(Sumber: Courtesy of Unsplash)

Menentukan topik skripsi sering menjadi langkah paling menegangkan bagi mahasiswa. Banyak yang bingung harus mulai dari mana, apakah topiknya terlalu luas, terlalu sulit, atau justru tidak ada datanya. Padahal, topik yang tepat tidak harus rumit—yang penting relevan, bisa diteliti, dan sesuai kemampuan.

Berikut beberapa prinsip sederhana yang bisa membantu mahasiswa menemukan topik skripsi yang tepat dan realistis.

  1. Pilih Topik yang Benar-Benar Kamu Minati

(Sumber: Courtesy of Unsplash)

 

Minat adalah bahan bakar utama. Skripsi membutuhkan waktu berbulan-bulan, sehingga memilih topik yang tidak menarik hanya akan membuat proses terasa berat.

Topik yang diminati membuat mahasiswa lebih mudah:

  • membaca literatur
  • memahami data
  • menemukan ide tambahan
  • menyelesaikan penelitian tepat waktu

Minat yang kuat juga terbukti berkorelasi dengan ketekunan dalam riset dan hasil belajar yang lebih baik.

  1. Pastikan Tersedia Bahan dan Referensi yang Cukup

(Sumber: Courtesy of Unsplash)

 Topik yang bagus tidak ada gunanya jika referensinya jarang atau tidak tersedia. Saat menentukan topik, cek:

  • apakah ada jurnal yang membahas tema serupa
  • apakah ada data yang bisa diakses
  • apakah ada penelitian terdahulu sebagai dasar

Topik dengan literatur yang memadai akan mempermudah proses kajian teori dan metodologi.

  1. Sesuaikan dengan Kompetensi dan Kapasitas

Banyak mahasiswa terjebak ingin membuat penelitian “spektakuler”, tetapi justru kewalahan di tengah jalan. Skripsi bukan proyek teknologi tingkat industri—melainkan latihan penelitian.

Pertimbangkan:

  • kemampuan analisis
  • ketersediaan waktu
  • fasilitas kampus
  • tingkat kesulitan data

Topik yang realistis lebih memungkinkan untuk diselesaikan dengan hasil bagus.

  1. Fokus pada Masalah yang Spesifik

Topik yang terlalu luas membuat penelitian sulit diarahkan. Sebaliknya, topik yang spesifik:

  • memudahkan perumusan masalah
  • memperjelas metodologi
  • mempercepat penulisan skripsi

Contoh:
Alih-alih “Analisis Media Sosial”, cobalah “Analisis Sentimen Review Produk Lokal di Tiktok”.

Semakin sempit ruang lingkup, semakin mudah dilakukan.

  1. Konsultasikan Topik Secara Dini

(Sumber: Courtesy of Unsplash)

 

Diskusi dengan dosen pembimbing membantu memperjelas arah penelitian. Dosen dapat memberikan:

  • masukan tentang kelayakan topik
  • rekomendasi literatur
  • arahan metodologi
  • batasan yang perlu diperjelas

Mahasiswa sering merasa harus menyiapkan topik yang “sempurna” sebelum konsultasi. Padahal, konsultasi awal justru membantu menemukan bentuk topik yang lebih tepat.

  1. Periksa Akses Data Sebelum Menetapkan Topik

Banyak skripsi terhenti di tengah jalan karena mahasiswa tidak bisa mendapatkan data.

Pastikan data:

  • tersedia
  • dapat diakses
  • legal digunakan
  • sesuai dengan metode penelitian

Jika data sulit didapatkan, lebih baik mengganti topik sejak awal daripada memaksakan diri.

Kesimpulan

Topik skripsi yang ideal bukan yang paling rumit, tetapi yang paling bisa diselesaikan. Kuncinya adalah minat, ketersediaan data, fokus yang jelas, serta bimbingan dosen. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, mahasiswa dapat memilih topik yang relevan, realistis, dan memberikan hasil terbaik.

 

Penulis 

Dr. Hidayaturrahman, S.Kom., M.T.

 

Referensi

Krathwohl, D. R. (2009). Methods of Educational and Social Science Research. Waveland Press.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Rowley, J., & Slack, F. (2004). Conducting a literature review. Management Research News, 27(6), 31–39.