Menyelami Metaverse Teknologi Masa Depan yang Semakin Dekat
Gambar 1. Konsep Metaverse (https://www.csm.tech/blog-details/know-the-6-technologies-to-immerse-in-the-metaverse)
Belakangan istilah metaverse semakin sering menghiasi headline teknologi. Bukan sekadar jargon futuristik, metaverse kini menjadi visi nyata bagi banyak perusahaan dan startup. Tapi apa sebenarnya metaverse itu, bagaimana cara kerjanya, dan apakah tantangan yang harus dihadapi agar dunia virtual imersif tersebut bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari? Artikel ini menguraikannya dari perspektif teknologi.
Apa Itu Metaverse dan Mengapa Penting
Metaverse bisa dipahami sebagai dunia digital virtual yang bersifat imersif dan interaktif di mana pengguna dapat berinteraksi melalui avatar, menjalankan aktivitas sosial, ekonomi, hingga pendidikan layaknya dunia nyata. Di dalam metaverse terkandung elemen-elemen teknologi seperti realitas virtual (VR), augmented reality (AR), kecerdasan buatan (AI), hingga blockchain yang saling berpadu untuk menciptakan pengalaman digital yang “nyata tetapi virtual”. Menurut Tokocrypto, metaverse memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi digital di negara seperti Indonesia. Dengan teknologi ini, UMKM bisa menjual barang virtual, pendidikan bisa menjadi lebih interaktif, dan bisnis bisa memanfaatkan ruang virtual tanpa batas geografis. Meski demikian, transformasi ini bukan tanpa risiko. Infrastruktur, keamanan data, dan regulasi menjadi tantangan besar dalam membangun metaverse yang aman dan inklusif.
Teknologi Penggerak Metaverse
Ada beberapa teknologi inti yang menjadi “mesin” metaverse. Pertama adalah komputasi spasial, yang memungkinkan ruang-ruang virtual dipetakan secara 3D dengan presisi tinggi. Teknologi ini menggabungkan VR, AR, geospatial mapping, dan engine 3D sehingga pengguna dapat merasakan kedalaman dunia virtual dan berinteraksi seolah berada di dalamnya. Kedua adalah desentralisasi, terutama melalui blockchain. Dengan blockchain, aset digital seperti tanah virtual atau item unik dapat dimiliki secara nyata oleh pengguna melalui smart contract. Sistem ini memungkinkan ekonomi metaverse yang transparan dan milik bersama. Ketiga adalah antarmuka manusia-mesin. Pengguna tidak hanya butuh visual, tetapi juga input yang natural. Wearable seperti smart glasses, peralatan haptik, dan perangkat VR menjadi pintu gerbang ke metaverse. Keempat, konektivitas tinggi menjadi syarat mutlak. Metaverse berfungsi optimal jika latensi rendah dan bandwidth tinggi tersedia. Tanpa infrastruktur jaringan seperti 5G atau edge computing, pengalaman virtual bisa terasa lambat atau patah-patah.

Gambar 2. Konsep teknologi imersif untuk kebutuhan industri (https://news.microsoft.com/source/features/innovation/hololens-2-industrial-metaverse/)
Arsitektur Metaverse dan Tantangannya
Secara teknis, metaverse terdiri dari lapisan arsitektur kompleks: infrastruktur cloud, komputasi edge, server real-time, sistem AI, hingga layer konten 3D. Penelitian akademis mengidentifikasi beberapa pilar utama metaverse: koneksi ubiquit, konvergensi ruang nyata dan virtual, interaksi manusia-digital, dan sistem komunikasi yang bersifat manusia-sentris. Meski potensial luar biasa, mewujudkan metaverse skala besar bukan tanpa kendala. Pertama adalah masalah skalabilitas real time. Agar metaverse terasa hidup, server harus mampu melayani ribuan pengguna secara simultan, mengelola data posisi avatar, audio, dan objek interaktif. Kedua adalah tantangan privasi dan keamanan data. Dunia virtual yang semakin nyata menghadirkan risiko pengumpulan data pengguna yang masif. Ketiga adalah regulasi. Siapa yang bertanggung jawab ketika aset virtual hilang atau disalahgunakan? Belum ada kerangka hukum jelas untuk metaverse di banyak negara.

Gambar 3. Seorang peserta mendemonstrasikan Owo vest, yang memungkinkan pengguna merasakan haptic feedback selama pengalaman metaverse seperti gim VR, termasuk angin, tembakan senjata, atau pukulan, pada Consumer Electronics Show pada 5 Januari 2022 di Las Vegas. (https://abcnews.go.com/Technology/metaverse-impact-world-future-technology/story?id=82519587)
Implikasi Sosial dan Ekonomi Metaverse
Jika metaverse berhasil dibangun dengan baik, dampaknya bisa sangat luas. Dari segi ekonomi, pengguna bisa menjalankan bisnis digital seperti menjual properti virtual, menyelenggarakan konser, pameran, atau event edukasi. Di sektor pendidikan, kelas virtual bisa menjadi tempat belajar interaktif dan kolaboratif, memungkinkan siswa dari mana saja berkumpul dalam ruang 3D imersif. Sementara itu, bagi arsitektur dan urban planning, metaverse bisa menguji simulasi tata kota, gedung, atau lingkungan sebelum dibangun di dunia fisik. Para perencana kota bahkan bisa memprediksi perilaku warganya dalam versi digital sebelum membuat keputusan di dunia nyata.
Kesimpulan
Meskipun potensi metaverse sangat besar, kita harus melangkah dengan hati-hati. Pemerintah, pengembang, dan komunitas harus bekerja sama untuk merumuskan kebijakan data, privasi, dan standar teknologi. Pengguna juga perlu literasi digital agar tidak terjebak dalam risiko kecanduan atau manipulasi data. Pada akhirnya, metaverse bisa menjadi evolusi internet yang benar-benar mengaburkan batasan antara dunia fisik dan digital. Namun, keberhasilan visi ini berada di tangan kita semua: bukan hanya pengembang teknologi, tetapi juga pengguna yang aktif, kreatif, dan kritis.
Penulis
Daniel Kevin Jhon Feko Wahyudi, S.Kom – FDP Scholar
Referensi
Ismail, L., & Buyya, R. (2023). Metaverse a Vision, Architectural Elements, and Future Directions for Scalable and Realtime Virtual Worlds. arXiv. https://arxiv.org/abs/2308.10559
Shi, F., Ning, H., Zhang, X., Li, R., Tian, Q., Zheng, Y., & Guo, Y. (2022). A new technology perspective of the Metaverse: its essence, framework and challenges. arXiv. https://arxiv.org/abs/2211.05832
Wardhana, I. S. K., Irawati, D. R., & Hakim, A. (2024). METAVERSE transformasi dunia digital dan tantangan masa depan. Prosiding Seminar SeNTIK, 8(1), 417–421. https://ejournal.jak-stik.ac.id/index.php/sentik/article/view/3746
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2025, January 21). Dampak positif dan negatif dunia Metaverse. Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan RI. https://www.kemhan.go.id/balitbang/2025/01/21/dampak-positif-dan-negatif-dunia-metaverse.html
Telkomsel. (2025). Dunia Metaverse adalah pengertian cara kerja dan contohnya. Telkomsel Jelajah. https://www.telkomsel.com/jelajah/jelajah-lifestyle/dunia-metaverse-adalah-pengertian-cara-kerja-dan-contohnya
Comments :