AI dalam Dunia Pemasaran Digital, Bisakah Ekspresi Wajah Konsumen Memprediksi Keputusan Pembelian
Mengapa Ekspresi Wajah Bisa Menjadi Indikator Keputusan Pembelian?
Ekspresi wajah mencerminkan emosi yang sering terjadi di luar kesadaran, seperti misalnya senyum, kerutan dahi, atau tatapan fokus, yang ternyata adalah sinyal yang cukup kuat untuk memahami keputusan konsumen. Dalam riset neuromarketing, analisis ekspresi ini disebut facial coding, yang memungkinkan brand memahami reaksi emosional konsumen bahkan sebelum mereka menyadarinya sendiri (Sumber : https://www.entropik.io/blog/facial-coding-what-why-and-how-to-use-facial-coding-in-marketing).
Source: Midjourney (AI Generated)
Bagaimana AI Menganalisis Ekspresi Wajah untuk Perkiraan Keputusan Beli?
- Automatic facial coding telah menunjukkan bahwa ekspresi wajah dapat memprediksi dampak iklan terhadap brand dan bahkan niat beli customer untuk mendapatkan leads atau potential customer, seperti yang dilakukan oleh penelitian (Sumber : https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10185761 )
- Pada kampanye video makanan di media sosial, model AI seperti neural networks berhasil memprediksi niat beli secara akurat hingga 90–91%, sementara Random Forest juga cukup menjanjikan dari sisi algoritma dengan tingkat akurasi mencapai (75%), yang menunjukkan bahwa ekspresi wajah adalah input yang solid untuk menilai minat konsumen (Sumber: https://www.mdpi.com/2073-431X/12/4/88 )
- Bahkan dalam ruang belanja virtual, integrasi ekspresi wajah dengan perilaku interaksi pembeli menghasilkan rekomendasi produk yang lebih relevan dan (Sumber:https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0167923623001574)
Source: Midjourney (AI Generated)
Contoh Sederhana di Kehidupan Nyata
Bayangkan kamu sedang melihat iklan makanan di YouTube. Kamera laptopmu secara anonim (hanya membaca ekspresi, tidak menyimpan identitas) menangkap momen ketika kamu tersenyum spontan melihat pizza yang ditampilkan. Sistem AI akan mengidentifikasi ekspresi senang itu sebagai positive signal. Ketika data seperti ini dikumpulkan dari banyak orang, perusahaan dapat menyimpulkan produk atau iklan mana yang paling efektif menarik minat pembeli, bahkan sebelum mereka menekan tombol Beli
Atau, misalnya dalam toko online seperti Tokopedia atau Shopee, AI bisa memantau ekspresi kebingungan atau minat selama sesi belanja, sehingga sistem otomatis dapat memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan, atau menawarkan diskon kecil untuk menarik perhatian di waktu yang tepat.
Apakah AI Ini Sempurna?
Tentu saja belum. Ekspresi wajah bisa saja ambigu atau bahkan disengaja misal, tersenyum tapi tidak tertarik membeli. Namun, dengan data besar dan penggabungan teknologi lain seperti analisis perilaku klik atau waktu yang dihabiskan melihat suatu produk, akurasi prediksi keputusan beli bisa meningkat signifikan.
Penutup
Pada akhirnya, AI tidak menggantikan insting divisi marketing, tapi memberi insight tambahan untuk membaca sinyal emosional konsumen secara lebih akurat dan cepat. Kedepannya, teknologi ini diharapkan dapat membuat pengalaman belanja menjadi lebih personal dan menyenangkan baik untuk pembeli maupun penjual.
Referensi
- https://www.entropik.io/blog/facial-coding-what-why-and-how-to-use-facial-coding-in-marketing
- Höfling, T. T. A., & Alpers, G. W. (2023). Automatic facial coding predicts self-report of emotion, advertisement and brand effects elicited by video commercials. Frontiers in Neuroscience, 17. https://doi.org/10.3389/fnins.2023.1125983
- Tzafilkou, K., Economides, A. A., & Panavou, F. (2023). You Look like You’ll Buy It! Purchase Intent Prediction Based on Facially Detected Emotions in Social Media Campaigns for Food Products. Computers, 12(4), 88. https://doi.org/10.3390/computers12040088
- Xue, Y., Sun, J., Liu, Y., Li, X., & Yuan, K. (2023). Facial expression-enhanced recommendation for virtual fitting rooms. Decision Support Systems, 177, 114082. https://doi.org/10.1016/j.dss.2023.114082
Penulis
Stefanus Benhard S.Kom., M.Kom (FDP Scholar)
Comments :