Pendahuluan 

Teknologi medis terus berkembang, dan salah satu inovasi terbaru adalah stetoskop bertenaga AI yang dapat mendeteksi penyakit jantung hanya dalam 15 detik. Riset dari Imperial College London bekerja sama dengan Imperial College Healthcare NHS Trust menunjukkan bahwa alat ini mampu mempercepat deteksi penyakit jantung seperti gagal jantung (heart failure), kelainan katup jantung (valve disease), dan aritmia (atrial fibrillation) dibanding metode tradisional.

AI-Led Stethoscope : (https://www.theguardian.com/technology/2025/aug/30/doctors-ai-stethoscope-heart-disease-london) 

Bagaimana Alat Ini Bekerja 

  • Stetoskop ini melakukan rekaman suara jantung dan ECG secara bersamaan. Mikrofonnya merekam suara aliran darah dan suarabunyi jantung, sedangkan ECG menangkap aktivitas listrik jantung.   
  • Data kemudian diunggah ke sistem AI/cloud, yang menganalisis pola suara dan sinyal listrik tadi untuk mendeteksi abnormalitas yang sering tidak terdengar oleh stetoskop tradisional. Hanya dalam waktu sekitar 15 detik hasil diagnostik bisa dikirim ke smartphone dokter.   
  • Uji klinis dilakukan terhadap sekitar 12.000 pasien dari 96 klinik GP di Inggris dengan gejala seperti sesak napas, kelelahan, atau pembengkakan di kaki. Pasien yang diperiksa dengan AIstetoskop dua kali lebih mungkin mendapatkan diagnosis gagal jantung, 3,5x lebih mungkin untuk aritmia, dan hampir dua kali lebih mungkin untuk penyakit katup dibanding pasien dengan metode biasa. 

(AI Stethoscope : https://www.bbc.com/news/articles/c2l748k0y77o) 

Keuntungan Dibanding Metode Tradisional 

  • Cepat dan Praktis: Diagnosa bisa dilakukan dalam 15 detik selama konsultasi umum (GP), mengurangi penundaan yang biasanya terjadi karena kebutuhan rujukan ke spesialis atau pemeriksaan echocardiogram.   
  • Deteksi Lebih Awal: Karena pasien yang sudah menunjukkan gejala ringan bisa diperiksa lebih awal, ini memungkinkan intervensi lebih cepat sehingga penyakit tidak berkembang ke tahap yang lebih parah.   
  • Akses di Perawatan Primer: Kemampuan diagnostik yang lebih tinggi di tingkat klinik umum (GP) membuat deteksi penyakit jantung menjadi tidak terbatas hanya di rumah sakit besar. Jadi pasien bisa mendapat perhatian medis lebih cepat di lingkungan yang lebih dekat dengan mereka.   

 

Contoh Penerapannya 

Bayangkan seseorang mengalami sesak napas ringan atau cepat lelah, tapi harus menunggu pemeriksaan dengan mesin ECG. Dengan stetoskop AI ini: 

  1. Dokter di klinik GP tinggal meletakkan alat di dada pasien, merekam suara dan ECG selama ~15 detik. 
  2. AI menganalisis dan mendeteksi kemungkinan penyakit katup atau aritmia yang tidak tampak jelas dengan stetoskop tradisional. 
  3. Jika AI mengidentifikasi risiko, pasien dapat segera dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut (ECG / Ultrasound jantung, tes darah, dll) sebelum kondisi makin parah. 

Tantangan Penerapan 

  • Alat ini menunjukkan peluang besar, tapi bukan tanpa risiko. Ada kemungkinan false positives (diagnosa positif walau tidak ada penyakit) jika digunakan rutin pada orang sehat tanpa gejala.   
  • Para peneliti menyarankan bahwa penggunaan paling efektif adalah pada pasien yang sudah menunjukkan gejala seperti sesak napas atau kelelahan, bukan screening secara massal.  
  • Infrastruktur pendukung perlu ada: akses ke smartphone dan koneksi cloud, keamanan data pasien, pelatihan untuk dokter agar bisa menggunakan teknologi baru ini dengan benar. 

Implikasi & Peluang di Indonesia / Kampus 

  • Teknologi seperti ini bisa sangat membantu di daerah dengan layanan jantung terbatas. Kampus dengan Fakultas Kedokteran atau Ilmu Kesehatan bisa melakukan penelitian sejenis, menggunakan AIstetoskop dalam proyek klinik lokal untuk memvalidasi pada populasi Indonesia. 
  • Ada kesempatan tugas akhir atau proyek riset interdisipliner: Ilmu Komputer / AI + Kedokteran. Misalnya membandingkan performa AIstetoskop pada pasien Indonesia vs data yang digunakan di Inggris. 
  • Peluang pengembangan aplikasi lokal: versi AIdiagnosis jantung yang disesuaikan dengan faktor lokal (genetik, gaya hidup, geografi), dengan biaya yang lebih murah dan sistem yang kompatibel dengan klinik dasar di kota/kabupaten. 

Kesimpulan 

Stetoskop AI yang dikembangkan oleh Imperial College & Eko Health adalah inovasi penting: diagnostik penyakit jantung bisa lebih cepat, lebih awal, dan lebih dekat ke pasien. Bukan untuk menggantikan dokter, tapi sebagai pendukung agar penyakit bisa tertangani lebih awal, dan sistem kesehatan menjadi lebih responsif. 

Teknologi ini punya potensi besar di negara seperti Indonesia jika dikembangkan dan diadaptasi dengan baik sesuai kondisi lokal. 

Penulis 

Stefanus Benhard S.Kom. (FDP Scholar) 

Referensi 

  1. https://www.theguardian.com/technology/2025/aug/30/doctors-ai-stethoscope-heart-disease-london  
  2. https://www.bbc.com/news/articles/c2l748k0y77o