METODE PENELITIAN USER
Untuk melakukan perancangan User Experience (UX) membutuhkan tahapan memahami pengguna, melakukan analisa kebutuhan baik dari sisi tantangan maupun dari saingan yang sejenis, melakukan pengumpulan ide yang ada dan melakukan visualisasi dari ide tersebut dengan wire framing, sesudah itu melakukan perancangan prototipe dan melakukan implementasi dari rancangan prototype yang ada (Minhas,2018).
Pada tahapan memahami pengguna ada beberapa metode penelitian yang dapat digunakan. Metode yang umumnya digunakan yaitu :
- Wawancara dengan Pengguna
Metode wawancara dilakukan pada satu orang maupun lebih dari satu orang tergantung pada kebutuhan. Orang yang diwawancara diambil dari perwakilan kelompok yang menjadi target penelitian atau narasumber. Misalnya pengguna aplikasi untuk Ibu Hamil maka dapat dipilih salah satu perwakilan dari Ibu yang lagi hamil. Atau aplikasi kesehatan yang memerlukan pakar kesehatan. - Contextual Inquiry
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pada target pengguna, bagaimana keseharian target pengguna atau mengamati lingkungan di sekitar target pengguna. Sebagai contoh ingin membuat aplikasi pembelajaran alat musik, maka peneliti dapat datang ketempat latihan musik kemudian melakukan pengamatan pada pengajar alat musik dan peserta kursus tersebut. - Surveys
Metode penelitian yang dilakukan pada target user dalam jumlah besar. Survey tidak sama dengan melakukan kuisioner. Kuisioner hanya salah satu perangkat yang dapat digunakan dalam survey. Survey dapat dilakukan dengan datang langsung kelokasi atau melalui email. Hasil dari survey tidak terlalu detil. Namun dengan melakukan survey ,peneliti mendapatkan gambaran secara umum mengenai kebutuhan pengguna. - Focus Groups
Metode ini dilakukan dalam jumlah target user yang terbatas. Umumnya dipimpin oleh seorang moderator. Tujuan dari focus groups adalah untuk mendapatkan kebutuhan yang tidak tercakup dalam metode lain, misalnya persepsi target pengguna, sikap atau pendapat dari target pengguna. - Card Sorting
Metode ini umumnya digunakan untuk memilih keputusan dari beberapa ide yang ada. Ada sekelompok target pengguna yang diundang kemudian diberikan kegiatan untuk mengurutkan item yang ada. Hasil dari metode ini peneliti mendapatkan item – item yang lebih dibutuhkan target pengguna. - Usability Testing
Metode ini umumnya dilakukan pada produk yang perlu ditingkatkan User Experience, atau prototype produk sudah ada, sehingga target pengguna bisa mencoba fitur yang ada sesuai skenario yang diberikan. Untuk penjelasan lebih detil dapat dilihat pada link artikel berikut :http://socs.binus.ac.id/2018/08/09/kenal-dekat-dengan-usability-testing/
Dari beberapa metode yang diperkenalkan dalam mencari kebutuhan pengguna dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian pengguna.
Referensi :
[1] SaadiaMinhas, 2018, “User Experience Design Process “ ,https://uxplanet.org/user-experience-design-process-d91df1a45916.
[2] Russ Unger and Carolyn Chandler, “A Project Guide to UX Design: for User Experience Designers in the Field or in The Making” , Second Edition, New Riders. ISBN: 978-0-321-81538-5. Chapter 5
[3] Jonathan Lazar, Jinjuan Heidi Feng, and Harry Hochheiser , “Research Methods in Human Computer Interaction” ,John Wiley & Sons Ltd,2010