Metrik Function Point dapat digunakansecara efektif untuk mengukur fungsionalitas yang dimiliki oleh sebuah sistem perangkat lunak. Dengan menggunakan data pada proyek sebelumnya, Function Point dapat digunakan untuk:

  1. Memperkirakan biaya atau usaha yang diperlukan dalam tahap perancangan, coding, maupun pengujian.
  2. Memperkirakan jumlah error yang ditemui pada saat pengujian
  3. Memperkirakan jumlah komponen atau sumber baris pada tahap implementasi

Function Point diturunkan dari hubungan empiris antara Informasi domain perangkat lunak yang dapat diukur secara langsung dengan ukuran kualitatif kompleksitas perangkat lunak. Berikut ini adalah nilai domain Informasi yang harus didefinisikan dalam menentukan function point sebuah perangkat lunak:

  1. Jumlah input eksternal (External Input – EIs). Input berasal dari luar sistem, baik dari user maupun sistem lainnya yang selanjutnya digunakan untuk mengupdate Internal Logical Files.
  2. Jumlah output eksternal (External Output – EOs). Output merupakan data yang ditampilkan pada aplikasi untuk menyediakan Informasi kepada user, baik dalam bentuk laporan, tampilan di layar, pesan error, dst.
  3. Jumlah inquiries eksternal (External Inquiries – EQs). Inquiries eksternal didefinisikan sebagai input online yang memicu respon dari software untuk menghasilkan output online.
  4. Jumlah file logikal internal (Internal Logical Files – ILFs). File logika internal merupakan data yang dikelompokkan secara logis , disimpan secara internal dan didapat dari input eksternal.
  5. Jumlah file interface eksternal (External Interface Files – EIFs). Merupakan data yang dikelompokkan secara logis namun berada diluar aplikasi yang menyediakan Informasi yang dibutuhkan aplikasi.

Sedangkan ukuran kualitatif kompleksitas perangkat lunak ditentukan dari 14 faktor nilai penyesuaian (Value Adjustment Factor) sebagai berikut:

Karakteristik sistem Keterangan
1. Data communications Berapa banyak fasilitas komunikasi yang digunakan untuk membantu pengiriman atau pertukaran Informasi dengan aplikasi?
2. Distributed data processing Bagaimana cara menangani data yang terdistribusi dan fungsi pemrosesannya?
3. Performance Berapa waktu tanggapan dari sistem atau keluaran yang dibutuhkan oleh user?
4. Heavily used configuration Seberapa berat platform hardware digunakan yang merupakan lokasi eksekusi dari aplikasi?
5. Transaction rate Seberapa sering transaksi dieksekusi setiap hari, minggu, bulan, dst?
6. On-Line data entry Berapa persen Informasi yang dimasukan secara online?
7. End-user efficiency Apakah aplikasi dirancang untuk efisiensi end-user?
8. On-Line update Berapa banyak ILF di update melalui transaksi online?
9. Complex processing Apakah aplikasi memiliki logika yang luas atau pemrosesan matematika?
10. Reusability Apakah aplikasi dikembangkan untuk memenuhi satu atau banyak kebutuhan?
11. Installation ease Seberapa sulit konversi dan instalasi?
12. Operational ease Seberapa efektif atau terotomatisasinya aplikasi pada saat start-up, back-up, dan prosedur recovery?
13. Multiple sites Apakah aplikasi dirancang, dikembangkan, dan didukung khusus untuk diinstal pada banyak site/perusahaan?
14. Facilitate change Apakah aplikasi dirancang, dikembangkan, dan didukung khusus untuk memfasilitasi perubahan?

 

Perhitungan akhir Function Point (FP) dilakukan dengan rumus berikut:

FP = count total x [0.65 x 0.01 (Fi)]

  • FP: Function Point yang akan dihitung
  • Count total: total kelima nilai domain Informasi yang telah dilengkapi dengan nilai kompleksitas (sederhana, rata-rata, atau kompleks). Penentuan kriteria kompleksitas setiap domain masih bersifat subyektif. Berikut adalah contoh perhitungan count total.

artikel meiliana

  • ∑(Fi ): total 14 nilai faktor penyesuaian.