Mengelola tanggal dan waktu adalah kebutuhan umum dalam pengembangan aplikasi JavaScript, baik di sisi frontend maupun backend. Namun sayangnya, objek bawaan JavaScript (Date) dikenal tidak ramah digunakan: API-nya membingungkan, hasil parsing tak selalu konsisten, dan hampir tidak mendukung zona waktu secara komprehensif. Untuk mengatasi keterbatasan ini, berbagai library pihak ketiga telah dikembangkan untuk menawarkan fungsionalitas yang lebih lengkap dan mudah digunakan.

Artikel ini menyajikan perbandingan beberapa library Date & Time populer di JavaScript, lengkap dengan fitur, kelebihan, kekurangan, serta contoh penggunaannya. Sebelum masuk ke perbandingan, mari kita pahami terlebih dahulu bagaimana cara memilih library yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek kamu.

Bagaimana Memilih Library Date & Time yang Tepat?

Dalam memilih library yang tepat, ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan. Pemilihan sebaiknya tidak hanya didasarkan pada popularitas semata, tetapi juga pada kebutuhan teknis proyek kamu. Berikut adalah beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan:

1. Ukuran Bundle

Jika Anda membangun aplikasi SPA atau ingin meminimalkan waktu loading, maka ukuran library menjadi pertimbangan penting. Library seperti Day.js dan date-fns jauh lebih ringan dibandingkan Moment.js, yang dikenal sangat besar dan tidak efisien untuk performa aplikasi modern.

2. Immutability

Library yang mendukung objek immutable seperti Luxon, Day.js, dan date-fns membantu menghindari efek samping yang tak diinginkan. Immutability meningkatkan prediktabilitas kode dan mengurangi bug akibat manipulasi objek waktu yang tidak disengaja.

3. Fitur yang Dibutuhkan

Perhatikan apakah kamu membutuhkan fitur-fitur seperti:

  • Parsing waktu dalam berbagai format.
  • Format tanggal lokal.
  • Dukungan zona waktu global.
  • Perhitungan durasi atau interval.
  • Internasionalisasi (i18n).

Jika ya, pastikan library pilihan kamu menyediakannya, baik secara built-in atau melalui plugin.

4. Dukungan Komunitas

Library yang aktif dikembangkan dan memiliki komunitas besar akan lebih mudah didukung dalam jangka panjang. Dokumentasi, pembaruan keamanan, dan kompatibilitas dengan teknologi terbaru adalah alasan penting untuk memilih library yang masih aktif.

(Sumber: https://momentjs.com/)5

A. Moment.js

Moment.js adalah salah satu library paling awal dan populer untuk pengelolaan waktu di JavaScript. Library ini telah menjadi standar de facto selama bertahun-tahun sebelum munculnya alternatif yang lebih ringan dan modern. API-nya berbasis objek dan sangat intuitif, terutama bagi pemula.

Kelebihan:

  • API yang mudah dipelajari, bahkan untuk pemula.
  • Mendukung hampir semua operasi waktu: parsing, formatting, manipulasi, durasi, dan zona waktu.
  • Dokumentasi sangat lengkap dan banyak tutorial tersedia.

Kekurangan:

  • Ukuran besar (~300kB), membuat aplikasi lebih berat.
  • Tidak mendukung tree-shaking, artinya seluruh library akan ikut dibundel meski hanya menggunakan sebagian kecil.
  • Sudah masuk status maintenance, tidak dikembangkan lagi secara aktif.

 

Instalasi dan Contoh Penggunaan

npm install moment

 

const moment = require(‘moment’);

 

// 1. Format tanggal dan waktu sekarang

console.log(moment().format(‘MMMM Do YYYY, h:mm:ss a’));

// 2. Hari dalam seminggu (default bahasa Inggris)

console.log(moment().format(‘dddd’));

// 3. Kalender untuk hari berikutnya

console.log(moment().add(1, ‘days’).calendar());

 

Hasil

July 28th 2025, 1:50:26 pm

Monday

Tomorrow at 1:50 PM

 

Moment.js sangat cocok untuk proyek legacy atau aplikasi kecil dengan kebutuhan waktu sederhana. Namun, untuk proyek baru, sebaiknya beralih ke alternatif yang lebih modern dan ringan.

 

(Sumber: https://day.js.org/)

B. Day.js

Day.js adalah library ringan yang dirancang untuk menjadi pengganti drop-in bagi Moment.js. API-nya hampir identik, namun dengan ukuran jauh lebih kecil dan dukungan immutability. Day.js sangat cocok untuk developer yang ingin migrasi dari Moment.js tanpa banyak perubahan kode.

Kelebihan:

  • Ukuran sangat kecil (~2kB).
  • API serupa Moment.js, sangat mudah diadaptasi.
  • Mendukung plugin untuk fitur lanjutan (timezone, i18n, dll).
  • Mendukung immutability dan chainable

Kekurangan:

  • Beberapa fitur hanya tersedia melalui plugin.
  • Dokumentasi untuk kombinasi plugin kadang membingungkan.
  • Performa bisa sedikit menurun dengan terlalu banyak plugin

 

Instalasi dan Contoh Penggunaan

npm install dayjs

 

const dayjs = require(‘dayjs’);

const relativeTime = require(‘dayjs/plugin/relativeTime’);

const calendar = require(‘dayjs/plugin/calendar’);

const customParseFormat = require(‘dayjs/plugin/customParseFormat’);

 

dayjs.extend(relativeTime);

dayjs.extend(calendar);

dayjs.extend(customParseFormat);

 

// 1. Format tanggal dan waktu sekarang

console.log(dayjs().format(‘MMMM D YYYY, h:mm:ss a’));

// 2. Hari dalam seminggu (default bahasa Inggris)

console.log(dayjs().format(‘dddd’));

// 3. Kalender untuk hari berikutnya

console.log(dayjs().add(1, ‘day’).calendar());

 

Hasil

July 28 2025, 1:51:50 pm

Monday

Tomorrow at 1:51 PM

 

Day.js sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin library ringan tanpa harus kehilangan kenyamanan API dari Moment.js. Cocok untuk aplikasi modern yang tetap memperhatikan ukuran dan performa.

(Sumber: https://date-fns.org/)

C. date-fns

Berbeda dari Moment.js dan Day.js yang menggunakan pendekatan objek, date-fns berbasis fungsi murni (pure functions). Library ini sangat modular, artinya kamu hanya mengimpor fungsi yang dibutuhkan. Pendekatan ini membuat tree-shaking sangat efisien dan ukuran bundle minimal.

Kelebihan:

  • Modular, hanya mengimpor fungsi yang digunakan.
  • Performa tinggi dan efisien.
  • Dukungan internasionalisasi (i18n) dan TypeScript sangat baik.
  • Semua fungsi bersifat immutable dan bebas efek samping.

Kekurangan:

  • Pendekatan functional mungkin terasa asing bagi developer yang terbiasa dengan API objek.
  • Tidak memiliki built-in timezone support, perlu date-fns-tz.

 

Instalasi dan Contoh Penggunaan

npm install date-fns

 

const {format} = require(‘date-fns’);

const {id} = require(‘date-fns/locale’);

 

// 1. Format tanggal dan waktu sekarang

console.log(format(new Date(), ‘MMMM do yyyy, h:mm:ss a’));

// 2. Hari dalam seminggu (default bahasa Inggris)

console.log(format(new Date(), ‘EEEE’, {locale: id}));

 

Hasil

July 28th 2025, 2:11:07 PM

Senin

 

date-fns adalah pilihan ideal untuk proyek modern yang mengutamakan performa, ukuran kecil, dan penulisan kode yang bersih serta modular.

(Sumber: https://moment.github.io/luxon/)

 

D. Luxon

Luxon dikembangkan oleh salah satu kontributor utama Moment.js sebagai solusi modern dengan dukungan zona waktu dan lokalitas secara built-in. Library ini memanfaatkan Intl API milik JavaScript, yang menjadikannya sangat kuat untuk aplikasi internasional.

Kelebihan:

  • Dukungan penuh terhadap zona waktu dan i18n.
  • API berbasis objek dan mendukung immutability.
  • Parsing dan formatting sangat fleksibel.

Kekurangan:

  • Ukuran sedang (~81kB).
  • Bergantung pada Intl API, yang tidak tersedia di beberapa lingkungan lama.
  • Dokumentasi cukup teknis untuk pemula.

 

Instalasi dan Contoh Penggunaan

npm install luxon

 

const {DateTime} = require(‘luxon’);

 

// 1. Format tanggal dan waktu sekarang

console.log(DateTime.now().toFormat(‘MMMM d yyyy, h:mm:ss a’));

// 2. Hari dalam seminggu (default Bahasa Inggris)

console.log(DateTime.now().toFormat(‘cccc’));

// 3. Kalender untuk hari berikutnya (simulasi format ‘calendar’)

console.log(‘Tomorrow at ‘ + DateTime.now().plus({days: 1}).toFormat(‘h:mm a’));

 

Hasil

July 28 2025, 2:33:03 PM

Monday

Tomorrow at 2:33 PM

 

Luxon adalah pilihan sempurna jika aplikasi kamu harus mendukung banyak zona waktu dan lokalitas, terutama untuk aplikasi internasional atau multi-wilayah.

(Sumber: https://www.npmjs.com/package/spacetime)

E. Spacetime

Spacetime adalah library JavaScript yang ringan untuk menangani tanggal, waktu, dan zona waktu. Dibandingkan library lain seperti Luxon atau Moment.js, Spacetime menawarkan pendekatan yang lebih sederhana dan mudah dipahami, sangat cocok untuk kebutuhan umum seperti konversi waktu dan formatting dasar.

Kelebihan:

  • Ukuran kecil dan ringan.
  • API intuitif dan mudah digunakan.
  • Mendukung konversi zona waktu secara built-in.
  • Format string yang fleksibel dan mudah dibaca.

Kekurangan:

  • Fitur terbatas, tidak sekompleks Luxon atau js-Joda.
  • Tidak mendukung i18n (internasionalisasi) penuh.
  • Dokumentasi dan komunitas lebih kecil dibanding library populer lainnya.

 

Instalasi dan Contoh Penggunaan

npm install spacetime

 

const spacetime = require(‘spacetime’);

 

// 1. Format tanggal dan waktu sekarang

console.log(spacetime.now().format(‘{month} {date-ordinal} {year}, {hour}:{minute-pad}:{second-pad} {ampm}’)); // Format waktu

// 2. Hari dalam seminggu (default bahasa Inggris)

console.log(spacetime.now().dayName());

// 3. Kalender untuk hari berikutnya

console.log(‘Tomorrow at ‘ + spacetime.now().add(1, ‘day’).format(‘{hour}:{minute-pad} {ampm}’)); // Kalender sederhana

 

Hasil

July 28th 2025, 2:50:50 pm

monday

Tomorrow at 2:50 pm

 

Spacetime adalah pilihan praktis untuk proyek yang membutuhkan pengelolaan waktu dan zona waktu dengan cepat dan ringan. Sangat cocok untuk aplikasi web yang tidak memerlukan fitur berat namun tetap ingin fleksibilitas dalam menampilkan waktu.

 

Kesimpulan

Memilih library Date & Time yang tepat dalam JavaScript bergantung pada kebutuhan proyek, prioritas performa, dan preferensi pengembangan. Berikut adalah ringkasan dari lima library yang telah kita bahas:

  • Moment.js

Cocok untuk proyek legacy yang sudah menggunakannya sejak lama. API mudah dipahami, namun ukurannya besar dan sudah tidak lagi dikembangkan aktif. Tidak disarankan untuk proyek baru.

  • Day.js

Alternatif ringan untuk Moment.js dengan API yang hampir identik. Sangat ideal untuk proyek modern yang membutuhkan format waktu sederhana tanpa memperbesar bundle size.

 

  • date-fns

Library modular berbasis fungsi. Cocok untuk proyek yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, performa optimal, dan ukuran file kecil. Perlu sedikit adaptasi karena pendekatannya fungsional.

  • Luxon

Solusi lengkap dan modern dengan dukungan built-in untuk zona waktu dan internasionalisasi. Direkomendasikan untuk aplikasi global atau kompleks yang menangani banyak konteks waktu.

  • Spacetime

Library dengan API sederhana dan dukungan zona waktu. Cocok untuk proyek kecil hingga menengah yang memerlukan manajemen waktu praktis tanpa kompleksitas tambahan.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing library, kamu dapat memilih solusi waktu yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi JavaScript-mu. Jika proyekmu bersifat jangka panjang, pertimbangkan untuk memilih library yang ringan, aktif dikembangkan, dan mendukung immutability serta tree-shaking agar kode tetap bersih dan efisien di masa depan.

 

Penulis

Arya Krisna Putra – FDP Scholar

 

Referensi

  1. (2025). What Is the Best JavaScript Date and Time Library?. Diakses dari: https://phrase.com/blog/posts/best-javascript-date-time-libraries/
  2. Find the cost of adding an npm package to your bundle. Diakses dari: https://bundlephobia.com/
  3. js. Moment.js Documentation. Diakses dari: https://momentjs.com/docs/
  4. js. Day.js Documentation – 2KB immutable date library alternative to Moment.js. Diakses dari: https://day.js.org/
  5. date-fns. Modern JavaScript date utility library. Diakses dari: https://date-fns.org/
  6. Luxon Documentation – Powerful, modern, and friendly wrapper for JavaScript dates and times. Diakses dari: https://moment.github.io/luxon/#/
  7. npm – Spacetime. Spacetime Documentation. Diakses dari: https://www.npmjs.com/package/spacetime