest the questionnaire
Tahapan terakhir yang tidak kalah penting adalah pretest kuesioner. Ketika kuesioner sudah siap maka perlu dilakukan pengetesan ke beberapa orang atau ke ahli yang berkaitan dengan kuesioner. Hal ini diperlukan agar peneliti bisa memperoleh masukan mengenai kuesioner, misalkan ada kata yang ambigu, ada istilah yang tidak dipahami, atau ada kesalahan penulisan. Masukan ini yang digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki kuesionernya.
Sekarang kita sudah sampai di akhir pembahasan tahapan pembuatan kuesioner. Dari tahap awal hingga tahap akhir, setiap langkah memiliki peran penting agar kuesioner benar-benar siap digunakan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peneliti dapat menyusun kuesioner yang lebih efektif, jelas, dan dipercaya untuk menjawab tujuan penelitian.
Penulis: Margaretha Ohyver, S.Si., M.Si.
Referensi:
Malhotra, N. K. (2015). Essentials of marketing research: A hands-on orientation. (No Title).
Comments :