Di era digital, kita sering mendapatkan berita cepat melalui ponsel atau media sosial, namun tidak semua informasi akurat. Clickbait adalah judul sensasional yang dibuat untuk menarik klik, meski isinya sering menyesatkan atau berlebihan. Filter bubble terjadi ketika algoritma menampilkan konten yang sesuai preferensi kita, sehingga sudut pandang lain jarang terlihat. Kedua fenomena ini bisa membatasi pemikiran dan menyebarkan informasi yang salah. Penting bagi pembaca untuk mengenali ciri clickbait dan memahami dampak filter bubble agar tetap kritis terhadap berita yang dikonsumsi.

Untuk mengatasi masalah ini, pembaca perlu membaca berita secara menyeluruh, membandingkan dari berbagai sumber, dan menggunakan sumber netral atau mode incognito. Literasi digital juga penting untuk diajarkan sejak dini agar pengguna internet lebih cerdas dan kritis. Algoritma seharusnya membantu, bukan mempersempit ruang informasi, sehingga kesadaran terhadap cara kerja teknologi menjadi kunci. Dengan sikap terbuka dan hati-hati, kita bisa melawan efek negatif clickbait dan filter bubble. Menjadi pembaca kritis adalah langkah awal untuk membentuk ruang informasi yang sehat dan seimbang di dunia digital.

*Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan hanya berfungsi sebagai artikel edukasi secara umum

 

Referensi:

  • H. Zhang, Z. Zhu, and J. Caverlee, “Evolution of Filter Bubbles and Polarization in News Recommendation,” ArXiv Preprint. Januari 2023. DOI: https://doi.org/10.48550/arXiv.2301.10926.
  • M. J. Molina, L. D. Encinas, J. S. Medina, and C. A. E. Valenzuela, “You’re Being Kinda Pushy: Exploring How News Outlets Frame Push Notifications as Credible Clickbait to Engage with Their Audiences,” Media, vol. 3(3), pp.505–521. 2022. DOI: https://doi.org/10.3390/journalmedia60300
    96.

 

Juli 2025

Computer Science BINUS @Bandung

Link: https://binus.ac.id/bandung/computer-science/2025/07/22/bahaya-clickbait-dan-filter-bubble-peran-algoritma-dalam-konsumsi-berita/