Risk Management
Prog-Computer Science, Prog-Mathematics, Prog-Statistic
Latar belakang singkat mengenai risk management dalam pembuatan proyek Software
Sebelumnya dalam proses membuat Software tersebut diperlukan banyak tahap yang diperlukan seperti tahap identifikasi, pembuatan prototype, implementasi, testing sampai dengan maintenance dan peluncuran, dan model yang diperlukan seperti Waterfall Model, Agile Development, dan lain sebagainya untuk menuntaskan proyek kerja tersebut. Namun, selama adanya proses pembuatan Software berlangsung, ada hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses Software. Salah satunya adalah adanya risiko yang cukup besar dalam proyek pembuatan Software dan jika kurang mandiri dalam mengatasi risiko ini maka bisa jadi berakibat fatal pada proyek. Risiko lainnya adalah harus mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terutama diantara tim Software yang bertindak sebagai analyst, programmer, dan project manager pada Software.
Risiko terbesar dalam pembuatan proyek Software tersebut bukan adalah kegagalan karena Software yang dihasilkan oleh tim tersebut berantakan, tetapi kegagalan yang terletak pada produk yang tidak dapat mencapai standar pemuasan kebutuhan customer atau user yang penyebabnya adalah karena fitur-fitur Software yang hasilnya kurang bagus dan tepat serta keterlambatan dalam menyelesaikan suatu pengerjaan dalam pembuatan proyek yang berakibat kegagalan pada produk yang akan disebarluaskan ke lingkungan user tersebut.
Permasalahan risiko pada Software tersebut bukanlah berarti bahwa Software tersebut telah dicapai dengan gagal, tetapi ada suatu solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi suatu adanya risiko pada Software. Salah satunya disebut dengan istilah risk management. Risk management tersebut biasanya diatur atau dipegang oleh seorang project manager Software yang bertugas untuk melakukan suatu pencatatan estimasi terhadap risiko. Dalam estimasi tersebut, dikembangkan beberapa teknik atau metode yang dapat cocok digunakan dalam estimasi proyek Software untuk mencapai keberhasilannya. Metode tersebut diantaranya seperti SERUM, SERIM, RISK-IT, BOEHM, dan SEI-SRE. Diantara kelima metode tersebut, metode SERIM paling banyak digunakan oleh seorang project manager dan tim Software lainnya karena metode tersebut memiliki strategi yang cukup sederhana, mudah diaplikasikan, dan memiliki beberapa aspek risiko yang cukup lengkap. Namun, sampai saat ini aplikasinya belum ada untuk membantu melakukan estimasi perhitungan risiko dalam proyek Software yang dilakukan oleh seorang project manager.
Pengertian Risk Management dalam Proyek Software
Management artinya melakukan sesuatu yang berujung pada kemandirian dan terbuka terhadap pikirannya. Risk artinya suatu hal yang dapat berujung pada peluang untuk menyebabkan terjadinya kerusakan, kehambatan, atau kecacatan dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas seperti contoh dalam pembuatan proyek. Sumber yang paling sering disebut sebagai risiko dalam pembuatan proyek Software tersebut ada diantaranya berupa Hardware, Software, teknologi, anggaran, SDM, serta penjadwalan(schedulling). Management risk artinya suatu hal yang akan digunakan untuk melakukan suatu solusi dalam mengurangi atau mengatasi adanya suatu risiko selama pembuatan proyek Software berlangsung seperti membuat estimasi risiko pada proyek Software, mengambil langkah atau tindakan dalam mengurangi dampak risiko yang bisa terjadi sebelum menjadi lebih parah.
Risk management tersebut penting untuk digunakan karena proses tersebut sangatlah banyak digunakan oleh tim Software dan sangat penting digunakan dalam mendeteksi system apakah error atau tidak. Risk management memiliki keistimewaan yaitu dapat mengurangi suatu redundansi dan kecacatan yang terdapat pada system Software.
Metode SERIM
SERIM merupakan singkatan dari Software Engineering Risk Index Management merupakan metode yang dikembangkan oleh Dale Karolak yang sebelumnya menjelaskan bahwa pengembangan Software tersebut masih belum tepat untuk diprediksi analisanya dan dipenuhi oleh segala risiko yang dapat melulu-lantahkan pembuatan proyek pada Software. Metode ini bertujuan untuk melakukan perhitungan estimasi risiko terhadap proyek dan menciptakan suatu langkah yang bersifat preventif untuk menghindari risiko pada proyek Software.
Dalam proyek SERIM, pendekatan yang akan digunakan ialah pendekatan JIT (Just-In-Time). JIT memiliki keistimewaan yang sangat besar dalam mengatasi masalah proyek yaitu tangguh dalam meminimalisir risiko. Tahap-tahap yang dilakukan oleh SERIM yaitu sebagai berikut:
- Melakukan analisa secara alternative.
- Membuat model untuk mengevaluasi alternative, dan
- Membuat pilihan dari alternative yang sudah dikembangkan dari fase sebelumnya.
Dalam SERIM, juga terdapat 5 perspektif yang akan digunakan dalam menganalisa yakni:
- Risk factor, perspektif dasar dalam menganalisa.
- Risk element, perspektif untuk meninjau sejauh mana factor-factor apa yang dapat mempengaruhi pembuatan proyek seperti teknikal, anggaran, dan penjadwalan.
- Risk category, perspektif untuk menganalisa factor risiko yang terkait dengan dampak.
- Risk activities, perspektif untuk menganalisa factor risiko yang terkait dengan aktivitas atau kegiatan, identifikasi, planning atau strategi dan hal lainnya.
- Risk development, perspektif untuk menganalisa factor risiko yang terkait dengan fase-fase permodelan Software seperti membuat pre-requirement, requirement, design prototype, implementing, testing, development, and maintenance.
Prinsip dan paradigma yang terdapat pada software risk dalam risk management
Terdapat 7 prinsip dasar yang terdapat pada software risk, yakni:
- Maintain a global perspective, meninjau risiko dalam proyek Software yaitu tentang komponen dan masalah penyelesaian dalam bidang bisnis.
- Take a forward-looking view, memikirkan tentang risiko yang akan muncul kedepannya.
- Encourage open communication, mempertimbangkan risiko jika masih terlihat belum cukup formal.
- Integrate, kurang lebih mirip dengan memberanikan komunikasi terbuka, namun risiko perlu dipertimbangkan lagi secara mendalam.
- Emphasize a continuous process, tim harus berhati-hati serta teliti dalam mengoperasikan suatu system dalam Software dan bertanggung jawab ketika risiko tersebut terjadi lagi dan, serta memodifikasikan kembali risikonya karena banyak informasi juga banyak didapat sehingga proyeknya akan lebih tercapai.
- Develop a shared product vision, hasil dari pembuatan proyek tersebut akan terlihat lebih baik atau bebas dari risiko proyek yang ada apabila semua stakeholders memiliki prinsip yang sama dalam pembuatan proyek Software.
- Encourage teamwork, mengumpulkan selurug talent, skill, dan knowledge yang dibawa oleh para stakeholders ketika aktivitas pada risk management tersebut sedang dipekerjakan.
Terdapat 5 Paradigma dalam Software Engineering terhadap risk management antara lain:
- Identifying risk, paradigma ini bertujuan untuk melakukan pencarian apakah ada risiko yang terdapat pada software selama dalam proses pembuatan Software dan kemudian menjelaskannya.
- Analyzing risk, paradigma ini selanjutnya akan dilakukan dalam proses analisa dan deteksi pada risiko yang terdapat pada Software dimana risiko tersebut jika kurang atau tidak ditangani dengan baik, maka dapat menjadi ancaman terhadap suatu system.
- Planning risk, paradigma ini merupakan lanjutan dari paradigma analisis pada Software dimana ia memiliki tugas untuk mengkonversikan suatu system menjadi suatu tindakan (action) dan mengimplementasikannya.
- Tracking risk, paradigma ini selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses memonitoring suatu tindakan yang akan dibutuhkan dalam proses. Proses tersebut yaitu proses dalam istilah removal dan minimization.
- Controlling risk, paradigma ini berisi informasi yang akan dilaporkan mengenai suatu risiko yang terdapat pada Software untuk menghindari adanya penyimpangan.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa, dalam merancang dan membuat sebuah software, kite memerlukan yang namanya Software Risk Management Sebagai langkah untuk mengatur segala resiko yang kemungkinan terjadi pada software yang kita buat, sehingga kita bisa mengatasi masalah tersebut yang terjadi. Tidak hanya itu juga, dengan Software Risk Management, kita juga bisa menentukan dan mempredeksi resiko apa saja yang mungkin dapat terjadi pada software kita, dari awal pembuatan, proses pembuatan, hingga sampai penyelesaiannya.
References:
- Pressman, R.S. (2015). Software Engineering : A Practioner’s 8th ed. McGraw-Hill Companies.Inc, Americas, New York. ISBN : 978 1 259 253157.
- Walmuller, E, Risk Management for IT and Software Project, diakses dari: http://itq.ch/pdf/RM_ITProjekteV211. pdf
- Higuera, Software, 1996, Risk Management, 1996, Technical Report CMU/SEI-96TR-012, ESC-TR-96-012, June 1996
- Fairley, Richard E., 2005, Software Risk Management, Software Engineering Glossary, IEEE Software, 2005, diakses dari:https://www.computer.org/csdl/ mags/so/ 2005/03/s3101.pdf
Author : Vieri Leonardy , Steven Cendra Elfanlie , Kevin Anderson , Madelline Sofia Ayuningtyas , Ivan Austen Suryajaya
Supervised by : Irma Kartika Wairooy, S.Kom., M.T.I