Skema free-to-play (F2P) dalam Game – Gratis Tapi Tetap Bisa Raup Keuntungan?
Source:Pexels
Dalam industri video game, pasti kalian pernah mendengar istilah free-to-play (F2P) yang memungkinkan kita bisa memainkan berbagai game dengan gratis. Akan tetapi, pernahkah kalian memikirkan bagaimana bermacam-macam game F2P tersebut meraup keuntungan walau game-nya tersedia secara gratis?
Secara singkat, game F2P merupakan game yang dapat kita mainkan secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Namun, di balik itu semua terdapat ciri-ciri yang sering muncul pada game yang memiliki skema tersebut, yakni sebagai berikut:
1. Mendorong pemain untuk memainkan game setiap hari.
Game yang membawa skema F2P umumnya memiliki kecenderungan untuk mengajak pemain supaya terus memainkan game-nya setiap hari. Hal tersebut kerap muncul karena game tersebut didorong untuk mendapatkan active player yang tinggi dan membuat game berada di puncak rekomendasi pada berbagai platform ternama, baik itu di Steam atau Epic Games kalau ditujukan untuk PC dan Play Store atau App Store apabila game-nya tersedia pada perangkat mobile terkini.
2. Secara rutin mengeluarkan update dan selalu memperhatikan feedback pemain.
Mengumpulkan feedback dari pemain tentu dibutuhkan oleh berbagai game, utamanya bagi game F2P yang membutuhkan jumlah active player yang tinggi. Feedback dari pemain ini kemudian mendorong dilakukannya ragam tindakan pada game terkait, seperti memunculkan update ringan yang mengubah atribut pada game hingga update besar yang memberikan konten lebih banyak untuk membuat pemain bertahan dalam game tersebut, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan tingginya active player, keuntungan yang diraup dari game tentunya akan meningkat sehingga menyenangkan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan game-nya.
3. Mengusung berbagai macam teknik monetisasi
Selain bergantung pada jumlah pemain, bermacam-macam game F2P dapat melakukan berbagai macam teknik monetisasi untuk mendatangkan uang bagi para pembuatnya. Ragam hal yang dapat dimonetisasikan adalah cosmetic item yang dapat ditempelkan pada avatar dari pemain, downloadable content (DLC) yang memberikan konten tambahan untuk dinikmati oleh pemain seiring dengan mode permainan utama, dan monthly pass yang memberikan bermacam-macam reward eksklusif musiman dengan biaya berlangganan yang bervariasi.
Di samping F2P, masih ada berbagai macam skema yang hadir pada ragam game di masa kini. Skema yang muncul pada game tersebut menjadi salah satu materi pada Game Design. Selain skema dalam game, terdapat bermacam-macam materi yang memiliki kaitan erat dengan desain pada game, di mana itu semua dapat dipelajari secara mendalam pada program Game Application & Technology di BINUS.
Seiring dengan populernya skema F2P pada game, berbagai perusahaan game mulai berlomba-lomba untuk menghadirkan game dengan skema tersebut, baik yang berstatus indie hingga perusahaan yang kerap menghadirkan game dengan skala AAA. Tidak hanya itu, ada berbagai macam alasan yang mendorong dimunculkannya berbagai game F2P sebagai berikut:
- Aksesibilitas tinggi dan bersifat lintas platform
Semakin terjangkaunya harga suatu game, akan lebih mudah untuk diakses pula oleh berbagai pemain dan cocok bagi pemain yang belum familiar dengan game terkini. Tidak hanya itu, beberapa game yang mengusung skema F2P umumnya bersifat lintas platform, sehingga menghilangkan hambatan perbedaan platform yang kerap muncul pada pemain yang terpaku pada salah satu platform untuk bermain game dan secara langsung meningkatkan jumlah active player dari game tersebut. - Sistem monetisasi yang fleksibel
Banyak teknik monetisasi yang dapat diterapkan pada suatu game F2P. Walau game tersebut dapat dimainkan secara gratis, hadirnya berbagai konten berbayar dapat mendatangkan keuntungan yang besar, bahkan dapat lebih menguntungkan dalam jangka yang lebih panjang daripada game dengan price tag sedari awal perilisannya. - Pemain jangka panjang
Seiring waktu, game F2P menghadirkan berbagai macam update berupa konten dan progression yang membuat seakan pemainnya memiliki banyak hal untuk dilakukan di dalamnya. Melalui update yang bermunculan, pemain dari game dapat kembali ke dalamnya dan membuat Lifetime Value dari game dapat lebih tinggi daripada game berbayar yang memiliki puluhan bahkan ratusan jam konten. - Dapat menjangkau pasar global dan mengurangi pembajakan game
Isu pembajakan game merupakan sesuatu yang telah menjadi masalah jangka panjang dalam industri game. Dengan munculnya game F2P, pemain dapat memainkan game versi original tersebut tanpa dipungut biaya apapun dan secara langsung mengurangi niat pemain untuk membajak game tersebut. - Memiliki komunitas yang besar
Saat ini sudah banyak sekali game yang mengusung skema F2P, mulai dari yang membawa genre massive online battle arena (MOBA), battle royale, maupun game yang mengedepankan social interaction. Dari sekian banyak game tersebut, umumnya terdapat komunitas yang menyokong hidupnya ekosistem dari game F2P terkait. Ada berbagai hal yang mendorong besarnya komunitas tersebut, salah satunya adalah aksesibilitas dari game-nya yang tinggi sehingga mendorong para pemain untuk berinteraksi lebih lanjut, bahkan di luar game sekali pun.
Pada akhirnya, terlepas dari game mengusung skema F2P atau bukan, suksesnya suatu game tentu bergantung pada bagaimana pengembang mengelola game tersebut dan mendorong pengalaman bermain yang baik bagi para pemainnya. Yang paling penting, utamakan pengalaman terbaik dan tetap mempertahankan konten yang ramah bagi pemain untuk menjamin kesuksesan dari game itu sendiri.
Penulis
Rafael Krisandi – Mahasiswa Game Application & Technology
Muhammad Raffi Wahyu Ramadhani – Mahasiswa Game Application & Technology
Galih Dea Pratama S.Kom., M.Kom – Dosen Game Application & Technology
Referensi
Ernest Adams, 2014, Fundamentals of Game Design.
https://www.larksuite.com/en_us/topics/gaming-glossary/free-to-play-f2p
Comments :